Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Dosa" Bayern Muenchen Pecat Nagelsmann, Berakhir Tanpa Gelar

22 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 22 Mei 2023   10:47 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayern Munich yang merajai Bundesliga dalam 10 musim terakhir terancam kehilangan peluangnya untuk mencatatkan rekor 11 kali juara Bundesliga secara beruntun, setelah mereka mengalami kekalahan mengejutkan 1-3 di Allianz Arena dari RB Leipzig. Kekalahan FC Hollywood ini membuka harapan besar bagi pesaing abadi mereka Borussia Dortmund yang dalam pertandingan malam tadi sukses meraih poin penuh saat mengalahkan tuan rumah Ausburg di WWK Stadium dengan skor telak 3-0.

Borussia Dortmund yang terakhir kali menjuarai Bundesliga musim 2011/2012 sebelum direbut oleh pasukan Die Roten di sepuluh musim terakhir, kini pasukan Die Borussen memimpin klasemen Bundesliga dengan 70 poin, unggul dua poin dari Bayern, dengan tinggal menyisakan satu partai tersisa dimana di pertandingan terakhir nanti pasukan pelatih asal Kroasia Edin Terzic akan menghadapi Mainz 05 di hadapan publik sendiri di Signal Iduna Park.

Sejak merebut trophy Bundesliga musim 2012/2013, Bayern begitu perkasa merajai kompetisi Liga Jerman dalam sepuluh tahun terakhir ini, biasanya kepastian gelar telah mereka pastikan dua atau tiga pekan sebelum kompetisi berakhir, kecuali di musim 2018/2019 dimana perburuan gelar antara Bayern dan Dortmund harus berlangsung hingga pekan terakhir. Dan kali ini mereka harus kembali berjuang hingga ke pekan terakhir, itupun masih berharap pesaingnya tergelincir dan itu sepertinya sangat sulit diharapkan.

Jika berdasarkan hitungan di atas kertas, Thomas Muller dkk sudah dipastikan akan mengakhiri musim 2022/2023 ini dengan tangan kosong alias tanpa gelar juara. Meskipun Bayern yang juga dijuluki Stern des Sudens (Bintang dari selatan) ini bisa memenangkan laga terakhir mereka melawan FC Koln di Stadion Rhein Energie, itu belum cukup untuk memastikan gelar juara bagi mereka, karena mereka masih bergantung pada hasil laga Marco Reus dkk menghadapi Mainz 05 di Signal Iduna Park. Sebagaimana yang diprediksi di bursa taruhan bahwa pasukan Edin Terzic diunggulkan 82% akan memenangkan laga dengan hanya 7% yang memprediksi mereka mengalami kekalahan.

Sebelumnya hingga akhir Maret lalu The Bavarian masih berada dalam jalur positif menuju treble winners ketiga mereka, sebagaimana diketahui Bayern pernah meraih treble winners di musim 2012/2013 dan 2019/2020. Namun, sebuah keputusan mengejutkan dari manajemen Bayern Muenchen yang melakukan pergantian "mendadak" di kursi pelatih, dari tangan Julian Nagelsmann ke mantan pelatih PSG dan Chelsea Thomas Tuchel.

Nasib mengenaskan Bayern mungkinkah karena kutukan dari pergantian mendadak Nagelsmann sebagai pelatih?. Sebagaimana kita tahu prestasi Nagelsmann yang pernah terpilih sebagai pelatih terbaik Bundesliga tahun 2017 saat menangani TSG Hoffenheim tidaklah buruk-buruk amat saat menukangi Bayern, Nagelsmann masih mampu membawa timnya menjuarai Bundesliga dan Piala Super DFB/DFL 2022. Sementara kegagalan di Liga Champions musim lalu memang sedikit mengejutkan setelah memuncaki penyisihan grup, pasukan Nagelsmann harus tersingkir dari Villarreal di fase perempat final, setelah kalah 1-0 di kandang lawan dan dipaksa bermain imbang 1-1 di Allianz Arena.

Musim inipun statistik Nagelsmann cukup baik, dari 37 laga tim asuhannya memenangkan 27 laga, 7 kali meraih hasil imbang serta hanya menelan tiga kekalahan. Pasukannya masih memimpin klasemen Bundesliga dan masih bertahan di babak perempat final Piala DFB dan Liga Champions, namun demikian pihak manajemen FC Hollywood sepertinya tidak puas dengan performa pasukan Nagelsmann serta konflik yang ada di dalam timnya.

Pilihan pihak manajemen Die Bayern yang memilih pelatih "pecatan" Chelsea, Thomas Tuchel untuk menggantikan Nagelsmann di tengah kompetisi yang masih panas akhirnya membawa petaka bagi ambisi mereka merebut trophy ke-11 berturut-turut di Bundesliga, serta juga ambisi meraih trophy Piala DFB ke-21 dan trophy Liga Champions ke-7 mereka. Kini mereka hanya memiliki secuil harapan (yang hampir hilang) untuk gelar juara Bundesliga.

Tuchel mungkin datang dengan prestasi gemilang saat menangani PSG dengan dua gelar Ligue 1 Prancis 2018/2019 dan 2019/2020 juga gelar Piala Prancis 2019/2020 serta Piala Liga Prancis 2019/2020 termasuk dua kali juara Piala Super Prancis. Begitu juga saat menangani Chelsea, Tuchel cukup gemilang dengan raihan gelar Liga Champions,  Piala Super UEFA, dan Piala Dunia antar klub tahun 2021. Tetapi di kompetisi dalam negeri (Jerman), Tuchel yang pernah menangani FC Augsburg, Mainz 05 dan Borussia Dortmund belum pernah meraih trophy apapun selain Piala DFB 2016/2017 untuk Dortmund.

Tuchel yang datang ke Allianz Arena akhir Maret lalu membuka harapan dengan memenangkan pertandingan pertamanya, tak tanggung-tanggung mereka mengalahkan sang pesaing Borussia Dortmund dengan skor telak 4-2. Namun, di laga kedua Bayern bersama Tuchel, mereka harus tersingkir dari Piala DFB usai dipecundangi Freiburg dengan skor 2-1 di kandang sendiri. Sempat menang di pertandingan berikutnya di liga membuat revans dengan Freiburg, Tuchel kembali menelan pil pahit usai dibantai 3-0 oleh Manchester City di Etihad Stadium dalam leg pertama perempat final Liga Champions.

Menyusul kegagalan di Liga Champions dan Piala DFB, angin keberuntungan sepertinya mulai menjauh dari Die Roten, ditahan imbang oleh Hoffenheim di Allianz Arena dan kalah telak 1-3 dari FSV Mainz 05 di MEWA ARENA. Dengan hasil tersebut Bayern disusul oleh Dortmund yang memimpin dengan 60 poin dan Bayern tertinggal dengan 59 poin. Harapan Bayern kembali terbuka menyusul hasil negatif Dortmund di pekan ke-30 yang bermain imbang 1-1 saat bertandang ke markas Bochum. Namun, petaka akhirnya datang saat mereka dipecundangi 1-3 oleh RB Leipzig di hadapan publik sendiri di Allianz Arena.

Sebuah kekalahan yang begitu menyakitkan, kekalahan yang laksana guillotine yang memancung kepala harapan mereka untuk satu-satunya gelar yang mungkin bisa mereka raih. Saat menjamu Leipzig yang tidak pernah menang di Allianz Arena, Bayern tampaknya akan meraih kemenangan mudah setelah awal yang baik dengan beberapa peluang dan keunggulan melalui Serge Gnabry pada menit ke-25.

Namun, di babak kedua keberuntungan Muenchen langsung sirna dan Leipzig justru bangkit dengan tiga gol di babak kedua untuk mendapatkan kemenangan perdananya di Munchen dan membuka pintu bagi Dortmund untuk mengambil kembali gelarnya yang direbut Bayern Muenchen 10 tahun silam.

Dengan hasil ini, Tuchel mencatatkan 5 kemenangan, 4 kali kalah dan dua hasil imbang di semua kompetisi yang dilakoninya bersama Muenchen. Hasil yang justru jauh lebih buruk dari catatan statistik Julian Nagelsmann, yang memenangkan 27 laga, dengan hanya tiga kekalahan dari 37 pertandingan di semua kompetisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun