Indonesia memiliki begitu banyak potensi keindahan alam mulai dari keindahan pantai dan laut, danau, hutan, gunung serta gua yang mana semua itu belum cukup, karena disamping itu juga ada kekayaan budaya, adat istiadat dan kearifan lokal yang mewarnai setiap sudut negeri yang mempesona ini.
Selain dari keindahan alam dan ditemani dengan kekayaan budaya yang tersaji di bumi pertiwi, ternyata pula di dalam keindahan tersebut masih terdapat banyak hal tersembunyi yang jarang diketahui, seperti flora dan fauna yang sangat langka, endemik dan eksotis. Ini semua tentu menarik untuk di-explore baik oleh petualang lokal maupun mancanegara.
Dengan segala anugerah keindahan pantai yang terbentang dari barat hingga ke timur, dan dengan keindahan dunia bawah laut yang menjadi incaran para wisatawan. Indonesia juga merupakan negara yang dianugerahi dengan cakupan hutan terbesar di Dunia. Keindahan hutan di Indonesia dengan segala lanskapnya serta kekayaan flora dan fauna endemik yang eksotis, ini semua menjadikan kita harus Bangga Berwisata di Indonesia.
Namun, harus diingat bahwa semua potensi keindahan dan kekayaan wisata Indonesia bukan hanya untuk dinikmati, disitu ada tanggungjawab untuk menjaga dan merawat kelestariannya. Ketika alam tereksplore oleh manusia maka kekhawatiran akan timbulnya kerusakan pasti menghantui, karena kerusakan lingkungan akibat ulah manusia ternyata jauh lebih besar jika dibandingkan kerusakan akibat faktor alam.
Hal ini dipicu oleh aktivitas atau perbuatan orang-orang yang tidak mengerti dan bahkan mungkin tidak mau tahu bagaimana menjadi bagian dari upaya menjalankan Sustainable and Responsible Travel atau petualangan wisata berkelanjutan dan bertanggungjawab. Setidaknya sebagai travelers harus tahu prinsip yang harus dilakukan yakni "pulanglah hanya dengan semua yang engkau bawa saat datang".
Tak dapat dipungkiri bahwa ketidakpedulian terhadap lingkungan oleh banyak travelers masih kerap terjadi, semangat petualangan yang mereka miliki hanya untuk kepuasan diri sendiri belum sampai pada semangat cinta alam dan lingkungan. Sebagai contoh mereka belum merasa naik gunung jika pulangnya tidak membawa sekuntum edelweis, atau mereka merasa belum sampai di suatu tempat jika belum membuat coret-coretan (vandalisme).
Sungguh alam itu tidak bisa menjaga dirinya sendiri, yang bisa menjaganya hanyalah manusia, meski yang paling rentan merusaknya juga adalah manusia. Harus betul-betul dipahami bahwa petualangan wisata yang berkelanjutan tidak hanya berkenaan tentang kelestarian lingkungan, tentang bagaimana bertanggung jawab atas dampak lingkungan, serta keberlanjutan budaya yakni menjadi petualang yang penuh perhatian dan menghormati budaya lokal.
Mengingat betapa pentingnya wisata berkelanjutan dan bertanggungjawab, tentu para penghobi traveling harus tahu, paham dan mengerti apa yang seharusnya dimiliki oleh travelers sejati. Setidaknya para travelers harus sudah paham apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dilakukan saat bertualang di suatu tempat.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dan dipahami oleh para travelers, seperti tidak meninggalkan sampah apapun, tidak merusak keindahan alam, tidak mengambil sesuatu dari alam dan menggunakan energi yang ramah lingkungan, serta mengerti dan menghormati budaya, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat di sekitar.
Travelers harus menjadi seperti angin sepoi saat bertualang, artinya kedatangan dan kepergiannya tidak meninggalkan jejak, kecuali jejak kebaikan dengan terserbukinya kelopak bunga. Travelers tak boleh menjadi seperti angin badai saat bertualang, artinya kedatangannya tak membawa apapun, namun kepergiannya meninggalkan keporak-porandaan.