Puasa Ramadhan selain sebagai ibadah rohaniah juga merupakan ibadah fisik yang dapat mempengaruhi kesehatan bagi orang yang melaksanakannya. Menahan lapar dan haus dalam rentang waktu yang cukup lama merupakan ujian fisik yang mungkin oleh sebagian orang terasa berat dan dapat mengganggu kesehatan.
Akan tetapi, sesungguhnya puasa itu jika dilakukan dengan tepat dan benar akan menjadi obat bagi diri orang yang melakukannya. Sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi: "berpuasalah agar kamu sehat" meski hadits ini derajatnya hadits dhaif, namun secara medis terbukti bahwa puasa memang baik bagi kesehatan tubuh.
Hikmah puasa tentunya adalah kebaikan bagi yang melakukannya sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 184 yang artinya: Â "Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."Â
Selanjutnya terdapat hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda :"Perut adalah rumah penyakit, dan pengaturan makanan adalah obat utamanya.".
Nah, salah satu yang berkaitan erat dengan kesehatan selama berpuasa adalah kesehatan kulit. Tentu akan muncul pertanyaan bagaimana puasa dapat mempengaruhi kesehatan kulit?. Tentu jawabannya sangat mempengaruhi, karena berpuasa sangat berkaitan erat dengan resiko dehidrasi dan dehidrasi sangat berperan dalam kesehatan kulit.
Menahan diri dari makan dan minum (puasa) dalam waktu yang cukup panjang tentulah memberi pengaruh terhadap tubuh apalagi aktifitas harian yang biasa dilakukan tidak berkurang bahkan mungkin bertambah oleh kesibukan bulan Ramadhan. Awal-awal puasa gejala umum yang dihadapi adalah kadar gula darah turun, tekanan darah turun, rasa lapar dan sakit kepala yang mendera. Tetapi ini sesungguhnya merupakan proses alami tubuh untuk mulai melakukan pembersihannya.
Gejala lain yang mungkin dirasakan di awal puasa ini adalah kulit terlihat kusam, mungkin kelihatan tak bercahaya, di sekitar mata terlihat bengkak. Itu bisa jadi seperti gejala dehidrasi.
Namun, dengan memperhatikan keseimbangan asupan makanan dan nutrisi yang tepat dan baik serta menjaga tubuh dari dehidrasi, setelah beberapa hari saat proses pembersihan alami tubuh berjalan, kulit beserta organ tubuh lainnya mulai membaik saat sel darah dalam mode aktivasi. Kulit perlahan mulai pulih, peradangan pada kulit mulai sembuh, pigmentasi mulai membaik, kulitpun mulai bercahaya. Proses penyembuhan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Meski secara alami tubuh bisa bekerja sendiri untuk memperbaiki diri, namun tentu kita perlu pula mengetahui apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dilakukan agar kulit tetap sehat dan terhidrasi dengan baik selama menjalankan ibadah puasa.
Yang penting untuk diperhatikan adalah menghidrasi kulit, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal diluar waktu berpuasa pastikan bahwa minum air putih yang cukup, dimana dianjurkan minum setidaknya 2 liter air dalam sehari. Dan secara eksternal menghindari aktifitas yang bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan dalam waktu yang cepat.