Thomas Tuchel memulai debutnya sebagai manajer Bayern Muenchen dalam laga yang penuh perasaan melawan klub yang pertama membesarkan namanya, Borussia Dortmund. Duel mencekam bertajuk Der Klassiker Bundesliga ke-108 ini akhirnya dimenangkan Tuchel dengan kemenangan manis 4-2.
Kemenangan yang langsung mengantarkan FC Hollywood mengkudeta sang lawan dari puncak klasemen sementara Bundesliga, dan semakin mendekatkan mereka untuk memenangkan gelar liga ke-11 berturut-turut.
Mungkin tidak ada persaingan perebutan gelar yang begitu klasik di Bundesliga, selain Der Klassiker, apalagi dalam sepuluh tahun terakhir tim Bavaria tak tergoyahkan untuk selalu memenangkan gelar, sejak merebut kembali tahta Bundesliga satu dekade lalu dari Die Borussen julukan Dortmund.
Duel penuh gengsi antara dua raksasa sepakbola Jerman berlangsung di Allianz Arena. Tim tuan rumah memimpin tiga gol dalam pertandingan pertama mereka di bawah pelatih yang baru saja dipecat Chelsea, dengan gol pembuka yang tercipta melalui gol bunuh diri yang aneh pada menit ke-13 oleh kiper Dortmund Gregor Kobel.
Dayot Upamecano mengirim bola ke depan, kiper Gregor Kobel yang bermain gemilang saat Dortmund mendepak Chelsea di liga Champions berlari kencang mencoba untuk menghalaunya tetapi bola itu justru meluncur dari kakinya dan masuk ke gawang sendiri.
Keunggulan tersebut menjadi batu loncatan bagi pasukan Thomas Tuchel, untuk menunjukkan dominasi total mereka sebelum menggandakan keunggulan mereka lima menit kemudian. Dari sebuah situasi sepak pojok yang diambil Joshua Kimmich, Matthijs de Ligt, dan Thomas Muller bersiap menyambut dan berada di tiang belakang. Thomas Muller sukses menyodok masuk bola dari Matthijs de Ligt sebelum para pemain bertahan Dortmund sempat bereaksi, the Bavarian unggul 2-0
Tidak sampai disitu saja, Bayern benar-benar mengamuk, hanya berselang lima menit Muller kembali mencatatkan namanya di papan skor. Sebuah percobaan Leroy Sane dari serangan jarak jauh yang ditepis oleh Kobel, tetapi Muller dengan ganas menerkam bola pantul untuk membuat permainan tampaknya menjadi sangat mudah bagi tuan rumah, publik Allianz Arena bersemangat dengan gebrakan awal Tuchel.
Bayern Muenchen dengan tenang memegang kendali penuh pertandingan selama sisa waktu babak pertama, dan Tuchel pasti akan sangat gembira, namun bisa jadi juga bersedih mengingat kenangan manisnya bersama Dortmund.
Pelatih Dortmund, Edin Terzic berharap bahwa akan ada perubahan di paruh waktu kedua, melakukan dua pergantian di awal babak kedua mencoba untuk mengubah keberuntungan bagi timnya, tetapi sang musuh bebuyutan tak tergoyahkan dan bahkan kembali menambah gol hanya dalam lima menit setelah kick off babak kedua. Leroy Sane melepaskan umpan membuka pertahanan dengan bola menuju ke Kingsley Coman, yang menuntaskannya dengan mudah ke gawang Kobel.
Keunggulan 4-0, membuat Bayern sedikit lengah, meski masih mendominasi. Tim tamu mendapat secercah harapan ketika Jude Bellingham dijatuhkan Serge Gnabry di kotak terlarang. Emre Can yang tampil sebagai algojo dengan tenang melakukan eksekusi sempurna untuk memperkecil ketinggalan mereka 4-1.
Meski Bayern sedikit mengendur, tetapi pasukan BVB masih kesulitan untuk menembus area pertahanan lawan. Memasuki injury time tim tamu mendapatkan gol hiburan, permainan satu dua cantik Raphael Guerreiro dan Donyell Malen sukses dituntaskan Malen  yang melakukan tendangan samping ke sudut bawah melewati penjaga gawang Yann Sommer.
Ini merupakan kemenangan ke-9 dalam pertandingan terakhir Bayern atas Dortmund di Allianz Arena dengan agregat gol 37-8. Kekalahan terakhir Bayern dari Dortmund di Allianz Arena terjadi di laga pada 27 April 2017, saat itu Dortmund menang 2-3, melalui gol yang dicetak Marco Reus, Aubameyang dan Ousmane Dembele yang membalas gol Bayern yang dicetak Javi Martinez dan Mats Hummels.
Dengan delapan laga tersisa, Bayern masih menjadi favorit terkuat untuk memenangkan trophy. Bayern memimpin dengan poin 55, unggul 2 poin dari Dortmund yang menyusul di tempat kedua serta 4 poin dari Union Berlin yang secara mengejutkan berada di posisi persaingan memperebutkan gelar juara musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H