Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fakta dan Kesalahpahaman Seputar Penyakit Asam Urat

4 Maret 2023   10:46 Diperbarui: 4 Maret 2023   19:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam saya terbangun dari tidur dan merasakan rasa sakit yang cukup parah di telapak kaki sekitaran jempol kaki kiri saya. Rasanya nyut-nyutan dan terlihat sedikit bengkak, saya pikir saya keseleo atau terkilir tetapi terkilir karena apa? Perasaan sebelum tidur saya tidak melakukan apa-apa dan baik-baik saja.

Sakit di kaki ini sudah mengganggu aktivitas saya, untuk melakukan shalat saja sakitnya luar biasa. Saya pun mengambil inisiatif untuk mengurutnya, karena berpikir ini adalah cedera akibat terkilir atau salah urat istilah kami orang awam. Akan tetapi bukannya sembuh, kaki saya justru bertambah sakit dan bengkak kemerahan.

Karena berpikir ada sesuatu yang tidak wajar dengan sakit yang terasa ini, saya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan medis ke puskesmas. Dengan menahan sakit sambil terpincang-pincang saya pun berangkat ke puskesmas rujukan.

Setelah menunggu sebentar untuk urusan administrasi, saya pun bertemu dengan dokter dan mengutarakan keluhan saya tentang kaki yang saya duga terkilir ini. Setelah diperiksa dan beberapa tanya jawab, dokternya berkesimpulan bahwa saya terkena asam urat!

Waduh... Kaget juga seolah tak percaya, bagi kami yang awam ini penyakit asam urat itu adalah penyakit orang kaya dan hobi makan enak, pelahap segalanya tanpa pantangan. 

Sementara saya walaupun doyan makan, tapi perasaan makannya biasa-biasa saja, mungkin hanya sesekali saja memakan makanan yang dikatakan orang pencetus asam urat.

Didiagnosis menderita asam urat, sebagai orang dengan pemahaman awam tentu saja saya berpikir tentang diet ketat terhadap semua jenis makanan "enak" yang menjadi pantangan bagi asam urat.

Sepertinya semua makanan lezat bisa memicu naiknya asam urat. Makanan kaya purin (senyawa kimia yang dimetabolisme tubuh dapat membentuk asam urat) seperti daging merah, jeroan, makanan laut, sayuran hijau, kacang-kacangan, minuman alkohol, dan kue-kue.

Itu sebabnya mengapa oleh orang awam, penyakit asam urat ini disebut penyakit para raja, karena,selama berabad-abad, hanya seorang raja seperti Henry VIII yang mampu hidup seperti itu dengan memakan makanan enak tanpa batasan dan pantangan. Sekarang siapapun dapat terkena penyakit itu, makanan enak dan lezat tersedia di mana-mana tinggal pilih mau makan apa yang penting ada dananya.

Jika saya tidak ingin rasa sakit yang menyiksa dan sangat mengganggu semua aktivitas ini terus bersarang di kaki saya dan juga di bagian tubuh saya lainnya, saya harus berhenti dari hampir semua yang saya suka, makan Coto Makassar, Chinese food, sea food dan kue-kue tradisional Bugis yang selalu menggoda, juga sayur-sayuran hijau seperti bayam, kangkung dan lainnya yang selama ini selalu ada dalam daftar menu harian saya.

Kalau saja sesederhana itu beralih ke makanan sehat. Berpantang makanan yang sekian lama menjadi kesukaan kita adalah tantangan yang selalu penuh godaan.

Apakah harus selalu bergantung kepada obat allopurinol yang diresepkan dokter untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah? Obat yang bekerja dengan cara menghambat enzim xanthine oksidase sehingga menghambat pembentukan asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin.

Kesulitan yang terbayang jika harus menjalani diet ketat memaksa saya untuk mencari tahu tentang penyakit satu ini. Ternyata, pengetahuan awam tentang penyakit asam urat ini yang diasosiasikan sebagai penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup makan enak, sesungguhnya adalah kesalahpahaman yang pada akhirnya menyulitkan hidup penderitanya yang harus berpantang makan makanan yang sebenarnya sehat dan tidak berkorelasi langsung dengan penyakit asam urat itu sendiri.

Faktanya banyak orang yang hobinya makan makanan kaya purin tetapi tetap saja sehat dan tak terganggu dengan asam urat, atau banyak orang yang dari dulu sudah makan makanan mengandung purin tetapi kok sakitnya nanti belakangan.

Penyakit asam urat atau gout terjadi karena ginjal tidak lagi dapat menyaring asam urat secara efisien dari tubuh. Asam urat itu akhirnya mengkristal di persendian yang dapat menyebabkan peradangan parah. 

Di dalam tubuh kita terdapat suatu zat alami tubuh yang bernama hypoxanthine yang jika teroksidasi oleh enzim xanthine akan berubah menjadi xanthine dan kemudian menjadi asam urat.

Ternyata dari penelitian baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa hubungan antara diet dan asam urat jauh lebih lemah dari yang sebelumnya diperkirakan. Penggerak yang mendasari asam urat itu sendiri adalah kristal asam urat yang tersimpan di persendian.

Dari penelitian didapatkan bahwa pola makan menyumbang tidak lebih dari 1% variasi kadar asam urat di antara orang-orang. Sebaliknya, justru faktor genetika yang memiliki pengaruh yang jauh lebih besar pada risiko pengembangan gout daripada faktor risiko lainnya.

Oleh karena alasan ini, pedoman UK terbaru tentang gout untuk dokter yang dikeluarkan oleh National Institute for Health and Care Excellence merekomendasikan agar dokter  mempromosikan berat badan yang sehat dan menghindari alkohol yang berlebihan. 

Dokter tidak lagi disarankan untuk merekomendasikan daftar makanan tertentu yang harus dihindari bagi penderita asam urat. Selain itu, aturan diet yang bermaksud baik justru bisa memberatkan dan membingungkan bagi pasien.

Pada akhirnya saya tidak lagi harus dipusingkan dengan diet ketat untuk pilih memilih makanan. Saya bisa makan apa yang menjadi makanan kesukaan saya tanpa kekhawatiran lagi, tetapi tentunya makan dalam porsi secukupnya dan bervariasi. Olahraga teratur dan menjaga berat badan normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun