Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Newcastle United Menggebrak dengan Kesederhanaannya

1 Februari 2023   23:04 Diperbarui: 1 Februari 2023   23:12 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Sean Longstaff merayakan golnya ke gawang Southampton di semifinal Carabao Cup ((credit foto: Lee Smith/Reuters)

Liga Premier Inggris semakin seru, dimana dominasi the big six yang biasanya menguasai klasemen zona Champions mulai terganggu dengan hadirnya beberapa klub "medioker" yang mengancam dominasi City, United, Arsenal, Liverpool, Chelsea dan Tottenham yang selama ini dikenal sebagai the big six di Liga Premier Inggris.

Bahkan Liverpool, Chelsea kini terlempar di luar zona Liga Eropa. Jika musim-musim sebelumnya gangguan bagi tim the big six itu datang dari sebut saja Leicester City, West Ham United, Aston Villa atau Everton. Kini gangguan itu datang dari Brighton, Fulham, Brentford dan tentu saja dari klub sultan yang perlahan beranjak menuju fenomenal siapa lagi kalau bukan Newcastle United.

Newcastle bersama sang pelatih kepala Eddie Howe telah membawa peningkatan dramatis dalam kekayaan dan seiring pula dengan prestasi The Magpies sejak investasi Arab Saudi tiba di St. James' Park.

Musim lalu setelah terpuruk jauh di zona degradasi, pengambilalihan kepemilikan klub ke tangan konsorsium investasi Arab Saudi yang dimiliki Muhammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud menjadikan The Magpies julukan Newcastle menjadi salah satu klub terkaya.

Meskipun sebagai klub bergelimang fulus tidak serta Merta klub dapat melakukan pembelian pemain secara jor-joran karena terikat dengan aturan financial fair play. Gebrakan pertama dari klub yang berbasis di Newcastle Upon Tyne ini adalah mendatangkan Eddie Howe sebagai pelatih kepala menggantikan Steve Bruce, sebuah keputusan yang awalnya dianggap kurang "cerdas" mengingat kemampuan finansial klub yang bisa dengan mudah mengontrak pelatih papan atas.

Namun, seiring perjalanannya, Eddie Howe terbukti mumpuni sebagaimana spesialisasinya mengangkat tim terpuruk menuju kebangkitan. Musim lalu dari dasar klasemen Howe secara spektakuler membawa Newcastle selamat dari jurang degradasi dan finis di urutan ke-12.

Di musim 2022-2023 Newcastle perlahan mulai menjelma sebagai sebuah kekuatan baru yang patut diperhitungkan di kompetisi Liga Premier. Bercokol di posisi tiga besar bukan hal mudah bagi sebuah klub dengan komposisi pemain yang boleh dibilang minim pemain bintang level utama.

Bercokol di posisi tiga, Eddie Howe kini mencatat rekor baru bagi Newcastle tidak terkalahkan dalam 15 laga Premier League, sejak satu-satunya kekalahan yang mereka alami dalam 20 laga liga premier musim ini dari tuan rumah Liverpool saat mereka kalah 2-1 melalui gol di penghujung laga oleh Fabio Carvalho.

Di samping itu Eddie Howe juga membawa The Magpies melangkah ke final piala liga atau Carabao Cup, yang tinggal selangkah lagi akan menghapus dahaga gelar penggemar di upon tyne. Sudah lama sejak mereka memenangkan Fairs Cup pada tahun 1969, dan lebih lama lagi sejak mereka mendapatkan trofi domestik utama pada tahun 1955. Di tangan Eddie Howe banyak yang telah berubah dalam 15 bulan di St James 'Park.

Apa yang dilakukan oleh Eddie Howe cukup fenomenal bagi fans di St James Park, sebuah torehan yang bahkan tidak dihasilkan oleh Sir Bobby Robson, yang menjadi pelatih Newcastle United musim 1999-2004, tokoh yang begitu dihormati para penggemar di Upon Tyne.

Newcastle telah terlahir kembali, membawa kenangan tentang kejayaan Newcastle bersama Kevin Keegan atau Alan Shearer juga David Ginola serta mantan penjaga gawang timnas Irlandia, Shay Given.

Meski tidak memiliki pemain yang bisa dikatakan masuk sebagai pemain bintang kelas atas. Pembelian barisan belakang Kieran Trippier, Sven Botman juga Dan Burn serta penjaga gawang Nick Pope telah membawa pasukan Eddie Howe ini menjadi klub paling sedikit kebobolan musim ini. Dari 20 laga, Newcastle baru kebobolan 11 gol, dengan catatan 12 kali clean sheet, dan 6 kali hanya kebobolan 1 gol, hanya Liverpool dan Manchester City yang bisa membobol gawang Nick Pope lebih dari satu gol yakni Liverpool 2 gol, City 3 gol.

Dalam urusan mencetak gol pun pasukan Eddie Howe tidak buruk-buruk amat, secara total mereka telah mencetak 33 gol, hanya kalah produktif dari City (53), Arsenal (45), Tottenham (40), Brighton (37), dan Liverpool (34). Pembelian termahal mereka Alexander Isak cukup membantu meskipun belum terlalu maksimal sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan nilai transfernya yang mencapai Rp1.2 Triliun. Rekrutan lainnya seperti Bruno Guimaraes cukup menjanjikan tetapi untuk lebih maksimalnya sepertinya manejemen Newcastle perlu menambah amunisi skuadnya dengan pemain yang berkualitas bintang level atas.

Sayangnya di bursa transfer musim dingin yang baru saja ditutup pergerakan manejemen Newcastle untuk mendapatkan amunisi anyar kurang greget hanya mendatangkan tiga pemain yakni Anthony Gordon dari Everton, dengan nilai transfer  45 juta Poundsterling, berikutnya ada Harrison Ashby yang didatangkan dari West Ham, senilai 3 juta Poundsterling. 

Kemudian ada Wonderkid Australia, Garang Kuol yang direkrut dari klub Australia, Central Coast Mariners dengan nilai transfer 290.000 Poundsterling.  Akan tetapi Garang Kuol langsung dipinjamkan ke klub liga Skotlandia Heart of Midlothian FC, tentu saja untuk mendapatkan jam terbang mengingat usianya yang baru 19 tahun.

Ada yang datang, ada pula yang pergi, Jonjo Shelvey Gelandang yang telah mencatatkan lebih dari 200 penampilan untuk The Magpies yang selama ini menjadi pemain penting di Newcastle telah menandatangani kontrak bersama Nottingham Forest hingga 2025, dengan nilai transfer yang dirahasiakan. Bersama Shelvey, Chris Wood juga menyeberang ke Forest dengan status pinjaman. Kemudian penjaga gawang berpengalaman Karl Darlow juga dipinjamkan ke Hull City hingga akhir musim.

Perlahan tapi pasti Eddie Howe dan pasukannya melangkah maju memeriahkan persaingan papan atas Premier League. Datang dengan menjalani awal musim liga tanpa kemenangan terlama di Newcastle. Eddie Howe sekarang sedang dalam rekor tak terkalahkan terpanjang mereka di sepakbola papan atas liga Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun