Pada game penentuan, Vitidsarn yang belum sekalipun menang dalam enam pertemuan sebelumnya menghadapi Axelsen kembali menampilkan performa terbaiknya bahkan lebih baik dari performanya di game pertama.
Serangan cepat Kunlavut membuat Axelsen kesulitan mengembangkan permainannya.
Axelsen hanya sempat memimpin di skor 3-2, perolehan angka pun berjalan ketat. Sempat skor berimbang di poin 5-5, Vitidsarn pun melejit dan memimpin dengan skor 8-5. Bahkan Vitidsarn mampu menjaga dominasinya dan menutup interval dengan keunggulan 11-7.
Selepas rehat, Axelsen mencoba kembali untuk menekan lawannya dan sempat mengemas dua poin 11-9. Vitidsarn tidak kendur dan masih mempertahankan keunggulannya dengan 12-10. Di posisi ini Axelsen tampak kehilangan konsentrasi sehingga pengamatannya beberapa kali salah dan pertahanannya juga mudah ditembus oleh Vitidsarn, pebulutangkis negeri gajah putih yang kini berperingkat 8 dunia ini terus menguasai pertandingan dan merebut enam poin beruntun yang membuatnya unggul jauh 18-10
Kesalahan demi kesalahan terus dibuat oleh Axelsen. Mencoba mendekati hingga 19-12, Vitidsarn akhirnya tak terbendung, menutup game ketiga dengan mulus usai pengembalian Axelsen tak mampu melewati net, Vitidsarn menang dengan skor 21-12 di game ketiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H