Saat itu kebetulan merebak wabah penyakit eltor yang menjangkiti banyak warga. Nah, kejadian wabah ini oleh sebagian orang dihubungkan dengan "pemali" akibat permainan latto-latto. Latto-latto dianggap pembawa sial yang bunyinya disebut sebagai bunyi yang mendatangkan wabah eltor.
Dan, "hoaks" latto-latto pembawa wabah ini dipercaya oleh masyarakat disana, sehingga demam latto-latto pun berakhir, senyap dari suara latto-latto dan wabah eltor pun berakhir, namun tentu saja bukan karena hilangnya suara latto-latto tetapi karena penanganan yang tepat dari pemerintah untuk mengatasi wabah eltor saat itu.
Setelah sekian tahun menghilang, demam latto-latto kembali hadir di tahun 1980 - 1990-an kemudian menghilang dan kembali viral sekarang ini. Sampai kapan permainan latto-latto ini menjadi trend untuk kemudian surut belum bisa kita pastikan, namun jelasnya ini hanya trend musiman yang akan surut dengan sendirinya.
Tetapi tentu saja, saat ini tidak mungkin lagi ada "hoaks" yang menghubungkan latto-latto dengan wabah penyakit yang bisa membuat demam latto-latto berakhir. Begitupun larangan tentang bahaya latto-latto, sepertinya tidak mungkin ada, karena sepengetahuan dan pengalaman saya mengenal permainan latto-latto dari tahun 1970-an, potensi cedera itu paling banter benjol di tulang pergelangan tangan dan dijidat, itupun bisa terjadi pada pemain yang masih baru belajar bermain latto-latto, bagi yang telah mahir cedera seperti itu kemungkinannya kecil sekali. Yang melarang latto-latto sekarang ini mungkin hanya tetangga yang terganggu dengan suara latto-latto yang dimainkan disaat lagi istirahat siang atau malam he he he.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H