Aku hanyalah setitik air yang menunggu nasib
mengikuti siklus dalam pasrah yang tak berkesudahan
terperangkap di rerumputan, lalu terjatuh ke tanah yang mulai haus
terserap akar, entah dari pohon mana
tertranspirasi menuju awan lalu terarak, entah pergi kemana
tercurah membasuh bumi mengalir ke pelimbahan, entah di pelimbahan mana
aku hanya setitik air yang takbisa memilih
pasrah dalam harapan tak tersesat di pelimbahan
siapa gerangan yang menunggu di ujung jalan kembaliku........
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI