Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kiper Hebat

2 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 4 Januari 2023   07:39 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu kekuatan sepakbola Amerika Latin, Argentina cukup disegani di kancah sepakbola dunia. Baru saja melengkapi koleksi gelar juara dunia ketiganya, Argentina juga memboyong gelar perorangan bagi sekaligus tiga pemainnya. Ada Lionel Messi sebagai pemain terbaik, ada Enzo Fernandes sebagai pemain muda terbaik dan tentu saja Emiliano Martinez yang terpilih sebagai penjaga gawang terbaik Piala Dunia Qatar 2022.

Argentina memang banyak melahirkan pemain-pemain yang melegenda, mulai dari Diego Maradona, Lionel Messi, Mario Kempes, Daniel Passarella, Gabriel Batistuta, dan banyak lagi nama beken lainnya yang mencuat dan bermain di liga elit Eropa bersama klub-klub elit tentunya.

Tetapi yang banyak orang tahu dan kenal dengan pemain Argentina adalah pemain yang berkarakter ofensif, sementara untuk pemain belakang mungkin ada nama Osvaldo Ardiles, Walter Samuel dan Javier Zanetti. Dan yang amat jarang diingat adalah penjaga gawang Argentina.

Yah, untuk sektor penjaga gawang sepertinya Argentina tidak memiliki pemain yang begitu populer, seperti Italia dengan Dino Zoff, Walter Zenga, Buffon dan Pagliuca. Spanyol dengan Iker Casillas dan Andoni Zubizarreta, Jerman dengan Sepp Maier, Harald Schumacher dan Oliver Kahn. Atau kiper-kiper top lainnya seperti Peter Schmeichel, David Seaman, David de Gea dan Fabian Barthez.

Begitu juga jika dibandingkan dengan sesama Amerika Latin, kiper Argentina kalah mentereng dengan kiper Brazil, mulai dari bintang Brazil di Piala Dunia 1958 dan 1962 Gilmar, Claudio Taffarel, Dida, Alisson Becker dan Ederson Moraes yang bermain di klub elit Eropa. Atau ada nama Rene Higuita, Keylor Navas dan juga kiper asal Chile yang pernah bermain untuk Barcelona dan Manchester City, Claudio Bravo.

Akan tetapi tunggu dulu, Argentina sesungguhnya tidak hanya memiliki banyak pemain top yang berkarakter ofensif saja. Di sektor penjaga gawang pun Argentina memiliki banyak pemain berbakat dan menjadi bintang di Timnas.

Yah, keberhasilan Argentina merebut gelar juara dunia tidak terlepas dari kontribusi krusial penjaga gawangnya, sebagaimana yang kita saksikan bagaimana Emiliano Martinez menjadi kunci penting keberhasilan Argentina menjadi juara dunia, terlepas dari kontribusi Lionel Messi, beberapa penyelamatan penting Emi Martinez dalam dua kali drama adu penalti, serta blok spektakuler atas sepakan keras Kolo Muani di injury time saat final melawan Prancis.

Nah, berikut 5 penjaga gawang Argentina yang berkualitas bintang dan tidak kalah dengan kiper-kiper top dunia yang pernah bersinar dan yang masih berkiprah hingga saat ini.

Amadeo Carrizo

Amadeo Carrizo lahir pada 12 Juni 1926. Sebagai penghargaan tertinggi bagi sosoknya yang begitu melegenda tidak hanya di Argentina tetapi juga melekat sebagai 'pelopor' kiper modern di seluruh dunia, hari kelahiran Amadeo Carrizo pada 12 Juni dirayakan sebagai Hari Kiper Argentina.

Amadeo Carrizo nyaris menghabiskan karier bermainnya bersama River Plate. Dua puluh tahun lebih membela River sejak bergabung pada usia 16 tahun, Carrizo pensiun di klub Kolombia Millonarios setelah bergabung pada 1968 dan dua tahun kemudian pensiun.

Carrizo memiliki 20 caps bersama Timnas Argentina, namun dia tidak banyak memiliki capaian di level internasional. Carrizo hanya sekali berkiprah di Piala Dunia yakni di Piala Dunia Swedia 1958 dimana saat itu Argentina gagal total di babak grup, kalah 3-1 dan 6-1 dari Jerman Barat dan Cekoslovakia, dan hanya sekali menang 3-1 atas Irlandia Utara. Argentina tersisih sebagai juru kunci grup A. Meski minim prestasi bersama tim nasional, tidak seperti yang dirasakanya di level klub, pemilik nomor 1 River Plate ini  tidak ada yang bisa meragukan jika dia bisa berdiri sejajar dengan legenda Argentina, terbukti dengan penetapan hari ulang tahun Carrizo sebagai hari kiper di Argentina.

Ubaldo Fillol

Jika berbicara kesuksesan Argentina meraih gelar juara dunia pertama mereka di Piala Dunia 1978, orang mungkin saja langsung menyebut Mario Kempes, Daniel Passarella, Osvaldo Ardiles juga Bertoni dan Tarantini. Tetapi seperti yang tertulis di laman resmi FIFA, bahwa jika ada satu orang yang paling berkontribusi atas Argentina hingga bisa mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 48 tahun dan menjuarai turnamen tersebut, orang itu adalah Ubaldo Fillol.

Ubaldo Fillol tampil sebagai kiper utama Argentina di Piala Dunia 1978, seperti mendapat durian runtuh dengan cederanya kiper utama Argentina saat itu Hugo Gatti yang  mengalami cedera lutut.

Fillol telah tampil membela Argentina dalam Piala Dunia 1974. Dan di Piala Dunia 1978 ia sukses menjadi pemain penting yang membawa timnya memenangkan kejuaraan sekaligus terpilih menjadi penjaga gawang terbaik Piala Dunia 1978.

Fillol juga ambil bagian di Piala Dunia 1982 namun timnya gagal total kala itu . Dia juga bermain di kualifikasi Amerika Selatan untuk Piala Dunia 1986, tapi dia akhirnya tidak terpilih untuk membela Timnas Argentina di Meksiko, dimana saat itu Argentina keluar sebagai juara.

Ubaldo Fillol kelahiran 21 Juli 1950, menghabiskan hampir sebagian besar karirnya bersama klub papan atas Argentina, River Plate (1973-1983). Sempat membela Flamengo dan Atletico Madrid dan Racing Club' serta akhirnya pensiun di klub Velez Sarsfield. Fillol dianugerahi pemain sepak bola terbaik Argentina pada tahun 1977, ia menjadi penjaga gawang pertama yang menerima penghargaan tersebut.

Nery Pumpido

Pumpido memulai karirnya di klub kota asalnya Union de Santa Fe . Kemudian bergabung dengan salah satu klub top Argentina Velez Sarsfield , di mana penampilannya di Velez membuatnya dipanggil untuk Piala Dunia FIFA 1982. Dia pindah ke Club Atletico River Plate untuk menggantikan kiper nasional Ubaldo Fillol yang pergi . Nery Pumpido menghabiskan hampir sebagian besar karirnya bersama klub lokal Argentina, kecuali dengan klub Spanyol Real Betis (1988-1990). Klub  terakhir yang dibelanya sebelum akhirnya pensiun adalah Atletik Lanus pada tahun 1993.

Meski pelatih Timnas Argentina Cesar Luis Menotti membawanya ke Espana 1982, sebagai penjaga gawang ketiga timnas Argentina, ia tidak bermain di turnamen tersebut. Pumpido akhirnya mendapatkan debut internasionalnya melawan Paraguay pada tahun berikutnya.

Dan bintang Pumpido bersinar di tahun 1986, Tampil sebagai penjaga gawang utama selama kampanye Piala Dunia Mexico 1986, Pumpido menjadi bagian penting kemenangan Argentina, bermain dalam seluruh tujuh pertandingan Argentina, dia hanya kebobolan lima gol dalam 630 menit penampilannya, dimana Pumpido mencatatkan tiga clean sheet.

Pada Piala Dunia 1990 , Pumpido kembali tampil sebagai kiper utama Argentina. Dipermalukan dengan gol sundulan Omam Biyik yang mengalahkan Argentina sang juara bertahan saat itu. Pumpido kemudian kembali mendapat kesialan, kali ini kaki Pumpido patah pada menit kesebelas saat berhadapan dengan Uni Soviet di partai kedua.

Sergio Goycochea

Sergio Javier Goycochea lahir 17 Oktober 1963 adalah  penjaga gawang sepak bola terkenal asal Argentina yang mencuat namanya usai tampil gemilang di Piala Dunia 1990. Goycochea terkenal karena aksi penyelamatan tendangan penalti, hampir identik dengan Emi Martinez.

Goycochea adalah pengganti Nery Pumpido yang mendapatkan momentum besar pada Piala Dunia FIFA 1990. Ketika Pumpido cedera patah kaki dalam pertandingan kedua babak grup melawan Uni Soviet. Goycochea menjadi kiper penyelamat Argentina dalam adu penalti pada pertandingan babak perempat final melawan tim Yugoslavia. Mementahkan dua tendangan penalti lawan, Dragoljub Brnovic dan Faruk Hadzibegic.

Kemudian alam pertandingan semifinal melawan Italia, Goycochea kembali tampil menjadi pahlawan Argentina, menyelamatkan tendangan penalti dalam adu penalti dari tendangan penalti Roberto Donadoni dan Aldo Serena. Sergio Goycochea terpilih sebagai penjaga gawang yang masuk dalam daftar Tim terbaik Piala Dunia 1990.

Meski akhirnya gagal di final, setelah Argentina kalah 0-1 melawan Jerman Barat melalui gol penalti Andreas Brehme yang tak bisa dibendung Goycochea.

Goycochea ikut andil membawa Argentina memenangkan Copa America 1993, dimana Goycochea terpilih sebagai kiper terbaik Copa America 1993. Goycochea menyelamatkan tendangan penalti penendang Brazil Bouadeiro saat Argentina menang adu penalti melawan Brazil di perempat final. Kemudian di semifinal Goycochea kembali menunjukkan kelasnya dengan mementahkan sepakan penalti Victor Hugo Aristizabal saat Argentina bertemu Kolombia.

Emiliano Martinez

Damian Emiliano Martinez Romero lahir di Mar del Plata, Argentina 2 September 1992 adalah penjaga gawang untuk klub Liga Utama Inggris Aston Villa. Sempat lama 'tergantung' di Arsenal dan melalui masa-masa menjadi pemain pinjaman di beberapa klub.

Berkat penampilan cemerlang Emiliano Martinez di Piala Dunia Qatar 2022, ia dinobatkan sebagai kiper terbaik atau Golden Gloves yang kini sejajar dengan legenda Argentina Ubaldo Fillol, Gianluigi Buffon, Iker Casillas dan Oliver Khan.  

Emi Martinez dikenal sebagai kiper yang memiliki refleks dan cepat dalam menahan bola tendangan lawan. Di pertandingan 8 besar Piala Dunia Qatar, Martinez sempat menepis dua tendangan penalti awal pemain Belanda, yaitu Virgil van Dijk dan Steven Berghuis yang memastikan La Albiceleste melenggang ke babak semi final. Begitu juga di babak final, Emi Martinez kembali menjadi momok bagi penendang penalti lawan, kali ini giliran Kingsley Coman yang dimentahkan tendangan penaltinya.

Salah satu yang menjadi momentum penyelamatan Emi Martinez yang paling penting bagi Argentina yakni reaksi cepat dan tepatnya memblok tendangan keras Kolo Muani yang berdiri bebas dengan peluang 99,9% gol di detik-detik terakhir extra time.

Sama seperti seniornya Goycochea, Emi Martinez juga membawa negaranya memboyong gelar Copa America dan sekaligus terpilih sebagai kiper terbaik turnamen. Emi Martinez juga menunjukkan kepiawaiannya dalam mementahkan tendangan penalti, saat babak semifinal Copa America 2021 berhadapan dengan Kolombia, Emi Martinez sukses menahan tiga tendangan eksekutor Kolombia masing-masing Davinson Sanchez, Yerry Mina dan Edwin Cardona.

Itulah lima kiper terbaik Argentina, dan sebenarnya masih banyak lagi kiper berbakat dari Argentina yang kualitasnya tidak kalah dari kiper-kiper terbaik dunia, namun seperti yang kita lihat mereka begitu jarang dilirik atau direkrut oleh klub elit dunia, seperti klub top five premier league, klub top liga Spanyol seperti Real Madrid dan Barcelona. Liga Italia di Juventus, dan duo Milan. Ataupun di PSG dan Bayern Muenchen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun