Ada ungkapan yang cukup kita kenal tapi mungkin belum kita mengerti dengan baik dan benar yaitu 'kamu adalah apa yang kamu makan'.Â
Ungkapan ini tentunya bukanlah untuk menggambarkan gaya hidup apalagi kelas sosial seseorang, ungkapan ini sejatinya lebih mengarah pada penggambaran tentang permasalahan kesehatan yang mungkin saja terjadi akibat pola dan konsumsi makanan yang tidak tepat.
Sesungguhnya makanan bisa menjadi kunci untuk membuat tubuh seseorang menjadi sehat, namun di sisi yang lain makanan juga bisa menjadi kunci yang membuat tubuh menjadi tidak sehat atau sakit. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang harus dipenuhi setiap harinya, dan bukan hanya sekali sehari tetapi mungkin dua, tiga ataupun lebih termasuk dengan makanan selingan yang dikonsumsi.
Makanan bagi manusia tidak hanya harus cukup tetapi juga harus baik dan sehat, dalam hal ini makanan yang dikonsumsi harus memenuhi empat sehat lima sempurna. Namun, kebanyakan sekarang ini makan dan makanan bukan lagi hanya sekedar mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh tetapi lebih cenderung kepada pemenuhan selera.
Makan enak sudah menjadi gaya hidup kebanyakan orang, dan salah satu yang menjadikan makanan enak adalah rasa manis yang dalam hal ini adalah gula. Dan sebagaimana yang kita ketahui gula atau kelebihan gula dalam tubuh menjadi sesuatu yang merugikan bagi kesehatan.
Gula sebenarnya sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi harus pula dipahami bahwa mengkonsumsi gula haruslah berhati-hati, karena kelebihan konsumsi gula justru dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh itu sendiri.
Seperti yang kita ketahui, gula dalam banyak makanan yang sering kita konsumsi merupakan komponen utama yang banyak kita temukan dalam sajian makanan ataupun minuman, baik yang instan ataupun yang dibeli jadi dan yang dibuat sendiri di rumah.
Ada beberapa jenis gula yang beredar di pasaran yang sering kita konsumsi, dimana ada jenis gula yang bisa membahayakan tubuh karena dapat menaikkan kadar gula darah dalam waktu yang sangat cepat, seperti misalnya gula rafinasi, kental manis dan lain-lain. Namun, sebagian jenis gula lainnya juga bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dengan cara yang baik tepat dan cukup.
Tubuh ini membutuhkan gula, dimana gula selain sebagai sumber energi dalam proses fisiologis tubuh, gula juga berfungsi untuk memperbaiki regulasi suhu tubuh, gula juga baik untuk respirasi irama jantung, meningkatkan kekebalan tubuh serta fungsi otak dan banyak lagi manfaat gula lainnya.
Tanpa gula, organ di dalam tubuh tidak akan dapat bekerja secara normal, mulai dari otak, jantung, ginjal dan juga darah membutuhkan gula untuk dapat berfungsi dengan normal. Dengan kata lain, gula akan membantu fungsi dari organ-organ tersebut agar meningkat.
Kendati dibutuhkan dan memiliki banyak manfaat. Namun, konsumsi gula harus diperhatikan dan perlu dibatasi. Berdasarkan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yang menyebutkan, konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram per harinya, dan untuk kita ketahui bahwa 50 gram gula itu setara dengan 5 sendok makan gula.
Nah, dapat kita bayangkan berapa banyak potensi kelebihan asupan gula yang kita alami dari kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari. Mulai dari minum teh atau kopi yang terkadang bisa dua atau tiga kali sehari dengan setidaknya 1-2 sendok gula, kemudian biasanya diikuti dengan makan camilan yang manis-manis.Â
Bukan itu saja, kadang kita tidak menyadari bahwa makanan yang kita makan seperti nasi, roti dan bahan makanan yang mengandung karbohidrat sesungguhnya itu juga adalah gula, setelah melalui proses metabolisme di dalam tubuh.
Nah, bisa jadi dari konsumsi karbohidrat harian kita saja kebutuhan glukosa untuk dijadikan energi bagi tubuh telah terpenuhi. Maka minum minuman manis, baik itu yang dibuat sendiri maupun yang instan apalagi yang mengandung gula rafinasi, juga makanan camilan seperti kue-kue yang manis-manis yang dibuat dengan banyak tambahan gula maupun kental manis yang kadang disebut susu.
Konsumsi gula yang berlebih dan dalam waktu yang lama, akan memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan. Yang pertama tentunya adalah peningkatan berat badan yang pada akhirnya menjadi obesitas, kemudian yang paling banyak diderita oleh orang di Indonesia adalah diabetes yang akan berkorelasi juga dengan tekanan darah tinggi alias hipertensi. Selain itu kelebihan gula juga akan mempercepat terjadinya penuaan dini serta masalah pikun.
Nah, beberapa di antara efek buruk tersebut diatas merupakan sesuatu yang akan memicu terjadinya kondisi penyakit yang parah lainnya seperti kanker, penyakit kardiovaskular, jantung, stroke, gagal ginjal dan lain sebagainya.
Bagi kebanyakan orang makanan enak itu salah satunya adalah yang rasanya manis, terutama pada makanan yang berupa kue-kuean, apalagi dengan minuman selain air putih, semakin manis rasanya akan semakin nikmat pula dirasakan di kerongkongan.
Nah, kebiasaan yang tak disadari dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula ini, akan bertambah cepat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh jika dibarengi dengan kebiasaan jarang berolahraga dan kurang bergerak.
Tetapi, memang harus kita akui untuk mengontrol berapa banyak gula yang telah kita konsumsi dalam sehari itu tidak mudah, meski kita tahu kebutuhannya tidak boleh lebih dari lima sendok makan, karena kebanyakan makanan yang dikonsumsi sudah bercampur bersama dengan gula yang takarannya tidak bisa kita pastikan berapa banyak. Hal yang paling mudah untuk mengontrol ini adalah dengan banyak bergerak dan tentu saja dengan olahraga yang teratur dan cukup porsinya.
Mengontrol makan apalagi yang menyangkut lidah, jika sudah terasa enak akan susah mengeremnya.
Dan ini entah sugesti atau tidak, semakin tubuh harus diet gula maka akan semakin ingin perasaan ini untuk mengkonsumsi yang manis-manis dan dalam jumlah yang lebih.Â
Pengalaman pribadi saya saat belum menyadari telah terkena diabetes. Keinginan untuk makan dan minum yang manis begitu besarnya, jika biasanya seseorang meminum sirup manis, segelas baru habis dalam empat atau lima kali tegukan. Tetapi saya baru puas dan berhenti minum jika telah meneguk dua atau tiga gelas dalam sekali minum.
Saya masih ingat betul, dan sebenarnya waktu itu cukup heran, saya menghabiskan sirup yang dicampur susu kental manis dalam gelas ukuran cukup besar (+/- 1 liter) hanya dalam dua kali tegukan saja itupun jedanya hanya untuk sekedar menarik nafas saja.
Sebagai saran saja mungkin yah, hati-hatilah jika merasa sangat suka dengan makanan atau minuman manis, apalagi jika baru merasa puas dan lega jika telah mengkonsumsi dengan jumlah yang banyak, berdasarkan pengalaman saya ini adalah tanda bahwa tubuh telah terkena diabetes yang parah.Â
Tak ada cara yang terbaik mengatasinya selain dengan kesadaran sendiri untuk melawan keinginan mengkonsumsi makanan dan minuman manis tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H