Sebagaimana dulu saat meninggalnya mendiang istri pangeran Charles, Lady Diana Spencer. Kini meninggalnya Ratu Elizabeth II juga menjadi pusat perhatian dunia, meski latar belakang dari wafatnya kedua mendiang berbeda.
Namun, dukacita yang mendalam begitu terlihat bagi rakyat Britania Raya, termasuk dari negara-negara persemakmuran yang memang memiliki hubungan historis dengan monarki Inggris raya.
Menjadi gambaran yang menimbulkan sejumlah pertanyaan, apakah monarki merupakan aset pemersatu atau pelestari kolonial? Apakah seiring waktu kerajaan juga harus berubah, meninggalkan segala romansa-romansa kejayaan kolonialisme masa lalu. Masihkah persemakmuran akan bertahan dan dipertahankan?
Kemegahan dan keindahan masa lalu begitu kental terasa dalam prosesi pemakaman ratu, nuansa masa lalu yang diwarnai oleh sentuhan modern, terlihat begitu elegan dalam gaya busana yang dikenakan oleh keluarga kerajaan.
Yah, satu yang terkesan menjadi penting dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II adalah aturan berpakaiannya yang penuh dengan kekhidmatan yang megah.
Untaian perhiasan mutiara yang menghias tampilan keluarga kerajaan, dengan topi kotak obat yang menjadikan rambut tidak ada yang tidak pada tempatnya. Sepatu hak tinggi, yang berkilap tak ada yang tidak dipoles, serta jahitan yang rapi hingga tak setitik seratpun yang terlihat pada mantel yang dikenakan.
Bagi keluarga kerajaan, ini adalah, potret kesedihan yang harus dijalani dalam sorotan paling terang dari segala penjuru. Bagi rakyat Inggris Raya mereka melihat keluarga kerajaan, Raja Charles III, Permaisuri Ratu, Putri Wales dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan Williams, sementara bagi seluruh dunia mereka melihat Inggris dalam dukacitanya.
Prosesi pemakaman yang berlangsung di Windsor dimana peti jenazah melawati Long Walk, sebelum menuju misa di Kapel St George's, di kompleks Kastil Windsor.
Dan disinilah, tepatnya di Kapel George VI, jenazah Ratu Elizabeth II akan dikebumikan bersama jenazah sang suami, Pangeran Philip, yang juga dimakamkan di tempat ini ketika meninggal dunia pada 9 April 2021.
Rangkaian acara prosesi pemakaman kerajaan dihadiri ribuan orang, termasuk 500 kepala negara dan tamu-tamu penting dari seluruh dunia.