Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Duel Epik, Carlos Alcaraz Menang Dramatis atas Jannik Sinner

8 September 2022   18:03 Diperbarui: 8 September 2022   20:27 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada momen menarik di set kedua ini saat Sinner melakukan servis dalam poin advantage ketika tertinggal 5-6. Servis keras Sinner dikembalikan tanggung oleh Alcaraz, Petenis Italia itu kemudian mengembalikan bola ke Alcaraz dengan sebuah pukulan groundstroke yang keras dan menghujam yang tampaknya ditakdirkan untuk memenangkan poin, akan tetapi secara mengejutkan dengan gaya sedikit akrobatik Alcarez melompat menantang gravitasi dengan pukulan backhand memutar ke belakang untuk mengembalikan bola. Dan bola betul-betul bisa kembali dan disambut pukulan oleh Sinner yang selanjutnya juga berhasil dikembalikan dengan manis oleh Alcaraz untuk memaksa terjadi deuce. Sebuah pertunjukan yang membuat penonton memberinya tepuk tangan meriah.

Set ketiga, kedua petenis kembali bertarung dengan sengit, sehingga set tersebut harus diakhiri melalui tie break, setelah kedua petenis masing-masing dua kali membreak servis lawannya. Namun, set ketiga kembali berhasil direbut oleh petenis muda andalan Italia melalui permainan apiknya saat merebut semua poin pada tie break set ketiga tersebut.

Break di awal set keempat membantu perjuangan Sinner untuk merebut tiket semifinalnya. Namun, Alcaraz bisa membalas break di game ke-6 untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Akan tetapi dengan cepat Sinner merespon dengan membreak servis Alcaraz yang melakukan dua kali double fault untuk unggul 4-3 bahkan ia memenangkan servisnya untuk semakin dekat dengan kemenangannya 5-3. Sinner, yang melakukan 11 kesalahan ganda dalam pertandingan itu, tinggal satu pukulan lagi untuk tiket semifinalnya dalam kedudukan advantage saat kedudukan 5-4 pada set keempat. Namun, Alcaraz tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk menyamakan kedudukan, dan berhasil membalik keadaan bahkan merebut set ke-4 dengan 7-5.

Pertarungan berlanjut ke set kelima, kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga kedudukan 2-2. Sinner yang berusia 21 tahun kemudian memimpin dengan melakukan break pada set kelima, tetapi Alcaraz merespon dengan brilian untuk balas melakukan break untuk menyamakan kembali skor menjadi 3-3. Tak berhenti sampai disitu, Alcaraz terus mencecar pertahanan Sinner dengan kekuatannya yang luar biasa dari baseline. Petenis Spanyol itu kemudian tak tertahankan untuk merebut tiga game berikutnya dan maju ke semifinal untuk menguji petenis tuan rumah, Frances Tiafoe.

"Sejujurnya, saya masih tidak tahu bagaimana saya melakukannya," kata Alcaraz, yang memberi tanda tangan untuk para penggemar meskipun sudah larut malam dan melemparkan sepatu ketsnya ke kerumunan penonton.

"Anda harus percaya pada diri sendiri. Saya percaya pada permainan saya". Demikian pernyataan Carlos Alcaraz.

Alcaraz yang kini menempati peringkat 4 dunia sudah berada di jalur yang sedikit lagi akan mengantarkan dirinya menjadi petenis nomor satu dunia termuda memecahkan rekor Leyton Hewitt yang menjadi nomor 1 dunia di usia 20 tahun, persaingan mungkin hanya ada pada Casper Ruud peringkat 7 ATP yang juga lolos ke semifinal, dengan menjejak semifinal kedua petenis dipastikan telah menambah 720 poin.

Rafael Nadal sudah kehilangan peluang setelah hanya sampai di babak 16 besar yang hanya mendapatkan 180 poin. Siapa pun yang juara antara Alcaraz ataupun Ruud maka akan menjadi nomor satu dunia karena akan mendapatkan tambahan 2000 poin, Medvedev sendiri yang saaat ini masih menjadi nomor 1 dunia, Senin depan dipastikan akan kehilangan peringkatnya menyusul kehilangan poin juara US Open 2021 yang direbutnya tahun lalu.

Jika kedua petenis (Alcaraz dan Ruud) kandas di semifinal, Alcaraz yang akan menjadi nomor satu dunia, tetapi jika Alcaraz gagal melangkah ke final maka Ruud yang akan menduduki ranking satu dunia jika berhasil masuk ke final dengan apapun hasil finalnya nanti, karena sebagai finalis saja dengan tambahan 1200 poin sudah menempatkan Ruud menjadi peringkat 1 dunia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun