Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Anda Kenang di 77 Tahun Indonesia Merdeka

17 Agustus 2022   11:41 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:13 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Potongan film Soekarno. (Sumber: Kompas.com) 

Sebagai generasi akhir orde lama sekaligus generasi awal orde baru, kami masih merasakan lika-liku dan pernak-pernik genderang pembangunan yang masih minim infrastruktur, baik itu infrastrukltur fisik maupun ekonomi. Kami generasi yang masih sempat mendengar dan merasakan bagaimana rakyat masih mengonsumsi 'bulgur' yaitu sejenis biji gandum yang ditumbuk dan dikeringkan, yang entah ini merupakan isu yang dipolitisir atau bukan, bulgur ini disebut sebagai makanan rakyat miskin. Yang mana saat itu memang Indonesia masih kekurangan pangan sehingga mau tidak mau pemerintah mendatangkan (impor) bulgur ini dari Amerika Serikat.

Kami generasi, di beberapa daerah yang masih merasakan listrik hanya hidup (menyala) pada saat petang kurang lebih jam 6 sore dan akan dipadamkan saat pagi hari kurang lebiih jam 6 pagi. Bahkan saat itu masih banyak daerah yang masih tak tersentuh listrik apalagi sinyal internet yang saat itu tidak pernah dibayangkan. Kami masih merasakan bagaimana pulpen masih menjadi sebuah barang mewah, kami sudah cukup senang dengan sebuah potlot yang harus kami raut dengan pisau dapur emak.

Saat kami sekolah dulu, yang masih belum ada aturan wajib belajar, di sekolah dasar kami masih banyak sekelas dengan teman-teman yang usianya sudah remaja di atas 17 tahun, dengan tubuh yang sudah berotot, dengan bulu-bulu tangan dan kaki yang lebat serta kumis yang kadang tidak mereka cukur.

Satu kenangan yang tak mungkin saya lupakan saat sekolah dasar dahulu itu, adalah sekalipun tubuh saya kecil dan usia masih muda, tetapi kelompok saya terdiri dari 'teman-teman' yang bertubuh besar-besar dan usianya telah remaja dan saya adalah pemimpin kelompok itu, baik dalam belajar maupun di luar kelas.

Di kelas kami, setiap hari sabtu, guru wali kelas kami selalu mengadakan acara cerdas cermat yang diikuti oleh beberapa kelompok, dan alhamdulillah kelompok saya hampir selalu menjadi pemenang, inilah yang menjadi kebanggaan kelompok kami yang menjadikan teman-teman memilih saya sebagai ketua kelompok. 

Itulah sedikit kenangan yang bisa kami banggakan dari generasi kami dulu, yakni semangat belajar yang tetap menyala meski sebenarnya usia telah lewat, tapi tidak menjadikannya malu dan kendur untuk belajar, dengan segala keterbatasan yang ada pada masa-masa akhir orde lama dan awal orde baru.

Begitu banyak dan jauh sudah kemajuan yang generasi sekarang rasakan, sudah sepantasnya jika negara kita sekarang ini menjadi negara yang besar dan kuat serta tangguh dalam hal positif apapun. Negara kita beranjak dari keterbatasan di segala lini, kita hanya memiliki modal semangat dan daya juang yang tinggi yang diwariskan oleh para pejuang dan pahlawan bangsa. Sekarang keterbatasan yang dahulu menyelimuti kita telah hilang, semoga semangat dan daya juang warisan para pendahulu kita masih tetap terpatri di hati dan jiwa anak-anak bangsa ini.

Maju negeriku, jadilah tangguh. Selamat Hari Ulang Tahun ke-77 Indonesiaku Jaya.............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun