1. Minyak Rem
Pada umumnya sistem pengereman mobil dirancang dengan sistem hidrolik. Dimana dengan sistem hidrolik ini pengereman bekerja berdasarkan tekanan yang diberikan oleh minyak rem atau pelumas yang terdapat di dalam tabung master rem ketika pedal rem diinjak.
Fungsi minyak rem disini adalah akan menekan piston dan kampas untuk menjepit piringan cakram. Jepitan antara kampas dan cakram menghasilkan gaya gesekan yang secara otomatis akan menghentikan laju kendaraan.
Nah, jika minyak rem bocor, kurang atau telah harus diganti, maka hal ini akan mempengaruhi kinerja pengereman bahkan dapat menyebabkan rem menjadi blong. Ini dikarenakan, piston dan kampas tidak mendapat tekanan yang cukup yang dibutuhkan untuk melakukan pengereman secara optimal.
Mengingat peranan minyak rem yang krusial ini, tentu wajib bagi seorang pengemudi untuk memastikan kondisi dan situasi minyak rem di kendaraannya. Dan ini mudah saja melakukannya yakni memastikan minyak rem di tabungnya berada dalam volume yang sesuai. Kemudian periksalah apakah ada kebocoran di sekitar master rem. Di samping itu, periksa juga apakah terdapat kebocoran di atas pedal rem.
Selain itu, minyak rem juga perlu untuk diganti. Penggantian minyak rem yang direkomendasikan ialah setiap 40.000 km atau paling lama dua tahun. Perlu pula untuk diperhatikan adalah sebaiknya memilih minyak rem yang sesuai dengan standar spesifikasi DOT agar performa pengereman optimal.
2. Master Rem
Selain minyak rem, komponen penting lainnya adalah master rem. Sama seperti bagian-bagian lain dari kendaraan yang bisa rusak dan bermasalah seiring dengan usia pakai kendaraan, kondisi master rem pun dapat mengalami gangguan hingga rusak dan ini juga berpotensi menjadi penyebab terjadinya rem blong.
Nah, untuk mendeteksi awal hal ini tidaklah sulit. Pemilik atau pengemudi dapat melakukan pemeriksaan sendiri terhadap kendaraannya. Pertama-tama, pedal rem "dikocok-kocok" saat mesin kendaraan dalam kondisi mati. Jika master rem masih normal, pedal rem akan memberi perlawanan atau resistensi saat ditekan atau diinjak. Tetapi, kalau ternyata pedal rem bisa terinjak dengan mudah hingga dalam, ini pertanda ada masalah serius pada master rem yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut di bengkel profesional.
Selanjutnya pengecekan juga bisa dilakukan dengan menyalakan mesin kendaraan lalu menginjak pedal rem. Jika, pedal rem hanya turun sedikit, lalu balik memberikan resistensi maka master rem masih dalam kondisi baik. Tetapi, jika ternyata pedal rem dapat terus diinjak dengan mudah dan tertekan dalam maka dipastikan ada masalah pada master rem dan perlu segera dilakukan pemeriksaan oleh mekanik ahli.
3. Kampas Rem