Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lewati Laga Dramatis, Rafael Nadal Atasi Perlawanan Taylor Fritz

7 Juli 2022   11:50 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Clive Brunskill/Getty Images

Luar biasa Rafa Nadal yang bertarung dengan cederanya dalam pertarungan epik lima set dalam durasi 4 jam 20 menit yang mendebarkan. Nadal menunjukkan kekuatan mental heroik untuk mengatasi lawannya petenis Amerika unggulan ke-11, Taylor Harry Fritz dalam roller coaster menegangkan hingga tiebreak set terakhir pada babak perempat final Wimbledon yang menakjubkan.

Berjuang dengan cedera perut, Nadal sepertinya akan menyerah di pertengahan pertandingan, akan tetapi entah kekuatan apa, Nadal bisa menemukan semangat untuk mengalahkan Taylor Fritz dengan 3-6, 7-5, 3-6, 7-5, 7-6 (10-4) untuk menembus semifinal Wimbledon dalam upayanya untuk merebut gelar Wimbledon ketiganya sekaligus gelar ketiga Grand Slam dalam satu musim kalender ini.

"Tubuh secara umum baik-baik saja. Hanya saja di area perut ada yang tidak beres," kata Nadal di Center Court.

"Saya harus menemukan cara untuk melakukan servis yang sedikit berbeda. Untuk beberapa saat saya berpikir mungkin saya tidak akan bisa menyelesaikan pertandingan. Tapi saya tidak tahu, lapangan serta energinya adalah sesuatu yang lain, jadi terima kasih untuk itu." demikian lanjut Nadal

Bagi Rafael Nadal yang telah memenangkan 22 gelar Grand Slam, All England Club (Wimbledon) telah menjadi tempat yang paling tidak menguntungkan bagi Nadal, meski pernah memenangkannya dua kali, akan tetapi itu dilakukannya lebih dari satu dekade yang lalu. Tahun ini Nadal kembali hadir setelah absen dari turnamen ini sejak 2019, setelah ia memenangkan gelar Australia dan Prancis Terbuka berturut-turut untuk pertama kalinya dalam karirnya.

Gelar Wimbledon ketiga dan yang pertama sejak 2010 di lapangan rumput serta gelar AS Terbuka di Flushing Meadows mungkin menjadi impian Rafa, yang akan membuat petenis Spanyol ini merebut gelar mayor di satu musim kalender menyamai prestasi yang terakhir diukir pada 1969 oleh petenis legendaris Australia Rod Laver.

Taylor Fritz, 12 tahun lebih muda dari Nadal yang berusia 36 tahun, memiliki modal semangat dalam menghadapi laga perempat final ini menyusul kemenangannya atas Nadal awal tahun ini di final turnamen ATP 1000 Indian Wells, dengan skor 6-3, 7(7)-6(5) yang mengakhiri rekor 20 kemenangan Nadal di musim ini. Namun, sebagai catatan Nadal memainkan pertandingan itu dengan cedera patah tulang rusuk, yang kemudian membuat Nadal harus absen dari kompetisi selama sebulan.

Laga dimulai oleh Nadal dengan awal yang baik, langsung membreak point Fritz dan memimpin hingga poin 3-1. Akan tetapi dengan cepat Fritz membalik keadaan usai menyamakan skor menjadi 3-3 dengan mematahkan servis Nadal. Tiga poin berikutnya direbut Fritz untuk menutup set pertama dengan 6-3 dalam 38 menit laga.

Sesuatu yang mengkhawatirkan kemudian terlihat ketika kecepatan servis yang dilakukan Nadal menurun tajam yang hampir tidak mencapai 90 mph serta kerap melakukan double fault. Dan ketika unggul 4-3 saat Nadal meminta timeout dan drama benar-benar dimulai, meski begitu unggulan kedua tersebut masih mampu merebut set kedua dengan 7-5 dalam durasi 56 menit yang mendebarkan.

Saat Nadal bersiap untuk pergi berobat, ayahnya, Sebastian Nadal, terlihat melambai dengan panik ke arah Nadal, dan menyuruh putranya untuk berhenti. Nadal kemudian mengakui bahwa dia sangat dekat untuk mendengarkan ayahnya. Tapi dia tidak melakukannya.

Set ketiga Nadal memulai dengan baik, membreak poin lawan untuk unggul hingga 3-1. Akan tetapi seperti dengan set pertama, Fritz membalik keadaan dengan merebut 5 game berikutnya dalam kondisi Nadal yang terlihat kendor, laga berakhir cepat hanya dalam durasi 34 menit.

Set keempat adalah kegilaan yang brilian dari pertarungan mental dan pengalaman dari seorang maestro tenis. Diawali dengan saling mematahkan servis Nadal memimpin 3-1, namun Fritz tak mau kalah untuk merebut semifinal pertamanya di turnamen Grand Slam, Fritz menyamakan skor 4-4 usai mematahkan servis Nadal. Akan tetapi Nadal menunjukkan performa yang lebih baik dan melakukan break point di game ke-11 untuk kemudian menutup set keempat ini dengan love game di game ke-12 ,7-5 dalam waktu satu jam yang menguras energi.

Pertandingan pun berlanjut ke set penentuan, kedua petenis bermain aman dengan mempertahankan servis masing-masing. Nadal membuat pendukungnya bergemuruh di game ke-7, ketika Nadal sukses menggagalkan dua kali game poin Fritz dan memaksa terjadi deuce. Setelah melewati empat kali deuce Nadal sukses mematahkan servis Fritz.

Taylor Fritz tak tinggal diam langsung bereaksi dan membalas mematahkan servis Nadal, pendukung Nadal kembali dibuat ketar-ketir. Pertandingan pun berjalan hingga memasuki tiebreak. Tiebreak set penentuan (set ke-5) dalam pertandingan tenis berbeda dengan tiebreak di set awal. Tiebreak di set penentuan bukan tujuh poin melainkan 10.

Seperti biasa, Nadal sering mendapatkan energi lebih untuk keluar dari krisis demikian pula kali ini, dengan cepat Nadal meninggalkan Fritz dengan 5-0 dengan tiga kali mematahkan servis Fritz. Namun, Fritz segera membalas dengan mematahkan dua kali servis Nadal dan merebut satu servisnya sendiri, 5-3.

Tapi, Nadal dengan mentalnya yang luar biasa dengan cepat memutus momentum Fritz dan kembali menjauh hingga match poin 9-3, Fritz hanya bisa menambah satu poin sebelum Nadal menutup laga epik ini dengan 7(10)-6(4).

Setelah empat jam dan 20 menit, Nadal hanya memiliki sisa-sisa kekuatan untuk mengangkat satu kepalan tangan sebelum merosot ke kursinya, para penggemar dibuat khawatir apakah Nadal akan cukup fit untuk memulai rollercoaster kontra Nick Kyrgios di semi-final pada hari Jumat nanti?.

Sementara itu lawan Nadal di semifinal nanti, Nick Kyrgios mencapai semifinal Grand Slam pertama dalam karirnya dengan kemenangan straight set 6-4, 6-3, 7(7)-6(5) atas petenis Chili, Cristian Garin.

Petenis Australia berusia 27 tahun yang tidak diunggulkan ini melampaui rekor terbaiknya sebelumnya di Wimbledon yang menjajak perempatfinal delapan tahun lalu, Kyrgios menjadi pria Australia pertama yang mencapai semifinal Grand Slam sejak Lleyton Hewitt melakukannya terakhir kali di AS Terbuka 2005.

Ada sebuah catatan spesial mengenai laga semifinal nanti, dimana delapan tahun yang lalu di Wimbledom 2014, Nick Kyrgios yang saat itu masih berusia 19 tahun membuat kejutan di babak keempat dengan mengalahkan Rafael Nadal yang saat itu menduduki ranking satu dunia.

'Akan sangat spesial untuk bermain melawan Rafa,' kata Kyrgios

'Saya merasa itu akan menjadi pertemuan yang menggiurkan bagi semua orang di seluruh dunia. Itu mungkin akan menjadi pertandingan yang paling banyak ditonton sepanjang masa' tambah Kyrgios lagi.

Sementara itu, Rafael Nadal mengatakan dia 'khawatir' bahwa dia tidak akan fit untuk menghadapi Nick Kyrgios di semifinal Wimbledon setelah berjuang dengan cedera perut dalam kemenangan epik lima set atas Taylor Fritz.

'Saya khawatir. Saya tidak punya keputusan. Saya perlu mengetahui pendapat yang berbeda dan saya perlu memeriksa semuanya dengan cara yang benar'.
'Ada sesuatu yang lebih penting daripada memenangkan Wimbledon dan itu adalah kesehatan.' demikian kata Nadal

Apakah Nadal bisa kembali fit dan bisa melakoni laga semifinal? Dan jika iya, apakah Kyrgios bisa mengulang momen 8 tahun lalunya, ataukah Nadal akan terus melangkah ke final dan mewujudkan impiannya dengan merebut semua trophy Grand Slam dalam satu musim kalender. Menarik untuk kita nantikan, karena Grand Slam dan juga Rafael Nadal selalu penuh dengan kejutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun