Elang putih itu memekik menatap langit
suaranya parau ditelan angin
gemetar, coba bertahan
di dahan kering yang sudah tak berdaun
tak ada lagi angin di kepak sayapnya
telah hilang bersama sarangnya yang terbakar
kemana tempat untuk kembali
membawa cerita yang tak utuh lagi
tak ada lagi kisah yang bisa didongengkan
telah musnah dimakan api
ia merintih menahan perih
ia mengesah menahan marah
ia mengerang menahan berang
tak ada lagi airmata yang tersisa
ia kini hanya seekor elang
elang yang kehilangan sayap
elang yang kehilangan sarang
elang yang kehilangan pohon
elang yang kehilangan hutan
elang yang kehilangan cerianya pagi hari
elang yang kehilangan riuhnya siang hari
elang yang kehilangan damainya malam hari
Ia adalah elang terakhir yang disisakan hutan yang sekarat