Al hasil Chen/Ou kembali merebut game kedua ini dengan skor yang sama 21-18, dan tiket semifinal terakhir kita pun terbanglah sudah.
Harapan untuk merebut setidaknya satu gelar saja dari turnamen di negeri sendiri telah pupus. Namun, yang pasti ada pelajaran, ada pengalaman yang bisa dipetik dari hasil yang kita peroleh di Indonesia Open kali ini.
Salah satunya adalah peremajaan pemain sudah harus digenjot, terutama di sektor putri, baik di tunggal maupun di ganda. Ada harapan baru di sektor ganda putri pasangan Apri/Fadia, akan tetapi pasangan pelapis yang kita miliki masih jauh dari harapan untuk bersaing di perkembangan bulutangkis dunia yang semakin cepat dan ketat.
Untuk bagian putra, kekhawatiran hanya pada sektor tunggal yang kelihatannya Ginting dan Jojo sudah mentok, kita hanya bisa berharap pada Vito yang juga masih butuh jam terbang untuk bersaing dengan pemain level atas.
Untuk ganda putra, tidak ada persoalan, meskipun the Minions Markus-Kevin serta Ahsan-Hendra sudah mentok, para pelapis cukup banyak untuk menggantikan posisi mereka. Hasil minor di Indonesia Open kali ini, selain karena mereka saling mengalahkan sendiri, kekalahan juga bukan karena persoalan teknis yang kurang, hanya faktor kesiapan fisik yang bukan merupakan hal yang sulit untuk ditutupi.
Satu catatan lagi di sektor mix double, sepertinya kita juga sudah harus lebih fokus mencari pasangan baru. Ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menjadi andalan utama kita sudah mentok juga, padahal untuk sektor mix double ini kita pernah sangat diperhitungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H