Nampaknya cedera Yeremia betul-betul fatal, empat angka berturut-turut dengan mudah diraih oleh pasangan Aaron/Soh dan menutup laga dengan 22-20. Yah, Yeremia hanya bisa berdiri itupun dengan susah payah dan lawanpun memenangkan laga yang sesungguhnya berlangsung seru dan menarik.
Harapan ketiga Indonesia untuk meraih satu tiket semifinal di kandang sendiri kembali harus menemui tembok kokoh. Anthony Sinisuka Ginting kembali harus mengakui kehebatan Viktor Axelsen. Meski sudah berjuang sepenuh tenaga dan harapan Anthony Ginting masih juga gagal melakukan revans atas Axelsen, dia menyerah dalam pertandingan rubber set yang berlangsung lebih dari 1 jam dan berakhir dengan skor 13-21, 21-19 dan 9-21.
Anthony Ginting memulai pertandingan dengan menerapkan permainan cepat, namun Axelsen dengan jangkauannya yang cukup panjang bisa mengcover seluruh lapangan untuk mengantisipasi serangan Ginting, meski tiga kali servis Axelsen dianggap terlalu tinggi oleh wasit, dia masih bisa merebut interval game pertama dengan skor 11-8.
Melanjutkan di interval berikutnya, Axelsen tak memberi kesempatan bagi lawannya untuk berkembang, Axelsen menutup game ini dengan keunggulan telak 21-13.
Memasuki game kedua, Ginting masih dengan pola yang sama, tertinggal di interval pertama game kedua, Ginting bangkit untuk menyamakan skor 11-11. Pertandingan kemudian berlangsung semakin seru dengan saling kejar mengejar angka. Namun, Ginting mampu mengunci angka Axelsen di poin 19. Anthony Ginting membuka harapan dengan merebut game kedua ini setelah smash pengembalian Axelsen melebar di sisi kanan, 21-19 untuk Ginting.
Sayangnya di set penentuan justru Anthony Ginting terlihat menurun, sepertinya sudah kehabisan tenaga untuk meladeni permainan Axelsen yang menutup interval pertama game ketiga dengan unggul jauh 11-3. Bahkan selanjutnya dengan hanya sedikit perlawanan Axelsen menutup game ini dan meraih tiket semifinalnya, dengan 21-9.
Harapan terakhir penonton di Istora dan di seluruh tanah air ada pada pasangan Fajar/Rian yang baru saja merebut gelar juara di Indonsia Master 2022.
Namun, apa yang mau dikata. Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto pun ternyata gagal melangkah lebih jauh usai ditaklukkan dengan cukup mudah oleh pasangan baru namun berpengalaman dari China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi 18-21, 18-21.
Pasangan andalan baru kita ini, setelah dua pasangan senior Indonesia Hendra/Ahsan dan the Minions yang sepertinya sudah mulai mentok, diharapkan akan melanjutkan trend positif mereka, tetapi apa boleh buat permainan marathon sejak di Indonesia Master yang keluar sebagai juara lalu lanjut ke Indonesia Open hingga mencapai perempat final ini telah cukup menguras tenaga Fajar/Rian.
Perlawanan sebenarnya telah ditunjukkan oleh Fajar/Rian yang bisa unggul di interval game pertama dengan 11-8. Namun ganda China berhasil merebut lima poin berturut-turut saal lanjutan interval kedua. Saling merebut poin pun terjadi hingga skor 15-15. Akan tetapi angka pasangan kita terkunci di poin 18, game ini dimenangkan Chen/Ou dengan 21-18.
Memasuki game kedua pasangan kita selalu tertinggal, hingga memasuki interval, ganda putra China yang berperingkat 75 dunia ini unggul 11-8. Kendali permainan dikuasai oleh pasangan China, Fajar/Rian terlihat sudah cukup berusaha namun kalah power dari lawannya, disamping kedua pasangan kita ini sering melakukan kesalahan sendiri.