Final Champions: Perang Bintang di Lini Depan, Salah atau Benzema?

Final Liga Champions musim 2022 antara Liverpool vs Real Madrid akan berlangsung malam nanti (Minggu, 29/5/2022) di Stade de France, Paris, Prancis.

Sebuah final yang boleh dikatakan ideal, mengingat kedua kesebelasan menunjukkan performa yang cukup apik di sepanjang musim kompetisi 2021-2022.

Meskipun Liverpool finis di posisi runner-up Liga Premier, namun Liverpool harus menyerah hingga di partai terakhir dengan hanya selisih satu poin dengan pemuncak klesemen di liga inggris yang terkenal cukup padat dengan jadwal bermain.

Pertemuan antara Real Madrid dengan Liverpool bukanlah pertemuan yang pertama kalinya bagi kedua tim. Tercatat kedua tim telah bertemu dalam 8 kali laga yang mana empat laga dimenangkan oleh Real Madrid dan tiga laga dimenangkan oleh Liverpool, sementara satu laga lainnya berakhir dengan hasil imbang.

Dalam delapan pertemuan antara kedua kesebelasan, dua diantaranya adalah partai final. Pertemuan final pertama antara kedua tim terjadi di final European Cup musim 1980/81, dalam pertandingan yang digelar di Parc des Princes, Paris.

Liverpool yang saat itu diperkuat antara lain captain tim Phil Thompson, Kenny Dalglish  dan Graeme Sounes menang 1-0 atas Real Madrid yang kala itu diperkuat oleh Santillana sekaligus sebagai captain juga Uli Stielike dan Vincente Del Bosque.

Gol kemenangan Liverpool kala itu dicetak oleh pemain belakang Allan Kennedy di menit ke-82. Laga yang berlangsung seru dan sengit ini diwarnai dengan keluarnya kartu merah untuk Kenny Dalglish dan Rafael Garcia Cortes.

Pertemuan final mereka selanjutnya terjadi di era Liga Champions, pada final musim 2017/18. Dalam laga yang digelar di Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, Madrid berhasil mempecundangi The Reds dengan skor telak 3-1, melalui gol-gol yang diceploskan Karim Benzema dan Garreth Bale (2 gol).

Kala itu El Real yang ditukangi oleh Zenedine Zidane begitu perkasa dengan melakukan hattrick juara liga Champions 2015/16 - 2016/17 - 2017/18, yang sekaligus merupakan gelar juara ke-13 Los Blancos.

Dan kini kedua tim kembali akan bertemu dalam laga final yang ketiga mereka, ada aroma balas dendam sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Salah meski itu ditepis oleh sang pelatih Jurgen Klopp.

Image: theguardian.com

Di bawah asuhan pelatih Carlo Ancelotti, yang sebelumnya pernah sukses memberikan gelar Liga Champions ke-10 bagi Real Madrid pada musim 2013/14, kini Don Carlo membidik gelar juara UEFA Champions League ke-4 dalam karirnya.

Dan bagi Liverpool bersama sang manajer Jurgen Klopp yang mengincar gelar juara Champions ke-2 setelah merebutnya di musim 2018/19, sekaligus gelar ke-7 bagi The Reds jika berhasil memenangkan laga malam nanti, kemenangan bagi Liverpool akan membawa mereka menyamai perolehan gelar juara Liga Champions AC Milan sebanyak tujuh kali yang merupakan terbanyak kedua setelah Real Madrid dengan 13 gelar.

Pertemuan kedua kesebelasan akan berlangsung menarik dan terbuka, mengingat kedua tim merupakan tim-tim produktif gol sekaligus tangguh dalam bertahan baik di liga masing-masing maupun di kompetisi Eropa.

Real Madrid sebagai tim yang paling produktif di Laliga Spanyol dengan torehan 80 gol, dan mereka hanya kebobolan 31 gol terbaik kedua setelah Sevilla yang hanya kebobolan 30 gol.

Menariknya hampir 50% gol Real Madrid adalah kontribusi Benzema yang 39 gol dengan rincian 27 gol dan 12 assist.

Sementara untuk di liga Champions kontribusi Benzema juga signifikan, lebih dari 60% gol Real Madrid berasal dari kontribusi Benzema yakni 15 gol dan dua assist dari total 28 gol Los Blancos di liga Champions, mereka juga tercatat hanya kebobolan 14 kali.

Sementara itu Liverpool juga tercatat memiliki performa yang tak boleh dipandang sebelah mata, dalam iklim kompetisi paling ketat dan padat di dunia, mereka bisa finis kedua di belakang Manchester City dengan total mencetak 94 gol yang merupakan terbanyak kedua setelah City.

The Reds juga terkenal memiliki benteng pertahanan yang tangguh ini terbukti mereka hanya kebobolan 26 gol di liga premier dan ini merupakan catatan terbaik bersama City yang juga hanya kebobolan 26 gol. Sementara di Liga Champions Liverpool juga cukup Produktif sekaligus tangguh dengan torehan 30 memasukkan dan 13 kemasukan.

Jika di kubu Madrid ada Benzema, maka di kubu Liverpool ada Mohamed Salah yang berkontribusi banyak bagi timnya, hampir 40% gol liga Liverpool berasal dari Moh. Salah yakni 23 gol dan 13 assist, demikian pula untuk liga Champions Salah berkontribusi sepertiga gol bagi The Reds melalui 8 gol dan 2 assistnya.

Seperti biasa Liverpool akan bermain terbuka, Alisson Becker sebagai penjaga gawang akan merasa nyaman dengan kawalan Virgil Van Dijk bersama Joel Matip.

Sementara itu Alexandre-Arnold di sisi kanan dan Andy Robertson di kiri selain kuat dalam bertahan mereka juga akan menjadi momok bagi lawan melalui overlapping mereka dengan umpan-umpan sayap maut yang sangat presisi.

Lini tengah The Reds mungkin akan dilayani oleh Thiago, Henderson dan Fabinho yang akan menjadi penghadang sekaligus penghantar bola bagi trident maut Liverpool yang akan diisi oleh Luis Diaz, Sadio Mane dan Moh Salah.

Dalam laga kali ini, tugas terberat bagi Real Madrid adalah bagaimana meredam trident maut kebanggaan Liverpudlian. Jika mereka mampu meredam letupan Diaz, Mane dan Salah maka tidak akan sulit bagi mereka untuk meraih hasil maksimal.

Moh Salah yang meski tahun ini tidak lagi setajam dulu, tetapi tetap menjadi ancaman serius yang tak bisa dipandang remeh.

Salah dengan ketajamannya akan hadir memberi ancaman selain dari kemampuan mencetak golnya juga kemampuan membaca permainannya dengan assist-assist maut yang memanjakan rekannya, Moh Salah tetap menjadi pemain paling penting bagi Liverpool, dalam catatan Salah tercatat 7 kali menjadi pemain man of the match liga premier dan sekali di liga Champions.

Kompatriot Moh Salah di lini depan juga bukan sembarang striker, Sadio Mane bersama Salah mencetak 40% lebih gol liga Liverpool, Salah 23 dan Mane 16, begitu juga di liga Champions kedua pemain ini berkontribusi dalam 43% gol The Reds, Salah 8, Mane 5.

Hanya saja Sadio Mane dalam catatannya sangat sedikit memberikan assist bagi rekannya, di kompetisi liga musim ini dia hanya memberi 2 kali assist dari 32 penampilan.

Sementara itu di liga Champions Mane bahkan tak tercatat memberikan assist dalam sepuluh penampilannya. Meski demikian Mane tetap saja selalu menjadi pemain yang patut diwaspadai, Mane tercatat pernah sekali menjadi man of the match baik di liga premier maupun di liga Champions.

Ancaman serius juga akan datang dari amunisi baru Liverpool, Luis Diaz yang meski baru bergabung di pertengahan musim namun telah memberi kontribusi besar bagi perkembangan permainan pasukan Jurgen Klopp.

Luis Diaz telah mencetak 4 gol serta 3 assist bagi Liverpool di kompetisi liga, serta 2 gol dan 1 assist di Champions. Dengan posisi sebagai pemain yang baru bergabung, Diaz telah menunjukkan kapasitasnya dengan tercatat sebagai man of the match 1 kali di liga dan 1 kali di Champions.

Sementara itu, Real Madrid sebagai tim yang paling sukses di liga Champions yang selalu mampu mencari jalan keluar dari situasi sesulit apapun akan memberikan tantangan yang berat bagi Liverpool.

Thibaut Courtois akan menjadi tembok kokoh bagi penyerang-penyerang Liverpool, meski tak setangguh lini belakang Liverpool. Mendy, Nacho, Militao dan Carvajal akan bermain disiplin untuk meredam serangan lawan, pertarungan di lini tengah akan menjadi seru dan sengit dengan keberadaan Tony Kroos, Casemiro dan Luka Modric.

Dan yang menjadi ancaman serius dari pasukan Don Carlo adalah sosok Karim Benzema yang menjadi sosok penting bagi perjalanan Los Blancos di beberapa musim terakhir ini.

Benzema menjadi algojo maut di depan gawang lawan, memimpin tabel top skorer baik di liga domestik dengan 27 golnya serta di liga Champions dengan 15 gol.

Bisa dibayangkan lebih dari 50% gol Real Madrid di liga Champions adalah hasil kreasi Benzema, tak heran jika Benzema mencatatkan 10 kali sebagai man of the match dalam laga liga domestik, serta 3 kali di liga Champions.

Kompatriot Benzema di depan tak kalah menakutkannya, Vinicius Junior yang musim ini menorehkan 17 gol dan 10 assist di liga Spanyol, serta tiga gol dan 6 assist di liga Champions, kerjasama Benzema dan Vini Jr begitu padu di depan, mereka bukan saja piawai dalam mencetak gol tetapi juga piawai dalam memberikan assist bagi rekannya.

Van Dijk dan Joel Matip harus bekerja ekstra keras menghadapi kedua pemain ini, Vini tercatat pernah menjadi man of the match dalam 8 laga liga Spanyol serta 2 kali di liga Champions.

Jika lini pertahanan Liverpool bisa meredam Benzema dan Vini, satu nama yang bisa menjadi pembeda dalam laga nanti adalah Rodrygo, ini sudah dibuktikan oleh Rodrygo saat secara dramatis menggilas Manchester City dengan dua golnya.

Rodrygo sudah menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang patut diwaspadai dengan kemampuannya memecahkan kebuntuan, tak heran Rodrygo bisa menjadi man of the match dalam pertandingan penting Los Blancos, dua kali di liga Spanyol dan juga dua kali di liga Champions.

Sungguh, laga final liga Champions musim ini adalah laga paling ideal bagi seluruh penggemar sepakbola untuk menyaksikan atraksi-atraksi dan drama-drama yang menarik dan menghibur, dan saya cuma mau bilang Liverpoll You'll Never Walk Alone....