Indonesia akhirnya memastikan diri lolos ke peremfinal Thomas Cup 2022 sebagai juara grup A, usai mengalahkan Korea Selatan dengan skor ketat 3-2 dalam pertandingan yang berlangsung seru dan menegangkan.
Mengawali pertandingan terakhir penyisihan grup A ini, pendukung tim Merah Putih dibuat ketar-ketir usai tertinggal lebih dahulu 0-2 dari Korea Selatan. Beruntung dalam tiga partai terakhir para pemain Thomas Cup Indonesia sukses memenangkan semua pertandingan sehingga kita bisa menang dengan skor tipis 3-2.
Partai pertama, Anthony Ginting berhadapan dengan Heo Kwanghee. Setelah mengalamai kekalahan di 2 pertandingan penyisihan sebelumnya, Anthony Ginting diharapkan untuk memberikan poin pertama bagi tim. Namun, lagi-lagi Ginting menjadi kartu mati bagi tim, Anthony Ginting yang menempati peringkat 5 dunia harus mengakui keunggulan Hae Kwanghee peringkat 31 dunia. Tunggal putra terbaik Indonesia itu menyerah usai melakoni pertandingan rubber set. 16-21, 21-15, dan 14-21 melawan Heo Kwanghee.
Di game pertama, kedua pemain saling susul menyusul angka. Mereka sama-sama menunjukkan semangat untuk menyerang secara agresif.
Di interval pertama, Ginting sempat kehilangan momentum dengan kecolongan tiga angka berturut-turut. Beruntung setelah itu dia dapat membalikkan keadaan dan merebut tiga angka beruntun dan unggul 11-10 di interval pertama.
Memasuki interval kedua, laga semakin sengit dan menegangkan. Ginting yang sempat memimpin terlihat kesulitan untuk memperlebar jarak poin. Anthony terlihat kelelahan dan sampai-sampai ada momen dia mengeluh kesakitan di pinggangnya. Selanjutnya Hae Kwanghee berhasil menahan laju Anthony dan menutup game pertama dengan 21-16.
Di game kedua, Heo Kwanghee mengawali dengan dominasi yanng kuat, dengan cepat Heo meraih tiga poin awal dan membuat Anthony Ginting terlihat kesulitan untuk keluar dari tekanan Heo Kwanghee.
Namun, perlahan Ginting mampu menguasai keadaan dan tampil lebih tenang dan percaya diri, sempat menyamakan skor menjadi 8-8, Ginting pun unggul di interval pertama dengan 11-10. Dari sini, Ginting tampak menemukan kepercayaan dirinya. Dia tak lagi banyak melakukan kesalahan yang sama seperti di awal game kedua. Pukulan-pukulan menyilang pemain kelahiran Cimahi ini mampu mengecoh Kwanghee dan bisa merebut game kedua ini dengan 21-15.
Di game penentuan, Ginting yang sempat mencuri poin-poin awal tampak kesulitan mengembangkan permainannya, kehilangan tujuh poin beruntun Ginting tertinggal 11-3 di interval pertama. Memasuki interval kedua Ginting tak juga membaik, dibuat terpontang-panting Ginting dipaksa menyerah dengan 21-14.
Partai kedua menampilkan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya berhadapan dengan Kang Minhyuk/Seo Seungjae. Harapan meraih poin penting dari pasangan Ahsan/Kevin harus sirna usai mereka kalah dalam permainan rubber set, Ahsan/Kevin takluk dari Minhyuk/Seungjae dengan skor 18-21, 21-13, dan 12-21. Kekalahan Ahsan/Kevin, ini membuat Indonesia kian tertinggal 0-2 dari Korea Selatan. Hal itu membuat kans Indonesia jadi juara Grup A Piala Thomas 2022 menipis.
Di game pertama, Kevin/Ahsan terlihat sama sekali belum padu. Mereka terlihat panik dalam meladeni serangan lawan, hingga sempat tertinggal 6-0. Mengakhiri interval pertama Ahsan/Kevin tertinggal 5-11, poin-poin yang mereka dapatkan pun kebanyakan dari kesalahan lawan.
Memasuki interval kedua, pasangan Indonesia ini mulai menemukan irama mereka. Hasilnya secara mengejutkan, mereka bisa mendapatkan poin-poin penting hingga tujuh angka sekaligus. Mereka pun membalikkan keadaan menjadi 14-13.
Sayangnya, hanya sampai disitu, pasangan Korea kembali tampil seperti performa mereka sebelumnya dan kembali unggul hingga menang 21-18.
Beranjak ke game kedua, Ahsan/Kevin tampil lebih tenang. Mereka pun mampu unggul di awal-awal permainan hingga berselisih tiga poin berkat agresif dalam menyerang.. Dengan beberapa kali gerak tipuan dan defense yang baik membuat lawan kesal mereka mampu unggul di interval pertama dengan 12-6.
Pasangan Korea Selatan terlihat terlalu terburu-buru untuk mendapatkan poin. Dan Ahsan/Kevin pun menyelesaikan game kedua ini dengan keunggulan 21-13.
Sayangnya di game penentuan, Ahsan/Kevin tidak mampu mempertahankan trend positif mereka selayaknya di game kedua tadi. Sempat memimpin di awal-awal set, namun bisa disalip lawan di poin 8-9. Setelah itu permainan Ahsan/Kevin tidak bisa keluar dari tekanan Kang/Seo dan akhirnya mereka harus menyerah dengan cukup mudah 12-21.
Tertinggal 0-2, Indonesia sepertinya telah kehilangan harapan untuk tampil sebagai juara grup A. Namun, perjuangan tim Thomas tidak harus mengendur sampai titik darah terakhir.
Partai ketiga Shesar Hiren Rhustavito berhadapan dengan Jeon Hyeok Jin. Kekhawatiran tim Indonesia semakin menjadi-jadi setelah Vito harus menyerah 19-21 di game pertama.
Awal game pertama Vito tampil penuh percaya diri. Dia dengan cepat meraih enam poin beruntun. Namun setelahnya, Vito kehilangan momentumnya dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Giliran Jeon Hyeok Jin yang mendapatkan lima poin beruntun. Interval pertama pun Vito ketinggalan 11-10.
Di interval kedua game pertama ini kedua pemain ini saling kejar-kejaran. Tapi Jeon jauh lebih tenang di poin-poin terakhir dan mengakhiri game pertama dengan keunggulan 21-19. Harapan Indonesia berada di ujung tanduk.
Di game kedua, Vito tampil jauh lebih tenang dari sebelumnya. Sergapan-sergapan di depan netnya serta smash-smashnya jauh lebih terarah dan terukur. Vito pun mendapat lima poin beruntun untuk unggul 11-6 di interval pertama.
Memasuki interval kedua, Vito tak mau lagi kehilangan momentum dan semakin menjadi-jadi. Dia hanya memberikan kesempatan lawannya menambah dua poin saja dan menutup game kedua ini dengan skor jauh 21-8.
Di game penentuan, kepercayaan diri Vito telah bangkit, melaju dengan cepat hingga unggul 8-1. Namun, Vito sempat kehilangan fokus dan hampir tersusul. Tetapi Vito tak mau kehilangan momentum, Vito seperti sudah mengetahui kelemahan pemain Korea itu yakni bermain net.
Pada akhirnya Vito sukses menahan laju Jeon dan menutup game penentuan dengan keunggulan telak 21-10. Harapan yang telah menipis akhirnya terbuka kembali.
Di partai berikutnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi Yong Jin/Na Sung Seung, Fajar/Rian menghidupkan kembali harapan Indonesia dengan langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Hasilnya mereka bisa mengalahkan utusan Korea Selatan dua set langsung, 23-21, 21-16.
Membuka game pertama, Fajar/Rian kerap melakukan kesalahan sendiri dan harus kecolongan empat angka beruntun. Namun, sebelum berlanjut lebih jauh Fajar/Rian kembali menemukan ritme dan fokus mereka. Membalikkan keadaan dengan memasukkan enam poin berturut-turut, Fajar/Rian menguasai interval pertama 11-10.
Di interval selanjutnya, kedua pasangan saling berbalas angka, perebutan poin berjalan ketat dengan selisih poin yang tak pernah lebih dari dua poin hingga kedudukan 20-20. Fajar/Rian tampil ngotot dan tak menyia-nyiakan kesempatan dan akhirnya menutup game pertama dengan 23-21.
Berlanjut di game kedua, Fajar/Rian tampil jauh lebih tenang dan lebih percaya diri. Meski Jin/Na mencoba memberikan perlawanan sengit dan saling menyusul angka hingga kedudukan 12-12. Fajar/Rian tampil menggila dan meraih enam poin beruntun. Dan akhirnya pasangan kita ini berhasil menutup permainan dengan kemenangan penting 21-16.
Dengan kemenangan ini, Indonesia sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Dengan demikian, penentuan juara Grup A Piala Thomas 2022 ada di tangan Syabda Perkasa Belawa, yang akan menghadapi Yun Gyu Lee.
Partai terakhir tunggal putra Indonesia, Syabda Perkasa Belawa menghadapi Yun Gyu Lee di pertandingan terakhir Grup A yang berlangsung di Impact Arena Bangkok, Thailand.
Syabda Perkasa Belawa sendiri sukses menang lewat pertandingan rubber game dan menutup pertandingan dengan skor 21-14, 11-21, dan 21-16. Berkat kemenangan itu, Indonesia dipastikan menjadi juara Grup A Piala Thomas 2022 usai menang 3-2 atas Korea Selatan.
Membuka game pertama, Syabda Perkasa Belawa mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari Yun Gyu Lee. Tapi, Belawa terlihat cukup bersemangat dan percaya diri untuk memberi poin kemenangan bagi tim Indonesia.
Sempat tertinggal jauh hingga angka 6-10. Syabda tetap percaya diri dan menemukan momentum untuk menekan lawannya dan meraih sebelas poin beruntun. Yun Gyu Lee dibuat tidak berdaya, meski sempat kecolongan lagi di poin-poin kritis, Syabda tak mau kehilangan fokus dan dengan cepat menutup game pertama dengan kemenangan 21-14.
Di game kedua, Syabda membuka pertandingan dengan percaya diri yang tinggi, sempat unggul 3-0. Syabda kehilangan fokus yang menyebabkan lawan berhasil mencetak tujuh poin beruntun. Tertinggal 7-3 Syabda hanya bisa menambah dua poin di interval pertama set kedua ini dan tertinggal 12-5.
Pendukung tim Thomas Cup Indonesia kembali dibuat ketar-ketir, Syabda harus mengakui keunggulan Yun Gyu Lee dengan poin yang cukup jauh 11-21. Apalagi di game penentuan, permainan Syabda yang cukup meyakinkan di game pertama sebelumnya terlihat belum keluar.
Di interval pertama Syabda tertinggal lumayan jauh 11-7. Namun, usai mendapatkan arahan dari pelatih, Syabda seperti mendapatkan kembali momentumnya. Tampil kembali dengan penuh percaya diri, Syabda terlihat bermain lebih nyaman dan agresif, dari tertinggal 12-7 Syabda meraih sembilan angka beruntun dan membalik keadaan dengan keunggulan 16-12.
Meski Yun Gyu Lee berusaha keras memberikan perlawanan, namun itu tidak cukup untuk membuat Syabda kehilangan kepercayaan diri, Syabda terus membalas dan menyerang dengan memainkan smash-smash menyilang dan juga dropshot terukur. Permainanpun akhirnya ditutup dengan kemenangan Syabda dengan skor 21-16.
Indonesia akhirnya sukses comeback dengan perjuangan yang heroik Vito, Fajar/Rian dan Syabda. Meskipun demikian dengan kekalahan di tunggal pertama dan ganda pertama merupakan alarm bahaya bagi skuad Thomas Indonesia. Tim pelatih harus memikirkan strategi terbaik dalam menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan di laga-laga selanjutnya.
Anthony Ginting meski selalu menderita kalah, namun tetap harus diturunkan sebagai tunggal pertama untuk memaksimalkan kemungkinan meraih poin di tunggal kedua (Jojo/Vito) dan tunggal ketiga (Vito/Syabda). Untuk sektor ganda Fajar/Rian sebagai ganda kedua merupakan jaminan poin bagi tim Thomas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H