Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Ibadah Sunnah yang Dicintai oleh Allah

27 April 2022   04:55 Diperbarui: 27 April 2022   05:06 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam kehidupan bermuamalah sebagai seorang muslim, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Zakat, Infak dan Sedekah. Namun, meski demikian masih banyak di antara kita yang belum begitu paham bahwa dari ketiga istilah tersebut secara makna ada perbedaan yang mendasar.

Secara umum Zakat, Infak dan Sedekah dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan amaliyah dengan memberikan bantuan berupa harta yang kita miliki kepada pihak-pihak yang membutuhkan bantuan. Tetapi dari ketiganya dapat dibedakan berdasarkan sifat hukumnya menurut Islam yaitu Zakat merupakan satu amalan yang berhukum wajib bagi setiap ummat muslim (Fardhu ain), sementara itu Infak merupakan satu amalan yang hukumnya merupakan suatu kewajiban bagi sekelompok orang untuk melaksanakan perintah agama sesuai ketentuan syariat. Namun apabila telah ada seseorang atau beberapa orang yang telah melaksanakannya maka kewajiban ini gugur (fardhu kifayah). Sedangkan Sedekah merupakan sebuah amalan yang berhukum sunnah yakni jika dilaksanakan akan mendapatkan banyak keberkahan dan jika tidak dilaksanakan meski tidak berdosa namun akan merugi.

Jika zakat telah ditentukan bentuk, nisab dan penerimanya. Sedangkan infak dan sedekah tidak memiliki nisab dan juga batasan bentuk dan penerimanya. Satu yang menarik dari ketiga amalan ini, meski sedekah tidak berhukum wajib tetapi hanya sunnah, namun kedudukannya dalam islam adalah setara bahkan boleh dikatakan punya nilai lebih di hadapan Allah Subhanahu wata'ala. Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi yang menyebutkan tentang sedekah.

Sedekah secara bahasa berasal dari kata sidqoh atau juga sidiq yang berarti kebenaran atau benar. Berdasarkan asal kata ini, para ulama menyebutkan bahwa orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Jadi sedekah adalah cara seseorang mewujudkan dan mencerminkan kebenaran keimanannya. Sedekah tidak hanya terbatas pada pemberian yang berupa materi saja akan tetapi juga dapat berupa jasa yang dibutuhkan oleh orang lain, bahkan dengan salam dan senyum yang ikhlaspun  terhitung sebagai sedekah.

Betapa penting dan berartinya sedekah itu, sehingga diberitakan dalam Al qur'an:
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh." (QS Al Munafiqun ayat 10).

Dari ayat ini saja kita tentu bisa menyimpulkan betapa besar arti sedekah bagi seseorang, yang mana jika bisa dibangkitkan (ditunda) dari kematiannya maka amalan yang akan dilakukannya bukan shalat, bukan puasa, bukan berhaji dan lain sebagainya, namun yang akan dilakukannya adalah sedekah.

Allah Azza Wajalla pun telah menetapkan bagi hamba-Nya keberkahan atau pahala dari amalan bersedekah itu seperti dapat menyembuhkan penyakit, menolak bencana, kecukupan rezeki dan melindungi dari api neraka. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah menyebutkan tentang manfaat dari sedekah, yang disebutkan memadamkan murka Allah, dan mencegah dari kematian yang buruk serta penangkal dari musibah.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek." (HR Tirmidzi).

Dalam hadits lain, Imam Al Baihaqi dari riwayat Ali bin Abi Thalib RA, yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Segeralah bersedekah! Sungguhlah, musibah tidak dapat melangkahinya." Maksudnya adalah bahwa sedekah itu merupakan penangkal atau bangunan yang kokoh dan kuat terhadap musibah. Dimana musibah atau bencana tidak akan dapat menerjangnya.

Dalam masalah sedekah, Nabi Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ath Thabarani, beliau bersabda:
"Amal perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama Muslim dan menghiburnya saat dia dilanda kesusahan, atau meringankannya saat dia dililit utang, atau memberinya makanan saat dia merasakan lapar. Karena, aku lebih menyukai berjalan bersama seorang Muslim yang berbagi dengan orang yang sedang membutuhkan, daripada melakukan i'tikaf di mesjid selama satu bulan penuh." (HR Ath Thabrani).

Dalam hadits lainnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam juga mengatakan:
"Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR. Muslim, No. 2588).

" Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah". (HR Al-Baihaqi).

Telah banyak kesaksian-kesaksian yang menunjukkan tentang keajaiban dari sebuah sedekah, bahkan mungkin kesaksian itu kita rasakan dan alami sendiri termasuk oleh penulis. Sedekah tidak menunggu kita menjadi orang yang berkecukupan terlebih dahulu, tapi sedekah dapat kita lakukan saat kita punya kesempatan, artinya sedekah itu dilakukan di saat lapang maupun sempit karena keikhlasan semata karena keimanan kepada Allah.

Mengingat betapa besar keutamaan dari sedekah itu, maka pantaslah bagi kita kaum muslimin berlomba-lomba untuk melaksanakannya di setiap kesempatan yang memungkinkan kita untuk bersedekah, baik itu secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala:  

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Baqarah: 271).

Begitu banyak nikmat yang Allah janjikan di dalam bersedekah, semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang diringankan dan dilapangkan dalam melakukan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wata'ala ini. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun