Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Derby Merseyside, Liverpool Benamkan Everton ke Jurang Degradasi

25 April 2022   07:17 Diperbarui: 25 April 2022   07:19 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Gol Divock Origi (Foto: Reuters)

Pertandingan menarik dan menegangkan tersaji di Anfield Stadium, dalam laga Merseyside derby antara tuan rumah Liverpool yang menjamu Everton. The Kop dibuat terdiam sepanjang satu jam pertandingan sebelum akhirnya Andy Robertson berhasil membuka keran gol tuan rumah di menit ke-62.

Kedua tim asal Liverpool ini masing-masing membawa misi penting yang berbeda. The Reds yang membawa misi untuk terus menempel Manchester City dalam perebutan gelar Premier League, setelah di pertandingan kemarin City meraih kemenangan untuk menjauh 4 poin dari Liverpool. Tim Jurgen Klopp mau tidak mau harus meraih kemenangan di laga kontra Everton ini jika tidak mau kehilangan asa untuk menyalib City di puncak klasemen.

Sementara itu tim Frank Lampard yang terancam degradasi setelah terpuruk ke peringkat 18 klasemen menyusul kemenangan Burnley atas Wolves beberapa jam sebelumnya. Everton kini mengemas 29 poin, tertinggal dua poin di belakang Burnley. The Toffees butuh kemenangan untuk kembali menggeser Burnley, apalagi di enam laga tersisa mereka memiliki lawan-lawan yang cukup berat.  

Pasukan Frank Lampard tampil mengesankan sepanjang babak pertama, mereka mampu membuat tuan rumah frustrasi, meski menguasai pertandingan namun penyerang-penyerang Liverpool begitu kesulitan menembus rapatnya pertahanan Everton. Hingga babak pertama berakhir belum ada gol yang tercipta.

Beruntung Liverpool memiliki Andy Robertson, setelah satu jam laga berjalan bek sayap trengginas ini berhasil memecah kebuntuan serangan Moh Salah dkk. Andrew Robertson mencatatkan gol keduanya musim ini dengan sempurna, meneruskan umpan silang brilian Moh Salah yang bermain satu-dua dengan Divock Origi, sundulan Robertson deras menghujam gawang Jordan Pickford yang tak bisa berbuat apa-apa.

Kemalangan The Toffees semakin bertambah ketika Divock Origi yang masuk dari bangku cadangan membukukan gol derby keenamnya. 2-0 Liverpool memimpin, hasil ini merupakan kemenangan kandang Liga Premier ke-12 berturut-turut bagi The Reds. 

Berdasarkan catatan statistik pertandingan dari Opta Liverpool mencatatkan 82,7% penguasaan bola, ini adalah catatan total penguasaan bola tertinggi kedua dalam permainan sejak Opta mulai mengumpulkan data pada 2003-04.

Bagi Jurgen Klopp laga derby Merseyside ke-240 ini sangat penting, hingga ia harus menurunkan skuad terbaiknya sejak kick off, kecuali Luis Diaz yang dibangku cadangkan dan posisinya diisi oleh Diogo Jota untuk menemani Sadio Mane dan Moh Salah di barisan penyerang.

Begitu juga dengan Frank Lampard, kemenangan Burnley atas Wolves telah menjatuhkan anak-anak asuhannya ke zona degradasi untuk pertama kalinya musim ini. Lampard harus turun dengan tim terbaiknya, sayangnya Ben Godfrey mengalami cedera paha depan saat pemanasan dan digantikan oleh Michael Keane. Lampard juga terpaksa mengistirahatkan Yerry Mina setelah kembali dari istirahat dua bulan melawan Leicester pada hari Rabu.

Sepanjang babak pertama tim tamu sukses menahan dan membuat kesal Liverpool. Lampard membanjiri lini tengahnya untuk menahan gempuran sporadis yang dilakukan Liverpool, lini tengah The Reds yang digalang Naby Keita, Fabinho dan Tiago kurang berkembang, beruntung Alexander-Arnold bermain cukup atraktif, namun ketiadaan Luis Diaz sangat nampak membuat pincang alur serangan serta penyelesaian di depan gawang.

Frustrasinya Liverpool terutama disebabkan oleh pertahanan Everton yang rapat juga disiplin, dan serangan balik yang tajam serta beberapa sandiwara pemain Everton yang melakukan wasting time. 

Liverpool tidak dapat mengembangkan permainan layaknya saat menghancurkan duo Manchester, City dan United di dua pertandingan sebelumnya karena tidak ada celah yang dibuat oleh barisan pertahanan lawan untuk dimanfaatkan.

Jordan Pickford hampir tidak bekerja keras sepanjang babak pertama, Richarlison terlihat beberapa kali ambruk di lapangan sambil memegangi kakinya. Pemain Everton yang terlihat sangat baik dengan kecepatan dan terobosannya Anthony Gordon mendapatkan kartu kuning karena melakukan diving di dalam kotak penalti Liverpool saat berusaha melewati hadangan Naby Keita.

Drama Richarlison yang terjatuh sambil memegangi wajahnya setelah mendapat sentuhan dari Fabinho sejak awal. Dia jatuh sambil memegangi kepalanya lagi di akhir babak, memaksa wasit Attwell untuk menghentikan permainan yang membuat para pemain Liverpool kesal. 

Ketika pemain internasional Brasil itu bertahan beberapa detik kemudian karena cedera pergelangan kaki, baik wasit maupun Liverpool tetap bermain. Doucoure, yang marah, mengambil tindakan sendiri dengan menjatuhkan Fabinho untuk mendapatkan kartu kuning. Kartu kuning juga didapat Sadio Mane yang dihukum karena mengangkat tangan ke wajah Allan. Dia juga menusukkan jarinya ke mata Mason Holgate.

Di babak pertama ini, satu-satunya peluang Liverpool didapat oleh Sadio Mane di menit ke-21, sayangnya percobaan yang dilakukan Mane masih melayang tipis di atas mistar gawang. Keadaan tidak berubah hingga wasit Stuart Attwel yang memimpin laga meniup peluit menutup paruh pertama.

Usai turun minum pasukan Frank Lampard langsung membuat ancaman serius ke pertahanan tuan rumah, Anthony Gordon berlari menjauh dari Trent Alexander-Arnold untuk mendapatkan operan dari Abdoulaye Doucoure, namun Gordon terjatuh tepat di luar kotak penalti setelah mendapat dorongan dari belakang, tetapi wasit Stuart Attwell tidak memberikan apa-apa. 

Sebuah peluang besar didapat tim tamu, setelah umpan yang dilepaskan Iwobi melewati Joel Matip, Gordon yang berlari di sebelah kiri mendapatkan bola dan melakukan percobaan tetapi usahanya itu masih melebar dari tiang jauh.

Everton tetap berbahaya dalam serangan balik, di menit ke-58 Anthony Gordon dengan kecepatannya memiliki peluang untuk mengancam serius gawang Alisson Becker, menyusur dari sisi kiri Gordon terlihat lepas dari kawalan, Alexander-Arnold yang dengan cepat datang untuk mengambil resiko langsung menjatuhkan Gordon. Tak ayal wasit langsung mengeluarkan kartu kuning untuknya, sebuah hukuman yang setimpal karena jika Gordon lolos maka bisa jadi gawang Alisson Becker akan jebol.

Barulah setelah satu jam laga berjalan, Klopp mengambil keputusan penting yang merubah keadaan. Naby Keita yang kurang maksimal ditarik keluar dan digantikan oleh Divock Origi, begitu pula Sadio Mane yang agak melempem juga ditarik dan memasukkan Luis Daz. Pergantian yang pada akhirnya langsung menjawab kebuntuan yang terjadi.

Divock Origi, yang sering menjadi momok bagi Everton, baru satu menit berada di lapangan ia bermain satu dua dengan Moh. Salah di dalam kotak penalti, yang diteruskan Moh. Salah dengan umpan terukur yang menjangkau Andy Robertson. Dengan satu sundulan Andy Robertson akhirnya memecah kebuntuan.

The Reds kembali sukses menambah golnya di menit-menit akhir dengan pemain pengganti Liverpool yang tampil sebagai kreator. Tendangan sudut Andy Robertson disambut Jordan Henderson yang meneruskannya ke Luis Daz di tiang belakang. Pemain internasional Kolombia itu kemudian melakukan tendangan gunting yang memantul di lapangan. Divock Origi yang muncul di belakang dua bek Everton langsung menyundul bola dari jarak dekat untuk menaklukkan Jordan Pickford.

Skor 2-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Pertandingan berakhir dengan membawa rasa yang sangat kontras dari kedua tim, pemain Liverpool keluar lapangan dengan sumringah masih membawa asa untuk merebut gelar juara Liga Premier, sementara nuansa berbeda menghinggapi pasukan The Toffees yang kini tenggelam di zona degradasi.

Susunan Pemain:

Liverpool (4-3-3): 1 Ramses Alisson Becker; 66 Trent Alexander-Arnold, 32 Joel Matip, 4 Virgil van Dijk, 26 Andrew Robertson; 8 Naby Keita (27 Divock Origi 60'), 3 Henrique Fabinho, 6 Alcantara Thiago; 11 Mohamed Salah, 10 Sadio Mane (23 Luis Diaz  60'), 20 Diogo Jota (14 Jordan Henderson  82').
Pelatih: Jurgen Klopp

Everton (4-3-3): 1 Jordan Pickford; 23 Seamus Coleman, 4 Mason Holgate, 5 Michael Keane, 19 Vitaliy Mykolenko; 16 Abdoulaye Doucoure, 6 Marques Allan (36 Dele Alli 73'), 17 Alex Iwobi; 11 Demarai Gray (33 Salomon Rondon 77'), 7 Andrade Richarlison, 24, Anthony Gordon.
Pelatih: Frank Lampard

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun