Liga Premier Inggris telah menyelesaikan pekan ke-29, peta persaingan papan atas semakin mengkerucut dan sepertinya hanya menyisakan persaingan antara dua klub saja yakni Manchester City dan Liverpool, keduanya kini hanya berjarak satu poin saja, dengan The citizen sementara masih bertengger di puncak tabel klasemen.
Pasukan Jurgen Klopp bangkit dari ketertinggalan enam poin di lima laga terakhir dengan menyapu bersih kemenangan, termasuk kemenangan 2-0 atas tuan rumah Arsenal yang menjadi titik balik laju daripada Liverpool, sementara itu bagi City mereka tersendat di lima laga terakhir, hanya menang tiga kali termasuk dengan memenangkan laga derby kontra Manchester United, namun mereka menderita satu kekalahan di kandang sendiri dari Tottenham Hotspur serta terakhir ditahan seri oleh Crystal Palace di Shelhurst Park Stadium markas Crystal Palace.
Menariknya perburuan gelar Premier League akan memasuki fase krusial bagi kedua tim di bulan april ini, mengawali bulan April kedua tim akan tampil menghadapi lawan yang relatif mudah untuk dilewati. City akan melakoni laga tandang melawan Burnley tim penghuni zona degradasi yang diprediksi bakal mudah diatasi oleh City.Â
Sementara itu Liverpool akan menjamu Watford  yang juga merupakan tim penghuni zona degradasi, laga ini juga diprediksi bakalan mudah dilalui oleh pasukan Jurgen Klopp.
Sebelum kedua tim akan saling baku gigit pada 10 April nanti, 6 April kedua tim akan melakoni laga leg petama perempat-final liga Champions, Liverpool akan bertandang ke Portugal menghadapi Benfica. Dan Manchester City akan menjamu Atletico Madrid di City of Manchester Stadium.
Usai itu, kedua tim akhirnya akan saling jajal dengan The Reds yang akan bertindak sebagi tamu ke Etihad Stadium, siapapun yang menang di laga ini, ia akan memiliki kans terbesar untuk merebut gelar juara musim 2021-2022 ini, jika hasilnya seri maka perburuan gelar akan terus sengit hingga akhir kompetisi.
Perjalanan kedua tim hingga akhir musim masih sengit, karena setelah itu mereka kembali akan memainkan laga leg kedua perempat-final liga Champions  di tanggal 14 April. Dan dua hari kemudian keduanya kembali akan saling bertarung, kali ini di ajang FA Cup yang telah memasuki babak semifinal.
Di tujuh sisa laga selanjutnya, perjalanan Kevin de Bruyne dkk, sedikit agak landai. Di empat laga kandang melawan Brighton, Watford, Newcastle sepertinya akan mudah untuk dimenangkan oleh mereka, kesulitan mungkin akan sedikit diberikan oleh Aston Villa. Demikian pula untuk laga tandang diprediksi City akan berjalan tanpa kesulitan menghadapi Wolves dan Leeds United, kecuali sedikit kesulitan yang bisa mengganggu pasukan Pep Guardiola adalah laga di kandang West Ham.
Sementara itu, perjalanan The Reds sedikit terjal dalam tujuh laga tersisa mereka, meski punya empat laga tandang, tetapi lawan-lawan yang akan mereka hadapi adalah tim-tim yang tidak boleh dianggap enteng, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Everton bahkan Wolves bukan tidak mungkin akan memberikan perlawanan ekstra keras bagi Mohamed Salah dkk.Â
Untuk laga tandang Liverpool juga perlu berhati-hati dalam laga tunda melawan pasukan Steven Gerard, Aston Villa. Dan juga tuan rumah Newcastle yang sedang berjuang untuk terhindar dari degradasi, yang sedikit agak mudah mungkin adalah laga kontra Southampton.
Secara matematis, peluang anak-anak Manchester lebih terbuka untuk meraih trophy musim ini, namun demikian mereka tetap tak bisa lengah sedikitpun dalam sisa-sisa laga yang harus mereka lalui. Apalagi problem padatnya jadwal, selain kompetisi Liga Premier, FA Cup dan juga Liga Champions yang masih mereka lakoni ini akan sangat berpengaruh pada kebugaran dan kesiapan pemain.
Namun demikian Liverpool bukan tanpa peluang, setelah berhasil memangkas jarak dari selisih enam poin, hingga kini hanya tertinggal satu angka saja di belakang. Ini tentu akan menjadi suntikan moral yang sangat penting bagi Virgil van Dijk dkk.Â
Jurgen Klopp menjanjikan kepada Manchester City "pertarungan yang ketat" untuk gelar setelah Liverpool memangkas jarak hanya satu poin usai kemenangan yang meyakinkan atas tuan rumah The Gunners Arsenal di Emirates Stadium.
Gol dari Diogo Jota dan Roberto Firmino memastikan Liverpool mengalahkan Arsenal di Emirates meski mereka tidak dalam performa terbaiknya. Skuad Jurgen Klopp sekarang telah memenangkan sembilan pertandingan papan atas secara berturut-turut dan, jika mereka menang melawan Watford di waktu berikutnya, sebelum melakukan perjalanan untuk berlaga melawan City pada 10 April, tentu akan menjadi suntikan semangat yang akan menjadi ancaman serius bagi skuad Guardiola..
Ini bisa menjadi pertemuan yang menentukan dan Klopp merasa para pemainnya siap untuk bertarung memperebutkan posisi teratas hingga akhir musim.
"Kami bermain melawan City dalam tiga atau empat minggu dan kemudian kami akan memberi mereka pertarungan yang tepat," katanya. "Saya tidak terlalu memikirkan City, itu kenyataannya. Saya tahu satu-satunya peluang yang kami miliki adalah memenangkan banyak pertandingan karena lawan kami melakukannya. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah mendorong satu sama lain pada tingkat yang gila.
"Itu membuat setiap pertandingan menjadi final. Anda pasti bisa menikmatinya tapi intens, kemudian datang di bagian fisik dan Anda lelah." Â Demikian diungkapkan Klopp sebagaimana dikutip dari liverpoolecho.co.uk
Namun meski orang-orang melihat bahwa ada momentum yang dimiliki oleh Liverpool untuk bisa menyalib The Citizen, akan tetapi sepertinya Klopp mengenyampingkan hal tersebut.
"Momentum adalah bunga paling rapuh di planet ini," katanya. "Seseorang menginjaknya dan kemudian hilang. Saya bukan teman besar momentum. Temukan saja cara untuk melewatinya." Demikian tambah Klopp lagi.
Jika Liverpool memenangkan Liga Premier tahun ini, itu akan menjadi kemenangan terbaik mereka sepanjang masa. Perburuan gelar melawan tim yang memiliki manajer terbaik di dunia seperti Pep Guardiola adalah hal yang akan sulit dilupakan.
Bagi kedua tim, konsentrasi dan fokus mereka pada kompetisi yang mereka ikuti bisa jadi akan menjadi faktor penentu, Premier League, FA Cup dan Liga Champions, di Premier League dan FA Cup jelas melibatkan mereka berdua untuk saling berhadapan, dan bukan mustahil itu bisa saja terjadi juga di Liga Champions.
Mungkin, ini mungkin. FA Cup bisa saja dilepas oleh salah satu dari kedua tim, atau bisa jadi oleh keduanya, fokus mereka tentu akan lebih dititik beratkan pada Liga Premier dan juga Champions.Â
Terutama bagi City, Champions adalah salah satu ambisi besar mereka.
Ini akan memberi tekanan tambahan pada Pasukan Biru Laut, karena mereka menjadi pengejar Liga Champions setelah dipecundangi oleh Chelsea musim lalu. Mereka seharusnya bisa memenangkan liga Champions dalam 10 tahun terakhir namun selalu saja gagal dan itu mempengaruhi mereka secara psikologis.Kondisi ini akan menguntungkan bagi Liverpool.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H