Bagi para Los Merengues, kampanye pemasaran ini telah menjadi bumerang secara spektakuler dan tidak ada Madridista yang ingin memiliki jersey dari kekalahan 4-0 dari musuh bebuyutan di liga Santander. Tentunya tim utama juga tidak akan diizinkan memakainya lagi.
Laga penuh gengsi bagi dua klub Spanyol ini dimulai dengan liar sejak awal, Eder Militao sudah melakukan tekel keras di menit pertama. Barcelona memiliki awal yang positif, tetapi Madrid lebih dahulu melancarkan serangan berbahaya, sayang tembakan Rodrygo masih melebar dari gawang. Namun berikutnya Barca balas mengancam, beruntung Thibaut Courtois melakukan dua penyelamatan kelas dunia untuk menggagalkan peluang dari jarak dekat Pierre-Emerick Aubameyang dan percobaan Ousmane Dembele dari jarak jauh, dari titik ini permainan kemudian berubah menjadi buruk bagi tuan rumah.
Barcelona mengusai kendali permainan, dan mengambil keuntungan dari beberapa kebingungan struktural massal yang ditunjukkan oleh para pemain Real Madrid akibat formasi permainan yang tidak biasanya mereka mainkan. Aubameyang menjadi sosok yang menggila, terus menerus menebar ancaman bagi Courtois, dan memaksa kiper Real Madrid itu melakukan banyak penyelamatan, sementara Ferran Torres bisa saja mencetak gol pertama jika bukan karena blok hebat dari Casemiro.
Tim tamu akhirnya membuka keunggulan saat laga berlangsung 28 menit, ketika Aubameyang dengan manis menyundul umpan silang yang dikirim Ousmane Dembele, ini adalah gol el Clasico pertama Aubameyang.
Real Madrid kemudian membalas memberikan ancaman melalui Vincius Junior saat ia melesat ke dalam kotak dan memaksa Marc-Andr ter Stegen keluar dari gawang. Namun, saat Vinicius hendak mengitarinya, terjadi sedikit insiden yang membuatnya terjatuh. Hal ini menyebabkan cukup drama dan Vinicius juga penonton mengira telah terjadi pelanggaran, tapi tidak ada penalti yang akan diberikan.
Sepuluh menit berselang dari gol pertama, Barcelona kembali menggandakan keunggulan mereka saat Vinicius masih berdebat dengan wasit saat sepak pojok yang diambil oleh Ousmane Dembele dan Ronald Araujo menyundul bola melewati Courtois. Madrid terus berantakan dan beruntung mengakhiri babak pertama dengan skor hanya dua kosong.
Memasuki babak kedua, Los Blancos membutuhkan perubahan besar, dan Carlo Ancelotti membuat pergantian yang menimbulkan tanda tanya, memasukkan Eduardo Camavinga untuk menggantikan Toni Kross dan Marinao Daz untuk Dani Carvajal. Semuanya langsung salah ketika Torres menebar ancaman saat baru saja memasuki babak kedua, beruntung bagi Madrid tembakannya masih melebar. Namun Torres membayar tuntas satu menit kemudian, dia membuat gol untuk menjadikan keunggulan Barca menjadi tiga gol, menyelesaikan umpan manis Aubameyang.
Barcelona kembali memporak porandakan gawang tuan rumah, Â saat Aubameyang menempatkan bola melewati Courtois, namun bendera offside awalnya menganulir gol tersebut. Namun pasukan Ancelotti harus menelan kekecewaan saat keputusan itu dibatalkan oleh VAR, gol Aubameyang dinyatakan sah dan Barcelona bersorak untuk gol keempat yang kesekian kalinya mereka bukukan dalam beberapa laga terakhir.
Aubameyang kemudian memiliki kesempatan untuk mencetak hat-trick, yang untungnya gagal ia lakukan, Perubahan tepat akhirnya dilakukan oleh Don Carlo dengan memasukkan  Marco Asensio dan Lucas Vazquez menggantikan Rodrygo dan Nacho, di menit ke-63  untuk mencoba dan menstabilkan permainan, namun sayang itu semua tidak cukup dan sudah terlambat, bahkan kemudian Dembele seharusnya bisa membuat laga berakhir menjadi lima kosong, menyodok bola melebar setelah mengalahkan lawannya.
Madrid mendapatkan peluang untuk memecah telur, David Alaba berhasil melepaskan tembakan tepat sasaran untuk Real Madrid akan tetapi percobaannya cukup lemah dan dengan mudah dapat diselamatkan.
Pertandingan berakhir dengan keunggulan telak El Barca 4-0 atas tuan rumah. Barcelona yang datang ke  Santiago Bernabeu dengan 15 poin tertinggal di belakang Real Madrid, tetapi dapat mengalahkan Los Blancos 4-0 dan bahkan bisa dengan skor yang lebih besar lagi. Itu adalah malam mengerikan yang harus segera dilupakan oleh Real Madrid.