Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Menakar Peluang Generasi Z Juarai MotoGP, Enea Bastianini Terdepan

17 Maret 2022   22:15 Diperbarui: 20 Maret 2022   10:18 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AFP/KARIM JAAFAR via autosport.com

Musim 2022 ini para penggemar MotoGP sudah tidak dapat lagi melihat aksi dari salah satu legenda balapan motor kelas para raja, Valentino Rossi. Setelah lebih dari dua dekade, Rossi malang melintang menunjukkan kehebatan, kegarangan dan juga semangatnya dalam melahap aspal lintasan balap MotoGP.

Meski kehebatan Rossi telah berakhir lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tepatnya sejak ia terakhir kali menjadi juara dunia MotoGP di tahun 2009.

Munculnya pesaing-pesaing baru seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan juga Marc Marquez yang telah mematahkan dominasi The Doctor.

Namun demikian kegarangan Rossi di lintasan masih begitu memikat para penggemar berat MotoGP, MotoGP tanpa Rossi sepertinya sepi.

Dan seiring waktupun, dua-tiga tahun belakangan, bahkan kegarangan Rossi telah pupus dan yang tersisa hanya semangatnya itupun masih sangat dinikmati oleh para pecinta olahraga balap kuda besi.

Dan seperti kata pepatah "setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya", begitupun dengan Valentino Rossi masa jua yang memaksanya untuk mundur dari balapan. Namun, kini apakah balapan akan sepi tanpa Rossi?

Tentu saja tidak, talenta-talenta muda penggeber kuda besi telah siap untuk meramaikan sirkuit demi sirkuit musim ini dan nanti, dengan aksi-aksi yang tak akan kalah seru dan memikat.

Talenta-talenta muda yang belum lahir saat Rossi sudah memulai debutnya di Motor Grand Prix kelas 125cc (1996) dan setahun berikutnya sudah menjadi juara dunia kelas 125cc.

Kini generasi itu telah siap menggantikan aksi-aksi Vale di lintasan balap, sebut saja Joan Mir dan Fabio Quartararo, yang sudah mencicipi gelar juara dunia, atau nama-nama seperti Enea Bastianini, Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, Jorge Martin, Luca Marini, Fabio Di Giannantonio, Darryn Binder, Remy Gardner, dan juga Raul Fernandez.

Pebalap-pebalap muda kelahiran 1997 ke atas ini telah menunjukkan kelasnya yang cukup kompetitif menghadapi persaingan sengit di kelas MotoGP, mereka tidak kalah garang dan juga prestasi dari pebalap senior semacam Marc Marquez, Andrea Dovisioso, Maverick Vinales, Espagaro bersaudara, dan juga pebalap yang sempat masuk daftar pebalap harapan seperti Franco Morbidelli, Jack Miller dan Johan Zarco serta Alex Marquez.

Joan Mir dan Fabio Quartararo bahkan sudah merebut gelar juara dunia di 2020 dan 2021. Tahun 2022 ini apakah para generasi Z ini akan kembali rajai sirkuit balapan di 21 seri MotoGP mulai dari seri pembuka Lusail di Qatar hingga ke seri penutup di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Termasuk di sirkuit kebanggan kita Mandalika, Indonesia.

Sepertinya para generasi Z ini sudah tidak tertahankan untuk menguasai MotoGP, selain Mir mantan juara dunia dan Quartararo yang juara bertahan, satu nama yang diunggulkan untuk menjadi kampiun di musim ini adalah siapa lagi kalau bukan juara seri pembuka MotoGP Qatar, Enea Bastianini.

Bastianini telah mencatatkan namanya sebagai pemenang di Lusail, Qatar. MotoGP Qatar yang telah berlangsung sejak 2004 silam telah menjadi saksi lahirnya para juara-juara dan pebalap top di MotoGP, dimana hampir setiap pemenang di MotoGP Qatar akan keluar sebagai juara dunia di musim itu atau setidaknya masuk dalam tiga besar klasemen akhir balapan.

Sebut saja di seri perdana Motor Grand Prix Qatar yang dijuarai oleh pebalap Spanyol Sete Gibernau yang merupakan 'musuh' Rossi saat itu, sayang Gibernau hanya bisa finis runner up di klasemen akhir balap tahun 2004.

Tahun berikutnya Valentino Rossi yang sukses merajai sirkuit Lusail, Qaatar ini dan sekaligus diakhir musim menjadi juara dunia.

Tahun 2006 Rossi kembali menguasai lintasan balap di sirkuit Lusail ini, sayang di klasemen akhir Rossi hanya menjadi runner up dari Nicky Hayden yang merebut gelar juara dunia.

Tahun selanjutnya giliran Casey Stoner yang tampil bersama tim Ducati menjadi juara di Qatar dan juga keluar sebagai juara dunia diakhir musim.

Stoner kembali mengulang prestasinya menjadi juara di Lusail dua tahun berturut-turut di 2008 dan 2009.

Namun di klasemen akhir balapan di tahun 2008 Stoner hanya runner up, dan 2009 hanya di posisi ke-4, karena saat itu Stoner tidak ambil bagian di tiga seri yakni di Sirkuit Brno, Indianapolis dan Misano akibat penyakit misterius yang dideritanya dan sekali gagal lomba di seri terakhir MotoGP Valencia akibat terjatuh saat warming up, padahal saat itu Stoner yang menempati pole positions.

Pada 2010, Rossi mengulang prestasinya menjuarai MotoGP Qatar, sayang ia hanya finis ketiga di klasemen akhir 2010. Musim 2011 Stoner kembali menjadi raja di Lusail, dan sekaligus menjadi juara dunia di akhir musim.

Kemudian giliran Jorge Lorenzo yang unjuk gigi di Qatar sekaligus menjadi juara dunia di akhir musim. 2013, Lorenzo kembali menguasai Qatar, namun hanya finis di posisi runner up di klasemen akhir kalah dari Marquez.

Dan Marquez pun tak ketinggalan mencatatkan diri sebagai salah satu pemenang di sirkuit Lusail ini di musim 2014 dimana di tahun itu juga Marquez mempertahankan gelar juara dunianya.

2015 Valentino Rossi merebut kemenangan keempatnya di Lusail, sayang diakhir musim ia gagal menjadi juara dunia dikalahkan oleh Jorge Lorenzo.

MotoGP Qatar 2016, Lorenzo kembali meraih kemenangan ketiganya, tetapi secara keseluruhan di akhir musim balapan Lorenzo hanya menempati posisi ketiga. Tahun 2017, muncul nama baru yang memenangi MotoGP Qatar, dia adalah Maverick Vinales yang meski akhirnya hanya finis ketiga di klasemen akhir, namun sempat memenangkan dua seri awal dan seri kelima, Vinales sempat memimpin hingga seri ketujuh sebelum dilewati oleh Dovisioso.

Andrea Dovisioso dua tahun berturut-turut menjuarai seri pembuka balapan di setiap musim balap ini, hanya sayang dua tahun berturut-turut pula Dovi gagal mengalahkan Marc Marquez untuk menjadi juara dunia, Dovi harus puas sebagai runner up.

Tahun 2020, MotoGP Qatar hanya sempat menggelar balapan Moto3 dan Moto2, sedangkan kelas MotoGP tidak digelar, karena alasan pencegahan penularan Covid-19. Dan di gelaran tahun 2021, Maverick Vinales memenangkan gelar keduanya di MotoGP Qatar.

Akan tetapi namun seiring perseteruannya dengan timnya Yamaha yang membuatnya hengkang ke Aprilia, performa Vinales jauh menurun dan dia menjadi satu-satunya juara di seri pembuka MotoGP Qatar yang terlempar dari 4 besar di klasemen akhir, Maverick finis di urutaan ke-10.

Tahun ini sebagaimana yang telah kita ketahui, Enea Bastianini menjadi kampiun di Qatar, apakah anak asuh pelatih Manuel Poggiali ini akan keluar juga sebagai juara dunia?

Peluang untuk itu sepertinya ada bagi Bastianini, setidaknya dia akan menjadi pesaing serius untuk memperebutkan posisi teratas dengan mantan-mantan juara dunia Marquez, Joan Mir dan Fabio Quartararo serta pebalap lain yang juga difavoritkan seperti Pecco Bagnaia, Jorge Martin dan Franco Morbidelli.

Menarik untuk kita tunggu dan saksikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun