All England Open kembali akan digelar mulai Rabu )16/3/2022) hingga Minggu (20/3/2022), penggemar bulutangkis dunia sudah tak sabar menunggu untuk menyaksikan pemain bulu tangkis top dari seluruh dunia berkumpul di Arena Birmingham di Birmingham, Inggris, untuk bersaing merebut salah satu piala paling bergengsi yang ditawarkan di dunia bulutangkis.
Tahun lalu, penggemar bulutangkis tanah air harus menelan kekecewaan yang sangat menyakitkan usai tim bulutangkis kita "diusir" dari turnamen karena alasan kesehatan terkait Covid-19.
Meski, otoritas bulutangkis dunia dan juga Inggris telah meminta maaf atas insiden tersebut yang menurutnya merupakan keputusan otoritas kesehatan pemerintah Inggris. Perlakuan yang tidak pantas yang diterima tim bulutangkis kita semoga tidak terulang kembali, dan semoga para pemain sudah bisa mengikhlaskan perlakuan buruk yang mereka terima saat itu dan dapat fokus pada pertandingan yang akan mereka jalani.
Di tahun 2021 lalu, boleh dikata kondisi pemain Indonesia sedang on fire, dengan potensi untuk merebut gelar sangat besar, mungkin tidak sebagus dengan kondisi tahun ini. Namun, harapan dan doa masyarakat tanah air semoga tahun ini kita bisa membawa pulang setidaknya satu gelar dan jika bisa itu dari tunggal putra. Â
Tahun lalu, Lee Zii Jia dari Malaysia merebut gelar tunggal putra untuk pertama kalinya dalam karir bulutangkisnya. Usai mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Viktor Axelsen, Zii Jia sebagai juara bertahan hanya menempati unggulan 6 turnamen.Â
Sementara Viktor Axelsen adalah unggulan teratas turnamen All England tahun ini, sementara itu juara dunia dua kali Kento Momota dari Jepang menempati unggulan kedua dan akan menjadi salah satu tontonan seru saat ia menghadapi tantangan untuk kembali ke puncak setelah memenangkan All England pada 2019.
Indonesia sendiri di sektor tunggal putra ini, turun dengan kekuatan terbaiknya, Anthony Sinisuka Ginting yang menempati unggulan kelima turnamen di babak pertama akan menghadapi tantangan pebulutangkis India, Parupalli Kashyap.Â
Berikutnya ada Jonatan Christie unggulan ketujuh yang dibabak awal akan ditantang pemain asal Denmark, Rasmus Gemke. Dan terakhir, tunggal putra terbaik ketiga kita Shesar Hiren Rhustavito akan menantang unggulan keempat asal Taiwan Chou Tien Chen.
Persaingan di sektor tunggal putra ini akan berlangsung sengit, selain nama-nama di atas, masih ada nama Anders Antonsen unggulan ketiga asal Denmark dan pemain Hongkong yang menempati seeded 8 Ng Ka Long. Namun demikian jika melihat kondisi pemain kita harapan untuk merebut gelar sangat-sangat terbuka, tantangan terberat mungkin akan datang dari Kento Momota dan Lee Zii Jia.
Di sektor tunggal putri, kita harus jujur bahwa tampilan kali ini cukup untuk menimba pengalaman saja, kita hanya punya satu pemain di sektor tunggal ini, yakni Gregoria Mariska Tunjung yang dibabak pembuka akan menantang unggulan keempat putri An Seyoung dari Korea Selatan, bisa lolos dari sini saja sudah merupakan kejutan bagi Mariska Tunjung.
Di tunggal putri ini unggulan utama ditempati oleh Tai Tzu Ying dari China Taipei yang adalah pemain nomor satu dunia dan memenangkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020. Tai Tzu Ying juga memiliki banyak kenangan indah di turnamen All England setelah memenangkannya tiga kali pada tahun 2017, 2018 dan 2020.
Akane Yamaguchi (2) dan rekan senegaranya Okuhara Yamaguchi (5) adalah favorit lainnya untuk gelar tunggal putri. Tidak ketinggalan adalah juara dunia 2019 dan peraih medali Olimpiade dua kali PV Sindhu (6). Selain itu ada pemain asal China Chen Yufei dan He Bingjiao yang menempati unggulan 3 dan 8. Serta tak ketinggalan juga pebulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon (7).
Harapan terbesar kita juga ada di nomor ganda putra, tiga pasangan Indonesia masuk dalam daftar unggulan bahkan dua unggulan teratas ganda putra diisi oleh pasangan ganda Indonesia. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sementara itu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menempati unggulan ke-6. Indonesia juga mengirimkan tiga pasangan lain yang sayangnya mereka harus saling berhadapan satu sama lain di babak awal.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak pembuka akan ditantang Choi Solgyu/Seo Seungjae dari Korea Selatan. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menghadapi tantangan pasangan India M. R. Arjun/Dhruv Kapila, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi rekan senegara pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, demikian pula dengan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bertarung sesama Indonesia dengan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Persaingan di nomor ganda putra juga akan sengit, tantangan berat akan datang dari pemain Jepang dan Malaysia yang menempati unggulan tiga dan empat. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sementara itu kejutan juga mungkin bisa dihadirkan oleh unggulan kelima pasangan asal India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark/7), serta Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia/8).
Di nomor ini kita tentu berharap pasangan-pasangan kita bisa mengulangi kemenangan-kemenangan kita di nomor ganda melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang finis sebagai juara All England 2019. Dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang sempat mendominasi dengan keluar sebagai jawara secara berturut-turut pada All England 2017 dan 2018.
Di nomor ganda putri tentu kita masih berharap banyak pada pasangan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang di turnamen ini menempati unggulan ke-6, di babak pembuka Greysia/Apriyani akan ditantang pasangan Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.
Perjuangan Greysia/Apriyani bakal mendapat tantangan kuat dari pasangan-pasangan Jepang, Korea dan China. Unggulan pertama ditempati pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, sementara Korea Selatan menempatkan dua pasangannya di daftar unggulan 2 dan 3 masing-masing Lee Sohee/Shin Seungchan dan Kim Soyeong/Kong Heeyong, sementara Jepang menempatkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di unggulan 4 dan 5 serta Nami Matsuyama/Chiharu Shida di unggulan ke-7, Thailand juga menempatkan satu pasangannya sebagai kuda hitam Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai yang diunggulkan di posisi ke-8.
Sementara itu, di nomor ganda campuran Indonesia menaruh harapan besar pada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang bermodalkan kemenangan mereka di All England 2020 lalu serta kemenangan pertama mereka di All England 2016.
Praveen/Melati yang menempati unggulan kelima akan menghadapi kepungan ganda campuran terbaik dunia mulai dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai pasangan asal Thailand yang menduduki unggulan pertama, berikutnya ada Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong unggulan 3 asal China dan kompatriotnya yang pemegang juara Olimpiade Tokyo 2020 Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di unggulan 4. Serta Yuta Watanabe/Arisa Higashino pasangan Jepang yang menempati unggulan kelima yang juga juara bertahan All England 2021.
Jika melihat kesiapan 23 pemain kita yang turun berlaga di All England 2022 ini, serta peta kekuatan yang ada maka kita boleh sedikit optimistis bahwa kita akan membawa pulang gelar juara All England sekaligus sebagai balas dendam atas insiden pengusiran yang kita alami tahun lalu. Semoga...Jona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H