Barcelona gagal meraih poin penuh di kandang sendiri, mereka ditahan imbang 0-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa melawan klub Turki Galatasaray, hasil ini membuat segalanya terbuka lebar untuk pertemuan di leg kedua dalam waktu tujuh hari ke depan di Istanbul.
Peluang terbaik Barcelona untuk meraih kemenangan seharusnya adalah di laga kandang ini, mengingat tiga hari setelah laga leg kedua melawan Galatasaray, Skuad Xavi Hernandez akan melakoni laga penting dan penuh gengsi yakni El Clasico melawan Real Madrid di Santiago Bernebeu.
Mau tidak mau dengan hasil imbang ini, Barca harus total fokus untuk turun dengan skuad terbaik yang mereka miliki. Dalam laga kontra Galatasaray semalam, Xavi dan skuadnya terlihat terlalu percaya diri menghadapi Galatasaray yang sedang dalam kondisi sedikit buruk di liga Turki, Xavi berspekulasi dengan membongkar formasi the winning team mereka untuk sekedar mencoba memberi kesempatan bagi banyak pemain untuk tampil.
Hasilnya tim Catalan ini sungguh kesulitan untuk bangkit di babak pertama, meski ada peningkatan besar setelah turun minum, ketika hampir semua serangan bola mengarah ke gawang lawan yang dikawal oleh wajah yang sangat mereka  kenal yaitu kiper yang mereka pinjamkan ke galatasaray, Inaki Pena.
Skuad Sari Kirmizililar (Kuning-Merah) julukan Galatasaray tampil begitu solid dalam mengawal segala percobaan serangan oleh Blaugrana, sulit dipercaya bahwa mereka telah mengalami musim yang buruk di liga Turki dengan menempati posisi ke-12 di tabel klasemen, dengan menelan lebih banyak kekalahan dibanding kemenangan.
Berupaya untuk mencari kemenangan di Kandang sendiri, Frenkie de Jong dan kawan-kawan langsung mengambil inisiatif serangan begitu pertandingan dimulai. Mereka membuat lini belakang Galatasaray kocar-kacir dengan permainan bola-bola pendek cepat yang mereka mainkan.
Di 15 menit pertama Blaugrana berkali-kali mencecar dan mengobrak-abrik sisi kiri pertahanan Galatasaray, Memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Adama Traore di sisi sayap kanan. Namun, serangan-serangan tersebut dengan mudah dimentahkan oleh barisan pertahanan lawan yang bermain cukup solid dalam bertahan, belum satu pun peluang emas yang diperoleh tim tuan rumah hingga pertandingan berjalan 15 menit.
Peluang terbaik Barca di babak pertama diperoleh Memphis Depay yang kali ini turun sebagai starter, dari sebuah tendangan bebas. Namun, sayangnya tendangan bebas melengkung yang dilesakkan Memphis masih mampu dihalau kiper Galatasaray, Inaki Pena. Demikian pula dengan percobaan Memphis dari luar kotak penalti masih mampu diselamatkan dengan brilian oleh penjaga gawang pinjaman dari Barca sendiri.
Itu pasti malam yang "canggung" bagi penjaga gawang, yang dipinjamkan ke Galatasaray dan bermain melawan rekan setimnya yang masih bermain bersama beberapa bulan lalu. Dan itu adalah penampilan yang sangat profesional dan terpuji dari pemain berusia 23 tahun itu.
Tim tamu menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menahan serangan Barca, tetapi mereka juga menciptakan beberapa serangan berbahaya mereka sendiri. Kerem Akturkoglu menunjukkan mengapa dia adalah salah satu nama yang paling banyak dibicarakan di sepak bola Turki dengan lari yang indah dan penyelesaian yang luar biasa, Karem Arturkoglu melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti tapi sayang masih mengenai Erick Garcia sehingga bola berbelok arah sedikit dan melambung tipis di atas mistar gawang.