Pasukan Die Roten Bayern Munchen mengamuk di Stadion Allianz Arena, setelah di laga leg pertama mereka ditahan imbang 1-1 di Stadion Red Bull Arena Salzburg. Di laga leg kedua kali ini mereka tak memberi ampun pada lawannya RB Salzburg, memberondong tujuh gol dan hanya dibalas dengan satu gol yang membuat lawan trauma.
Kemenangan besar FC Holywood seakan menjadi sinyal kencang bagi calon-calon lawan mereka di Liga Champions, untuk berhati-hati dan merenungkan bagaimana cara mereka menghentikan si Merah yang lagi mengamuk ini. Selain Lewandowski yang mencetak hattrick, Leroy San juga bermain sangat baik, demikian pula Kingsley Coman, serta Thomas Muller yang ikut memborong dua gol di babak kedua dan Serge Gnabry juga tampil luar biasa menunjukkan tanda-tanda telah kembali ke bentuk permainan semula.
Segala daya dan upaya RB Salzburg yang mengesankan, akhirnya berantakan dikalahkan oleh seorang pemain yang saat ini meski telah ber usia 33 tahun tapi tampaknya masih terus mengasah diri dan menajamkan kemampuannya untuk merobek jala gawang lawan, siapa lagi kalau bukan Robert Lewandowski.
Hat-trick Lewandowski mengakhiri kekeringan golnya yang mengejutkan baru-baru ini untuk sang juara Bundesliga, kekeringan yang memang terjadi dalam dua pertandingan di Bundesliga. Tiga gol yang Ia ciptakan dalam 23 menit pertama pertandingan, menunjukkan bagaimana Lewandowski memanfaatkan kombinasi fisik yang unggul, kecerdasan yang unggul serta kemauan dan daya juang yang keras
Hasil ini juga tidak terlepas dari kejelian Julian Nagelsmann dalam pengaturan taktisnya yang berani melawan strategi serangan balik yang ulung dari RB Salzburg. Nagelsmann yang menampilkan skema permainan 3-2-4-1, memilih bertahan dengan pertahanan tiga orang dan lebih berfokus pada sektor penyerangan, yang dalam penerapannya di lapangan, baik di liga maupun di Eropa memiliki hasil yang beragam akhir-akhir ini. Sebuah pertaruhan besar bagi nasib Nagelsmann sebagai manajer Die Roten, namun kita bisa melihat hasilnya yang cukup brilian dan mengesankan.
Tuan rumah Bayern langsung tampil terbuka dan agresif, menguasai penguasaan bola secara dominan terus menggempur pertahanan lawan yang mengandalkan serangan balik, Kingsley Coman dan Serge Gnabry di sisi sayap kanan dan kiri bermain begitu agresif ke depan yang memungkinkan Bayern meluncurkan serangan satu sentuhan yang cepat, namun ini juga membuat mereka sangat terbuka saat lawan melakukan serangan balik.
Baru satu menit laga berlangsung, gebrakan serangan mereka telah menghasilkan satu tembakan pertama ke gawang melalui Lewandowski, tetapi tak lama berselang sebuah peluang bagus bagi Salzburg diperoleh Nicolas Capaldo yang sayang masih belum menghasilkan gol.
Gol pertama Die Roten di menit ke-12 terasa sangat krusial dalam pertandingan terbuka seperti yang ditampilkan oleh Manuel Neuer dkk. Di menit ke-10, Lewandowski menerima umpan silang rendah dari Coman dan dengan cantik melewati hadangan Max Wober dengan berputar 180 derajat yang mengesankan. Ditipu dan dipermalukan, Wober dipaksa untuk menjatuhkan Lewandowski yang membuat wasit menghadiahkan tendangan penalti, yang sukses dieksekusi sendiri oleh LewanGoalski. Sembilan menit berselang kejadian nyaris serupa kembali terulang, Kali ini Leroy Sane mengirim operan ke Lewandowski yang menggeliat menjauh dari Wober yang kembali melakukan pelanggaran untuk menghentikan pergerakan Lewandowski yang berbuah tendangan penalti, dan sekali lagi LewanGoalski mengeksekusinya dengan baik.
Dan hanya dalam sekejap usai gol kedua, skor kembali berubah menjadi 3-0, melalui skema serangan balik, Sebuah umpan panjang yang cerdas penjaga gawang Manuel Neuer yang diterima Muller dan mengirimkan bola diagonal yang indah ke jalur Lewandowski. Kiper Salzburg, Philipp Kohn keluar untuk menghalau bola dan bola mengenai Lewandowski dan berbalik masuk ke arah gawang yang kosong.
Allianz Arena yang hanya boleh terisi seperempat kapasitas, akibat peraturan ketat Covid dari Bavaria, bergemuruh riuh menyusul gol keempat Bayern, yang dicetak oleh Serge Gnabry memanfaatkan kesalahan dari Mohamed Camara. Skor 4-0, menjadi penutup laga babak pertama.
Babak kedua giliran Muller yang membuka gol bagi pasukan Nagelsmann, mendapatkan umpan dari Leroy Sane saat pertandingan memasuki menit ke-54, melakukan penyelesaian dengan sepakan rendah dari jarak 17 meter dan Muller merayakannya dengan raungan yang liar.
Unggul 5-0 membuat FC Holywood sedikit mengendur, dan catatan cleansheet gagal dijaga oleh Manuel Neuer, Salzburg bisa mencetak sebuah gol balasan yang diciptakan Maurits Kjaergaard yang baru berusia 18 tahun, memperkecil ketertinggalan mereka dengan tembakan bagus dari sudut sempit menyelesaikan assist dari Brenden Aaronson.
Tapi tak berlangsung lama, Bayern kembali menggila melalui Muller yang melakukan penyelesaian rendah di area penalti yang padat di menit ke-83 dan dua menit berselang giliran Leroy Sane melengkapi penderitaan Salzburg di Allianz Arena.
Skor 7-1 menutup pembantaian tuan rumah Bayern Munchen atas tamunya RB Salzburg, mengirim pesan waspada bagi calon lawan mereka di perempatfinal.
Susunan Pemain:
Bayern Munchen (3-2-4-1): Manuel Neuer; Benjamin Pavard, Niklas Sule, Lucas Hernandez (Dayot Upamecano 60); Joshua Kimmich, Jamal Musiala (Marc Roca 66); Serge Gnabry (Bouna Sarr 46), Thomas Muller, Leroy Sane (Tanguy Nianzou 66), Kingsley Coman (Eric Maxim Choupo-Moting 66); Robert Lewandowski
Pelatih: Julian Nagelsmann
RB Salzburg (4-3-1-2): Philip Kohn; Rasmus Nissen, Oumar Solet (Kamil Piatkowski 46), Maximillian Wober, Andreas Ulmer; Nicolas Capaldo, Mohamed Camara (Samson Tijani 67), Nicolas Seiwald (Luka Sucic 46); Brenden Aaronson; Chukwubuike Adamu (Maurits Kjaergaard 61), Karim Adeyemi (Benjamin Sesko 62)
Pelatih: Matthias Jaissle
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H