Entah oleh karena apa, kelangkaan minyak goreng terjadi di mana-mana termasuk di kota Kendari.Â
Beberapa hari belakangan ini pembicaraan didominasi dengan keluhan oleh Ibu-ibu dan juga tak terkecuali bapak-bapaknya perihal kesulitan mencari minyak goreng.Â
Bahkan untuk minyak goreng yang dijual dengan harga mahal (Rp 55.000-65.000/kemasan 2 liter) sudah tidak ada lagi di pasaran.
Saking langkanya minyak goreng ini, sampai ada rombongan ibu-ibu yang bergerilya dari toko ke toko untuk mencari minyak goreng.Â
Dan jika terdapat ada toko yang menjual minyak goreng dalam sekejap saja informasi akan menyebar dan stok langsung ludes.
Tadi pagi istri saya dapat kabar, jika di salah satu toko ada stok minyak gorengnya, karena memang sudah dua hari ini persediaan di rumah sudah habis, berangkatlah istri saya ke toko yang dimaksud yang jaraknya cukup jauh juga dari rumah. Sesampai di toko, Alhamdulillah masih ada minyak goreng yang tersisa.
Tetapi oleh pemilik toko dibatasi pembelian hanya 1 liter saja dan itu pun ada syarat tambahan yakni tidak boleh hanya membeli minyak goreng saja tetapi harus belanja barang lain senilai minimal Rp 70.000.Â
Istri saya hanya bisa membathin saja, akal-akalan model apalagi ini, ibarat sambil menyelam bukan lagi minum air tapi sudah minum kopi hehehe.
Nah, pagi tadi juga ramai di medsos video warga kota Kendari antri di kantor Perum Bulog yang mengadakan pasar murah, khususnya penjualan minyak goreng.Â
Ratusan warga kota Kendari yang didominasi oleh emak- emak rela berdesakan tanpa memedulikan jarak lagi untuk mengantri panjang demi membeli minyak goreng murah merk 'cammila'.