Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Joan Mir dan Suzuki, Kuda Hitam yang Siap Menggebrak

2 Maret 2022   23:44 Diperbarui: 2 Maret 2022   23:54 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: AFP by ANDREAS SOLARO (via: otomotif.kompas.com)

Di musim MotoGP tahun 2020 lalu, siapa yang menyangka seorang pemuda yang semusim sebelumnya baru tampil sebagai Rookie di MotoGP akan keluar sebagai juara dunia musim 2020 itu.

Yah, Joan Mir menjungkir balikkan semua prediksi. Bukan hanya karena Mir masih bau kencur di kelas MotoGP, akan tetapi Mir turun membela Suzuki Ecstar yang notabene merupakan tim pabrikan kelas "penghibur" jika dibandingkan Yamaha dengan Valentino Rossinya serta Maverick Vinales, Quartararo dan Morbideli, juga Tim Repsol Honda dengan Marc Marquez serta Ducati yang lagi naik daun bersama empat pebalap tangguh mereka Andrea Dovizioso, Francesco Bagnaia, Jack Miller dan Johann Zarco.

Bahkan dengan rekan setim Joan Mir, Alex Rins lebih diunggulkan sebagai pebalap utama Suzuki Ecstar, tapi tanpa tedeng aling-aling Mir secara perlahan melesat ke depan dengan konsisten dan merebut gelar juara dunia yang ditinggalkan oleh Marc Marquez yang absen panjang akibat cedera dalam kecelakaan di sirkuit Jerez pada seri pembuka MotoGP musim 2020.
Joan Mir juara dunia Moto3 2017 bersama tim Leopard Racing Honda, usai juara Moto3, 2018 Joan Mir naik ke Moto2 bersama tim Kalex dan menduduki posisi ke-6.

Dan pebalap Spanyol itu melakukan debut MotoGP bersama Suzuki pada 2019 sebagai Rookie, Mir belum tampil menjanjikan hanya finis di peringkat ke-12. Namun siapa sangka di musim berikutnya, Mir mampu mengantarkan tim pabrikan Jepang itu meraih gelar dunia pertamanya dalam 20 tahun terakhir, ketika Mir sukses  merebut gelar juara dunia MotoGP 2020.

Namun entah mengapa, kemenangan Mir ini masih dianggap biasa-biasa saja, dipandang sebagai sesuatu yang terjadi secara kebetulan saja. Padahal apa yang ditorehkan oleh Joan Mir ini adalah sesuatu yang brilian dan sensasional, dan ini bisa disamakan dengan kehebatan Michael Schumacher ketika menjadi juara dunia Formula One dengan konstruktor kelas dua Benetton.

Memang Mir kemudian tidak bisa menampilkan konsistensinya di musim 2021. Musim ini terbukti sulit bagi Mir, namun itu semua dikarenakan kurangnya pengembangan untuk tunggangannya Suzuki GSX-RR, Mr Miraculous julukan Mir hanya bisa finis ketiga di klasemen dan tidak dapat meraih satu kemenangan pun di musim itu.

Selain masalah pengembangan motor yang terhambat, Mir dan Suzuki di musim 2021 juga terganggu oleh hengkangnya manajer tim Davide Brivio yang hijrah ke Formula 1 bersama tim Alphine, dengan pihak manajemen memilih untuk tidak mencari pengganti langsung untuk tahun itu.

Tetapi, memasuki musim 2022 ini, nama Mir mulai banyak diisukan dan dikaitkan dengan tim-tim konstruktor besar seperti Honda dan Yamaha. Dengan kontraknya yang akan berakhir pada tahun 2022 ini, Mir bisa saja pindah ke tim lain, apalagi jika kepindahan itu bisa memberinya kans yang lebih besar untuk menjadi juara dunia lagi, dengan dukungan tim dan kendaraan yang kompetitif.

Namun sepertinya, penggemar Suzuki bisa bernafas lega, menyusul pernyataan Mir yang mengkonfirmasi jika rumor tentang kepindahannya adalah salah.

Dalam pernyataan Mir sebagaimana dikutip dari motorsport.com, Mir menyiratkan akan tetap tinggal bersama Suzuki. Mir secara eksklusif mengatakan kepada Motorsport.com bahwa "prioritasnya" adalah tetap bersama Suzuki sekarang.

"Seperti yang saya katakan di pra-musim, saya ingin melihat bagaimana motor baru berjalan dan apa yang terjadi dengan manajer tim sebelum memikirkan pembaruan," kata Mir.

"Saya melihat Suzuki telah melakukan upaya besar untuk memenuhi permintaan kami dan oleh karena itu prioritas saya adalah memperbarui." Tambah Mir lagi

"Perwakilan saya akan bertemu dengan Livio dan [pemimpin proyek Shinichi] Sahara untuk merundingkan detailnya."

"Saya meminta Suzuki untuk evolusi motor dan perekrutan manajer tim, dan mereka telah menanggapi tuntutan saya."

"Saya tidak terburu-buru dan saya tidak khawatir tentang masa depan saya, karena saya sangat percaya diri dengan potensi saya. Saya yakin, saya akan memiliki tim yang bagus pada tahun 2023."pungkas pebalap bernomor motor 36 ini.

Hal ini sepertinya karena selama tes pra-musim, Mir mendapatkan banyak kemajuan yang menjanjikan dari tunggangannya, Motor baru Suzuki jauh lebih kompetitif dari musim lalu. Disamping itu penandatanganan dengan mantan kepala Honda Livio Suppo sebagai manajer tim Ecstar untuk tahun 2022 merupakan langkah brilian dan sangat positif bagi tim Suzuki dan terlebih bagi Joan Mir.

Tanggal 6 Maret depan, Qatar MotoGp di Sirkuit Losail akan menjadi pembuka rangkaian musim balap tahun ini, mampukah pebalap dengan nomor motor 36 ini langsung tampil menggebrak atau hanya akan menjadi bayang-bayang dari tim Ducati dan Yamaha yang lagi naik daun performa motor dan timnya.

Yang jelasnya motor baru, manejer baru dan semangat baru, mungkin Mir akan unjuk gigi di sirkuit baru Mandalika dua pekan kemudian. Menarik kita tunggu bagaimana perjalanan Joan Mir dalam menghadapi lawan-lawan tangguh dan dari tim-tim yang tangguh pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun