Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gagal Penalti, Messi Masih Redup Bersama PSG

16 Februari 2022   15:29 Diperbarui: 16 Februari 2022   15:32 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Penalti gagal Messi di laga PSG vs Real Madrid (Reuters/Gonzalo Fuentes)

Paris Saint Germain adalah klub yang masih terus penasaran dengan gelar juara Liga Champions. Sebab sejak didirikan, klub ini belum pernah sekalipun mengangkat trofi Si Kuping Lebar yang menjadi lambang keperkasaan klub-klub Eropa.

PSG nyaris mengakhiri penantian panjang mereka pada Liga Champions musim 2019/2020, sayangnya mereka harus menyerah kalah 0-1 dari Bayern Munchen di partai final yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal.

Salah satu upaya progresif PSG untuk mewujudkan impian yang belum terwujud adalah dengan mendatangkan pemain-pemain yang berkelas, salah satunya adalah Lionel Messi yang didatangkan ke PSG untuk menempatkan raksasa Prancis itu di puncak perebutan Liga Champions.

Sementara Messi sendiri yang telah merayakan kejayaan Liga Champions pada empat kesempatan sepanjang karirnya yang gemilang, Messi bersama Barcelona menjunjung trofi di musim 2005/2006, 2008/2009, 2010/2011, dan 2014/2015. Sejak memenangkan mahkota Liga Champions terakhirnya di turnamen 2014-15 itu, Messi hanya sekali melihat semifinal dan belum pernah kembali ke final dan harapan Messi tentunya sejalan dengan ambisi PSG untuk berjaya di Liga Champions.

Pemain Argentina berusia 34 tahun itu terpikat ke ibu kota Prancis tentu untuk menambah catatan rekor positifnya termasuk gelar Liga Champions, perjalanan Messi bersama PSG sejauh ini masih on the track, namun demikian kontribusi individual Messi sebagaimana yang dia tunjukkan saat bersama Barcelona, belum terlihat di PSG.

Kali ini, PSG sudah harus bertemu lawan berat di babak 16 besar. Real Madrid pemegang rekor terbanyak juara Liga Champions menjadi lawan mereka.

Laga yang berlangsung di kandang PSG stadion Parc des Princes, tim tuan rumah benar-benar mendominasi pertandingan, menjepit Real Madrid jauh di setengah lapangan sendiri sepanjang pertandingan. Namun sekian banyak menyerang belum ada gol yang tercipta hingga akhirnya, setelah satu jam bekerja keras di depan gawang, PSG mendapatkan hadiah penalti setelah Kylian Mbappe dilanggar di dalam kotak penalti.

Lionel Messi sebagai superstar didapuk menjadi algojo untuk mengeksekusi tendangan 12 pas itu, ini tentu merupakan kesempatan bagi Messi untuk menambah catatan gol Liga Champions ke-126 baginya. Tapi apa yang mau dikata, penalti Messi mampu diselamatkan oleh Thibaut Courtois, kiper asal Belgia itu mampu membaca arah tendangan Messi. 

Courtois melompat rendah ke kiri dan memblok sepakan lemah Messi untuk membuangnya ke samping dan hanya menghasilkan sepak pojok. Skor tetap imbang di Parc des Princes, dan Messi kembali tampil kosong di momen yang paling diinginkan olehnya bersama Parisiens. Itu adalah konversi tendangan penalti gagal pertamanya melawan Real Madrid dalam karirnya.

Beruntunglah bagi Messi dan juga PSG, Kylian Mbappe menyelamatkan pemain Argentina itu dari rasa malu lebih lanjut saat mencetak gol tunggal di penghujung laga untuk memberi PSG kemenangan 1-0 atas Real Madrid di leg pertama pertandingan babak 16 besar.

PSG memegang kendali penuh pertandingan leg pertama di kandang sendiri itu, dengan 61 persen penguasaan bola dan 16 tembakan berbanding dua milik Real Madrid, namun skor tetap imbang. Angel Di Maria telah melewatkan peluang besar lebih awal, dan Courtois telah membuat empat penyelamatan brilian sebelumnya, sebelum tendangan penalti Messi yang juga gagal itu.

Bagi Messi, itu merupakan kegagalan penalti yang ke-30 dalam karirnya dan yang kelima dalam 23 percobaannya di Liga Champions, tendangan penalti paling banyak terbuang di kompetisi ini sejak Opta mulai mengumpulkan data pada 2003. Untuk pemain brilian sekaliber Messi, itu sungguh sebuah penalti yang buruk dan bisa diprediksi.

Secara keseluruhan catatan penampilan Messi dengan delapan tembakan dan hanya dua yang tepat sasaran, sentuhan akhir Messi gagal di sepanjang pertandingan pada malam dimana rekan satu timnya tampil luar biasa.

Mbappe dan bek kiri Nuno Mendes tampil brilian di sisi kiri, dengan Mbappe mempermainkan bek kanan Real Madrid Dani Carvajal sepanjang laga, yang berpuncak pada gol penentu kemenangan yang dicetaknya.

 Marco Verratti juga tampil brilian di lini tengah, mengontrol penguasaan bola PSG dari tengah untuk mengkreasikan permainan ke depan dengan presisi. 

Bahkan Neymar, yang dari bangku cadangan masuk menggantikan Di Maria untuk tampilan pertamanya dalam beberapa bulan, memberikan sesuatu untuk pertandingan, memainkan peran penting dengan memberi assisst dalam gol penentu kemenangan dari Mbappe.

Setelah banyak peluang yang gagal. Gol Mbappe memastikan PSG memegang kendali untuk pertemuan leg kedua nanti. Tapi kegagalan Messi untuk mengkonversi gol dari titik penalti dan sepanjang pertandingan tetap menjadi lubang menganga terbesar dalam kinerja komprehensif PSG.

Dalam seluruh karir profesionalnya untuk klub dan negara, Lionel Messi telah gagal mengeksekusi total 30 penalti. Khusus di Liga Champions, Lionel Messi telah gagal mengeksekusi lima penalti.

Kegagalan pertama Messi mengeksekusi penalti di Liga Champions, saat ia gagal menjebol gawang Alexandros Tzorvas kiper Panathinaikos kala Barcelona jumpa Panathinaikos di musim 2010/11. Berikutnya Messi juga gagal menaklukkan Peter Cech di bawah mistar gawang Chelsea, saat Barcelona kontra Chelsea di Liga Champions tahun 2012.

Saat Barcelona jumpa Manchester City di Liga Champions 2015, Messi juga gagal menaklukkan Joe Hart yang menjaga gawang City, begitu juga di tahun 2020 saat Barcelona yang kala itu berjumpa dengan PSG yang sekarang dibela Messi, Ia gagal mengeksekusi penalti ke gawang PSG yang dikawal Keylor Navas.

Dan yang terakhir malam tadi, ketika Thibaut Courtois dengan mudah membaca dan memblok sepakan lemah Messi. Nampaknya tahun ini akan berakhir tanpa catatan gelar individual bagi La Pulga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun