Perhelatan Piala Afrika 2021 telah hampir berakhir, setelah di fase-fase awal banyak drama yang tersaji oleh tim-tim kecil seperti Gambia, Guinea Khatulistiwa, Komoro ataupun Sierra Leone. Namun memasuki semifinal dan final nanti, cerita kejutan ibarat dongeng telah berakhir. Satu tempat final sudah disegel oleh Senegal yang merupakan tim terbaik versi peringkat FIFA di Benua Afrika saat ini.
Satu tempat lainnya akan diperebutkan oleh dua tim paling sukses dalam sejarah turnamen Piala Afrika ini, tuan rumah Kamerun akan berhadapan dengan Mesir di Stadion Paul Biya pada Kamis malam atau Jumat subuh ini waktu Indonesia.
Kamerun dan Mesir terakhir bertemu di final Piala Afrika pada tahun 2017, ketika itu Indomitable Lions julukan timnas Kamerun memetik kemenangan 2-1 atas timnas Negeri Piramida Mesir. Kedua tim dengan koleksi gelar juara Piala Afrika terbanyak, 7 kali Mesir dan 5 kali Kamerun, laga semifinal ini tentu akan memiliki semua hal untuk menjadi pertandingan yang menarik dan menegangkan.
Tuan rumah Kamerun dengan dukungan penonton tentu akan lebih bersemangat untuk maju ke final dan menjadi kampiun di rumah sendiri. Kamerun sebagai tuan rumah telah menikmati perjalanan Piala Afrika yang sensasional sejak fase penyisihan grup dan mereka tentu merasa optimis dengan peluang mereka untuk mencapai final kedua dalam lima tahun.
Di laga pembukaan The Indomitable Lions pada 9 Januari lalu mengatasi perlawanan sengit Burkina Faso, ketika mereka bangkit dari ketinggalan terlebih dahulu, untuk kemudian mencetak kemenangan 2-1 melalui gol penalti Vincent Aboubakar. Kemudian di laga berikutnya meraih kemenangan 4-1 yang komprehensif atas Ethiopia empat hari kemudian
Setelah memastikan tempat mereka di babak sistem gugur, Kamerun gagal mencatat rekor 100% kemenangan di babak grup saat mereka ditahan imbang 1-1 oleh tim Cape Verde yang memberikan perlawanan tangguh dalam pertemuan grup terakhir mereka pada 17 Januari.
Di babak 16 besar sebagai juara Grup Kamerun bertemu dengan Komoro yang secara mengejutkan mampu menjungkalkan salah satu raksasa sepakbola Afrika, Ghana. Lolos dari penampilan gagah berani timnas Les Coelacanths di Stadion Paul Biya pada 24 Januari, tim asuhan Toni Conceicao itu meraih kemenangan yang sulit meski menghadapi perlawanan 10 orang pemain Komoro sejak menit ke-7'. Kamerun memetik kemenangan tipis 2-1 berkat gol di kedua babak dari topskorer mereka Karl Toko Ekambi dan Vincent Aboubakar.
Di perempatfinal Kamerun mempertahankan rangkaian hasil impresif mereka dengan cukup ringan usai menang dari tim debutan yang sensasional Gambia, mereka mengklaim kemenangan 2-0 berkat dua gol dari Karl Toko Ekambi.
Secara keseluruhan performa The Indomitable Lions Kamerun cukup menjanjikan, mereka tak terkalahkan di masing-masing dari sembilan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi dengan meraih delapan kemenangan dan satu kali imbang, sementara itu kekalahan terakhir mereka adalah dari Pantai Gading dengan skor 1-2 di kualifikasi Piala Dunia September tahun lalu.
Laju bagus ini tidak lepas dari penampilan impresif mereka di lini serang, di mana mereka telah mencetak 20 gol sejak kekalahan terakhir mereka, dan juga mencatatkan empat clean sheet dari sembilan laga terakhir itu.
Namun demikian head to head Kamerun vs Mesir, dalam delapan pertemuan Kamerun hanya mengklaim satu kemenangan, menelan lima kekalahan dan selebihnya imbang. Tetapi, satu-satunya kemenangan Kamerun itu terjadi di final AFCON 2017 yang berlangsung di Gabon, ketika Nicolas N'Koulou dan Aboubakar mencetak gol di babak kedua untuk membalas gol pembuka Mesir yang disarangkan oleh Mohamed Elneny.
Kini Kamerun yang mengandalkan pada duo Aboubakar dan Ekambi, yang cukup subur dan menjadi top skorer pertama dan kedua turnamen, Aboubakar dengan 6 gol dan Ekambi hanya tertinggal satu gol saja. Penampilan impresif kedua penyerang ini akan menguji ketahanan dan soliditas lini pertahanan Mesir yang digalang oleh Ahmed Hegazy dan Abdelmonem.Â
Sejauh ini peranan kedua pemain ini sangat penting dalam perjalanan Kamerun sampai sejauh ini dan pasti mereka tetap akan memainkan peran besar lainnya pada laga Jumat subuh nanti.
Sementara duo ini menarik perhatian dalam serangan. Di sektor belakang, Collins Fai, Jean-Charles Castelletto, Michael Ngadeu dan pemain Seattle Sounders Nouhou Tolo cukup solid di lini pertahanan untuk diharapkan dapat meredam meriam maut yang dibawa oleh Mohamed Salah.
Di lini tengah, Nicolas Moumie Ngamaleu dan pemain Napoli Andre Zambo Anguissa selalu hadir untuk Kamerun, mereka telah tampil di semua lima pertandingan di turnamen, mereka akan menjadi andalan Kamerun untuk memenangkan pertempuran di lini tengah yang akan menjadi zona vital untuk memenangkan pertandingan.
Di sisi lain, Mesir juga tampil tidak dengan penampilan terbaik mereka dalam sejarah turnamen, mereka patut banyak bersyukur telah sampai di babak semifinal ini, setelah penampilan yang tidak meyakinkan di awal-awal turnamen, kalah dari Nigeria dan hanya menang tidak meyakinkan dari Guinea Bissau dan Sudan.
Penampilan Mesir di kualifikasi piala dunia Grup G cukup menjanjikan, mereka belum terkalahkan dan itu menjadi modal mereka melakoni turnamen Piala Afrika ini, namun sayang rentetan hasil baik mereka harus terputus di laga pembukaan Piala Afrika kontra Nigeria saat mereka harus mengakui keunggulan lawan, 1-0 pada pertandingan 11 Januari lalu.
Beruntung, Mesir bisa segera bangkit kembali ke jalur kemenangan saat mereka berusaha keras untuk mengamankan kemenangan 1-0 atas Guinea-Bissau melalui gol bintang mereka Moh. Salah, sebelum kemudian mengalahkan Sudan dengan skor yang sama dalam pertandingan terakhir grup mereka.
Dengan enam poin dari tiga pertandingan, pasukan Carlos Queiroz mengamankan jalur aman ke babak sistem gugur sebagai runner up Grup D, di 16 besar mereka menghadapi tugas berat bertemu tim Pantai Gading yang memuncaki  Grup E dengan menyingkirkan salah satu tim favorit, Aljazair.
Melewati 16 besar dalam laga sengit melawan Pantai Gading, dalam pertandingan yang cerdik di Stadion Douala, melalui perpanjangan waktu setelah di waktu normal kedua tim bermain kacamata alias 0-0, begitu juga hingga babak tambahan berakhir tidak ada gol yang tercipta.Â
Penentuan pemenangpun harus dilakukan melalui adu penalti yang berakhir dengan kemenangan Mesir 5-4, saat di mana Eric Bailly sebagai eksekutor terakhir Pantai Gading gagal mengeksekusi tendangan penaltinya, sebelum kemudian Mohamed Salah dengan tenang mengonversi kesempatan tendangan penaltinya menjadi gol penting yang membawa mereka menyingkirkan the Elephants, Ivory Coast.
Di fase berikutnya di babak perempatfinal, Mohamed Salah cs bertemu lagi dengan salah satu tim kuat favorit juara, Maroko. Moh. Salah cs meraih hasil terbaik mereka di turnamen ini, saat mereka tampil dalam kinerja kualitas tertinggi untuk bangkit dari ketinggalan sejak menit ke-7' dan akhirnya mengklaim kemenangan 2-1 dalam pertandingan yang harus diakhiri dengan perpanjangan waktu.
Mesir tertinggal lebih dulu di menit ke-7' melalui gol penalti Sofiane Boufal. 8' menit babak kedua berjalan barulah Mesir mampu melahirkan gol penyeimbang melalui Mohamed Salah yang tampil luar biasa, hingga waktu normal berakhir kedudukan masih tetap imbang dan laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Trezeguet tampil sebagai pahlawan Mesir lewat golnya di menit ke-100'.
Secara keseluruhan, meski diperkuat oleh penyerang elit yang merupakan topskorer sementara liga Inggris Moh. Salah. Tim Afrika Utara ini hanya mencetak empat gol di turnamen mereka justru tertolong oleh penampilan berkelas mereka dalam bertahan, sejauh ini Mesir mencatatkan tiga clean sheet dan hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan. Mesir tentu berambisi untuk mengulang prestasi terakhir mereka menjuarai Piala Afrika di tahun 2010 usai mengalahkan Ghana di final dengan skor 1-0.
Mesir kemungkinan tampil tanpa Hamdi Fathi setelah gelandang Al Ahly itu mengalami cedera pada pertandingan Rabu lalu melawan Pantai Gading, posisinya bakal diisi oleh sesama pemain Al Ahly  Ayman Ashraf yang bermain cukup bagus saat menghadapi Maroko.
Tetapi satu yang mengkhawatirkan bagi Mesir adalah kemungkinan absennya mantan pemain West Bromwich Albion Ahmed Hegazy, yang ditarik keluar pada babak pertama melawan Maroko karena cedera. Hegazy bersama Abdelmonem selama ini menjadi palang pintu yang kokoh bagi El-Shenawy yang mengawal gawang Mesir.
Namun Mesir juga dipusingkan dengan kondisi penjaga gawang mereka Mohamed El-Shenawy dan Gabaski alias Abou Gabal yang cedera, sehingga mereka kemungkinan akan turun dengan kiper ketiga Mohamed Sobhy yang baru memulai debut timnasnya saat masuk di menit ke-96' menggantikan Gabaski yang cedera dalam laga melawan Maroko.
Mohamed Salah akan menjadi jimat keramat bagi timnas negeri Piramida. Dengan gol dan assistnya melawan Atlas Lions, Salah merupakan pemain yang berkontribusi terhadap tiga dari empat gol yang disarangkan tim Afrika Utara itu sampai sejauh ini. Kehadiran pemain Liverpool itu pasti akan membuat pekerjaan para bek Kamerun akan lebih berat dan memberikan tekanan bagi mereka.
Mengingat faktor tuan rumah dan kondisi terakhir pemain kedua kesebelasan, Kamerun diprediksi bakal memenangkan pertandingan. Namun demikian hal itu tentulah bukan hal yang mudah sebab Mesir juga pasti akan berjuang keras untuk meneruskan tren positif mereka yang sudah sampai sejauh ini.
Perkiraan susunan pemain:
Kamerun:Â Andre Onana; Collins Fai, Jean Charles Castelletto, Michael Ngadeu, Nouhou Tolo; Samuel Oum Gouet, Andre Zambo Anguissa; Karl Toko Ekambi, Pierre Kunde, Moumi Ngamaleu; Vincent Aboubakar.
Mesir:Â Mohamed Sobhy; Omar Kamal, Trezeguet, Mohamed Abdelmonem, Ahmed Fatouh; Ayman Ashraf, Amr El-Sulya, Mohamed Elneny; Mostafa Mohamed, Omar Marmoush, Mohamed Salah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI