Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

AO 2022: Kalahkan Berrettini, Selangkah Lagi Nadal Ukir Rekor

28 Januari 2022   20:19 Diperbarui: 28 Januari 2022   20:24 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rafael Nadal tinggal satu pertandingan lagi untuk menjadi juara Grand Slam terbesar dalam sejarah setelah menang dalam laga semifinal atas petenis Italia Matteo Berrettini. Bertanding di Rod Laver Arena Nadal menapak partai final keenamnya di Australia Terbuka dengan menyudahi perlawanan Barrettini 6-3, 6-2, 3-6, 6-3 Jumat siang ini.

Kemenangan ini merupakan kemenangan di lapangan keras ke-500 dalam karier petenis Spanyol berusia 35 tahun ini.
Matteo Barrettini gagal menuntaskan dendamnya untuk membalas kekalahan dari Nadal yang mengalahkannya dengan tiga set langsung di semifinal AS Terbuka 2019 lalu, yang merupakan satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya.

Sementara itu Rafael Nadal sangat senang dengan keberhasilannya melaju ke babak final, setelah Nadal mengakui bahwa dirinya merasa "benar-benar hancur" setelah pertemuan perempat final lima set yang brutal dengan Denis Shapovalov.

Nadal bermain taktis dan merebut kemenangan penting untuk memimpin dalam dua set awal di Melbourne Park, meninggalkan Berrettini dengan jurang yang terlalu besar untuk dilewatinya, guna menghadang petenis Spanyol itu yang hanya terpaut satu kemenangan lagi dari gelar kedua di Melbourne dan gelar Grand Slam ke-21 secara keseluruhan.

Nadal yang lebih banyak bermain dari baseline dengan reli-reli panjang, dengan pukulan forehand topspinnya yang bertenaga dan terarah, Nadal memaksa lawannya tertahan jauh di dalam lapangan melalui rentetan pukulan forehand topspin ke backhand Berrettini.

Set pertama dimulai dengan servis ditangan Nadal, poin pertama diraih Berrettini 0-15. Tapi Nadal langsung tancap gas dan memimpin 40-15, akan tetapi Barrettini berhasil memaksa terjadi deuce sebelum akhirnya Nadal berhasil merebut game pertama 1-0.
Nadal lalu memberikan tekanan besar pada Berrettini, dengan mematahkan servis Berrettini di game kedua dengan love game, lalu merebut servisnya sendiri dan unggul 3-0.

Kedua pemain kemudian saling mempertahankan servisnya hingga game ke-8 dalam kedudukan 5-3 untuk Nadal. Game ke-9 Nadal memegang servis untuk memenangkan set pertama, langsung melejit merebut tiga poin berturut-turut, 40-0 atau triple set point. 

Namun Berrettini tak mau menyerah begitu saja, dia berhasil mengejar dan memaksa terjadi deuce, tapi sayang perjuangannya hanya sampai disitu. Dua poin berturut-turut diraih Nadal, pertandingan diakhiri oleh kegagalan Berrettini mengembalikan servis Nadal, servis keras yang diarahkan ke sisi backhand Berrettini sebenarnya bisa dikembalikan tapi sayang menyangkut di net. 6-3 untuk keunggulan Nadal dalam durasi laga 43 menit.

Set kedua Berrettini yang memegang servis pertama, Nadal merebut poin pertama dan kedua 30-0. Berrettini sempat memperkecil 30-15, namun Nadal tak memberi kesempatan bagi lawannya untuk berkembang, Nadal merebut dua poin berikutnya untuk membreak point Berrettini 1-0 Nadal kembali memimpin.

Di game kedua, Nadal sukses mempertahankan servisnya 2-0. Game ketiga terjadi pertarungan seru, Nadal sempat memimpin 40-0 lebih dahulu. Namun Berrettini berhasil memaksa terjadi deuce bahkan advantage, tetapi setelah terjadi tiga kali deuce Nadal merebut game ketiga ini dan juga mempertahankan servisnya di game keempat untuk memimpin 4-0.

Game selanjutnya kedua petenis saling mempertahankan servisnya hingga game ke-8 yang dimenangkan oleh Nadal dengan 6-2, dalam durasi 42 menit.

Memasuki game ketiga, Nadal yang sudah berada di atas angin kali ini mendapatkan perlawanan yang sengit dari Berrettini. Saling mempertahankan servis hingga game ke-7 di kedudukan 4-3 untuk Berrettini, game ke-8 servis ditangan Nadal dan dia langsung tertinggal 40-0, hanya sempat merebut satu poin 40-15 Berrettini mematahkan servis Nadal untuk unggul 5-3.

Game ke-9, Berrettini memegang servis, kali ini petenis Italia itu yang berada di atas angin untuk memperpanjang asa menuju final. Berrettini menyudahi perlawanan Nadal untuk merebut set ketiga ini dengan love game setelah servis terakhir Berrettini dikembalikan memanjang jauh ke belakang oleh Nadal. 6-3 untuk Berrettini dalam pertarungan yang memakan waktu 48 menit.

Set keempat dimulai, Nadal yang memegang servis. Sama seperti di set sebelumnya, kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga game ke-6 kedudukan sama kuat 3-3. Juga di game ke-7 Nadal masih memeprtahankan servisnya untuk memimpin 4-3.

Petaka dialami Berrettini di game ke-8, dia tak mampu mempertahankan servisnya. Sempat tertinggal 30-40 dan memaksa deuce, tapi Nadal sekali lagi berhasil mencuri poin dari servis Berrettini dan kini memimpin 5-3.

Game ke-9 dengan servis ditangan tentu menjadi modal besar bagi Nadal untuk meraih final ke-6nya di Australian Open. Poin pertama bisa diraih Berrettini, tetapi tiga poin berikutnya berturut-turut diraih Nadal untuk double match point 40-15. Nadal melakukan servis untuk kemenangannya, terjadi reli dari baseline, kedua petenis saling bertahan dalam 15 reli panjang sebelum akhirnya pengembalian backhand Berrettini menyangkut di jaring, dan Nadal pun berdiri tegak sambil menunjukkan ekspresi orang yang terlepas dari beban berat, baru kemudian mengibas-ngibaskan tangannya dan berjalan menuju Berrettini.

Rafael Nadal menuntaskan pertarungan serunya dalam durasi pertandingan 2 jam dan 55 menit, laga yang termasuk singkat untuk turnamen Grand Slam tunggal putra yang menggunakan sistem poin the best of five.

"Saya memulai pertandingan dengan bermain bagus," kata Nadal. "Dua set pertama adalah dua yang terbaik untuk waktu yang lama. Saya tahu betapa bagusnya Matteo, dia pemain yang sangat solid, sangat berbahaya. Di set ketiga, saya tahu pada titik tertentu dia akan melakukan tembakan. Kami perlu menderita, kami harus berjuang, kami berjuang lagi dan itulah satu-satunya cara untuk berada di tempat saya hari ini. Sangat berarti bagi saya untuk berada di final lagi di sini." Kata Nadal seusai pertandingan.

"Bagi saya ini semua tentang Australia Terbuka, lebih dari apapun," kata Nadal. "Ini hanya acara yang luar biasa. Saya merasa sangat beruntung bahwa saya menang sekali (di sini) dalam karir saya, 2009, tetapi saya tidak pernah memikirkan kesempatan lain di 2022, jadi saya hanya akan mencoba menikmati kemenangan hari ini dan kemudian setelah besok saya akan mempersiapkan yang terbaik."

Nadal kini berdiri di antara ya atau tidak untuk pencapaian bersejarahnya, di final dia akan menantang Danil Medvedev yang sukses menaklukkan Stefanos Tsitsipas dalam pertarungan empat set 7(7)-6(5), 4-6, 6-4, 6-1. Nadal memiliki rekor ATP Head2Head positif melawan petenis peringkat 2 dunia asal Rusia Danil Medvedev 3-1.

Nadal menang di partai final turnamen ATP Masters 1000 Canada 2019, 6-3, 6-0. Nadal kemudian mengalahkan Medvedev dalam partai final US Open 2019, Nadal menang 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, dan 6-4. Kemenangan terakhir Nadal terjadi di turnamen Nitto ATP Finals Great Britain 2019, di penyisihan grup, Nadal menang 6(3)-7(7), 6-3, 7(7)-6(4).

Satu-satunya kemenangan Medvedev atas Nadal adalah di pertemuan paling akhir mereka di tahun 2020 dalam partai revans di Nitto ATP Finals Great Britain 2020 di babak semifinal, Medvedev menang 3-6, 7(7)-6(4), 6-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun