Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rafael Nadal dan Gelar Grand Slam 21, Mungkinkah?

27 Januari 2022   13:41 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:50 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akankah kiprah 21 tahun Nadal di level pro menghasilkan gelar Grand Slam ke-21.? Tentu bukan merupakan hal yang mudah, akan tetapi bukan juga hal yang mustahil bagi seorang Rafael Nadal yang telah malang melintang di dunia tenis.

Rafael Nadal kelahiran 3 Juni 1986 (35), memulai debut pronya pada usia 15 tahun di 2001, Rafael Nadal memenangkan gelar Challenger pertamanya nanti di tahun 2003, dan di tahun yang sama pula Nadal memenangkan penghargaan ATP Newcomer of the Year Award.  Dalam debutnya di turnamen Grand Slam Wimbledon 2003, Nadal menjadi petenis termuda yang mencapai babak ketiga setelah Boris Becker melakukannya pada tahun 1984.

Kiprah Nadal sendiri di Australia terbuka dimulai pada debutnya di tahun 2004, dimana dalam debutnya tersebut Nadal berhasil menapak hingga round 3 sebelum akhirnya dikalahkan oleh petenis andalan tuan rumah saat itu Lleyton Hewitt.

Di tahun 2004 ini pula Nadal memenangkan gelar ATP pertamanya di Prokom Terbuka. Nadal juga sukses membantu negaranya merebut piala Davis 2004 setelah menyumbang angka saat menang atas Andy Roddick untuk kemenangan 3-2 Spanyol melawan Amerika Serikat.

Gelar Grand Slam pertama Nadal diraihnya tahun 2005. Pada ulang tahunnya yang ke-19 itu, Nadal mengalahkan petenis peringkat 1 dunia Roger Federer di semifinal Prancis Terbuka 2005, Nadal menjadi satu dari hanya empat pemain yang mengalahkan pemain unggulan teratas tahun itu (bersama Marat Safin, Richard Gasquet, dan David Nalbandian). Kemenangan atas Federer di semifinal terus berlanjut di babak final ia mengalahkan Mariano Puerta dalam duel empat set 6(6)-7(8), 6-3, 6-1, 7-5.

Prestasi Nadal sendiri di Australia Terbuka tidak secemerlang di turnamen-turnamen Grand Slam lainnya, Nadal hanya sekali merebut juara di tahun 2009. Saat itu Nadal memenangkan lima pertandingan pertamanya tanpa kehilangan satu set pun, dan di semifinal Nadal bertemu rekan senegaranya Fernando Verdasco dalam pertandingan terlama kedua dalam sejarah Australia Terbuka dengan durasi 5 jam 14 menit Nadal menang 6(4)-7(7), 6-4, 7(7)-6(2), 6(1)-7(7), 6-4.

Di final Nadal yang saat itu sebagai petenis peringkat satu dunia bertemu mantan petenis nomor satu dunia yang juga merupakan rival beratnya terutama di lapangan hard court Roger Federer, Nadal menang dalam pertarungan 5 set yang menegangkan 7-5, 3-6, 7(7)-6(3), 3-6, 6-2.

Bagi Nadal apa yang telah dicapainya sudah lebih dari cukup untuk menorehkan namanya sebagai salah satu legenda tenis dunia, merebut gelar Grand Slam ke-21 hanyalah pelengkap bagi seluruh kesuksesannya di dunia tenis, berhasil atau tidak bukanlah hal yang utama baginya. Nadal hanya berusaha untuk selalu tampil terbaik dari yang bisa ia berikan. Modal pengalaman dan mental adalah senjata bagi Nadal untuk mengimbangi kekurangan fisiknya yang sudah mulai menua sebagaimana dalam candanya " saya bukan 21 tahun lagi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun