Africa Cup of Nations 2022 telah memasuki babak knock-out, sebuah kejutan langsung tersaji pada laga antara tim Elang Super Nigeria kontra tim berjuluk Elang Kartago Tunisia yang berlangsung di Roumd Adjia Stadium Garoua.
Menakjubkan, Nigeria yang memenangkan semua pertandingan grup mereka termasuk kemenangan atas tim favorit Mesir, tetapi mereka harus tersingkir di babak 16 besar kalah dari Tunisia yang melaju ke babak 16 besar hanya sebagai tim urutan ketiga terbaik dengan dua kekalahan dan satu kemenangan di grup mereka.
Ini adalah serangan menghancurkan yang benar-benar klasik oleh Tunisia. Mereka secara kolektif luar biasa dalam bertahan dengan semi parkir bus, lalu gol oportunis Msakni, di awal babak kedua, menyelesaikannya.
Timnas Tunisia yang dilanda Covid-19 menyingkirkan sepuluh pemain Nigeria dari Piala Afrika dengan kemenangan 1-0 dalam pertandingan babak 16 besar. Permainan yang mereka menangkan hanya 63 detik setelah memasuki babak kedua ketika Youssef Msakni mendapatkan waktu dan ruang yang dia maksimalkan dengan baik untuk membobol gawang Nigeria melalui sepakan kerasnya dari jarak sekitar 25 meter.
Tembakannya yang memantul membuat kiper muda Nigeria yang bermain untuk klub Sparta Rotterdam, Maduka Okoye terkecoh dan tidak mampu mencegah bola bersarang di sudut gawang.
Kesialan Nigeria dilengkapi saat pelatih Nigeria Augustine Eguavoen menggantikan bintang lini depan Kelechi Iheanacho dengan Alex Iwobi yang membuatnya menyesali keputusan itu, hanya tujuh menit di lapangan Iwobi harus keluar meninggalkan lapangan menyusul kartu merah yang dihadiahkan wasit kepadanya.
Gelandang Everton melakukan pelanggaran pada Msakni saat dia mengontrol bola yang awalnya mendapat kartu kuning karena membuat lawannya menggeliat di lapangan. Namun, tinjauan VAR yang dilakukan oleh wasit, justru memberikan kartu merah bagi Iwobi dan semakin memberatkan peluang Super Eagles.
Momentum Nigeria seperti hilang dalam laga babak 16 besar ini, beberapa kali mencoba peruntungan dari luar kotak namun selalu gagal mengenai sasaran di setiap kesempatan.Untuk tim yang memenangkan ketiga pertandingan grup mereka dan bahkan mengistirahatkan sebagian besar bintang mereka untuk pertandingan sebelumnya, favorit turnamen Nigeria tampak kehabisan ide dalam menghadapi kolektivitas pertahanan semi parkir bus The Carthage Eagle.
Babak pertama berjalan 1 menit, Â Nigeria sudah melakukan tekanan, memenangkan tendangan sudut awal. Wilfred Ndidi mendapatkan bola dan mencoba tendangan overhead yang spektakuler. Tapi percobaan yang dilakukannya masih melebar.
Menit ke-9 Tunisia menebar ancaman, melalui serangan dari sayap kanan sebuah umpan silang digantungkan ke tiang jauh, Montassar Talbi menyambutnya dengan tembakan voli first time yang manis tetapi Maduka Okoye, di gawang Nigeria, dengan sigap menggagalkannya.
Beberapa menit berselang, giliran Nigeria mengancam. Joe Aribo mendapat bola di kakinya di area penalti, berbelok tajam dan melepaskan tembakan kaki kiri yang dibelokkan ke jaring samping dan hanya menghasilkan tendangan sudut bagi Nigeria.
Menit ke-17, kembali sebuah peluang untuk Nigeria, penyerang klub Bundesliga Union Berlin Taiwo Awoniyi hampir mendapat umpan silang yang dikirimkan dari sayap kanan, tetapi bek Tunisia cukup melakukan upaya untuk menggagalkannya.
Nigeria terus berupaya untuk membongkar pertahanan Tunisia yang begitu rapat dan disiplin menjaga daerah pertahanan mereka. Sepertinya Tunisia cukup tahu diri untuk lebih fokus bertahan dalam menghadapi lawan berat sekaliber Nigeria, dan sampai sejauh ini Nigeria masih kesulitan menembus lini belakang tim asuhan pelatih Jalal Qaderi ini.
Mereka sangat solid dan terlatih dalam pertahanan. Nigeria telah menunjukkan kilatan di sana-sini, tetapi mereka sepertinya membutuhkan lebih banyak kreativitas jika mereka ingin membuka pertahanan Tunisia yang dikawal dengan baik oleh Montassar Talbi dan pemain veteran Bilel Ifa serta Mohamed Drager dan Oussama Haddadi. Babak pertama berakhir, skor masih kacamata alias 0-0.
Peluit babak kedua baru saja dibunyikan wasit, Tunisia melancarkan serangan di sayap kiri mereka. Sebuah operan dari Mohamed Drager dan Youssef Msakni melakukannya dengan baik untuk memotong ke dalam, memiliki ruang untuk menyelesaikan tembakan  25 meter dari gawang.Â
Melepaskan tendangan kaki kanan yang sangat kuat, yang tetap rendah, kiper Nigeria Maduka Okoye berusaha menepis tetapi tidak cukup baik untuk mencegahnya. Bola memantul dari sarung tangannya dan masuk ke pojok atas gawang merubah skor 1-0 untuk Tunisia, yang dinaungi oleh dewi fortuna, kalah dua kali di babak penyisihan grup, tapi bisa unggul atas tim favorit Nigeria.
Bermaksud mengejar ketinggalan di menit ke-59 pelatih Nigeria Augustine Eguavoen menyegarkan dua pemain depannya. Kelechi Iheanacho keluar, Alex Iwobi masuk, dan Peter Olayinka juga bergabung dengan rekannya untuk menggantikan Taiwo Awoniyi.
Kesialan Nigeria semakin menjadi-jadi, bermaksud mengejar ketinggalan. Alih-alih membalas gol, justru mereka harus kehilangan pemain. Alex Iwobi yang baru saja masuk ke lapangan melakukan pelanggaran terhadap pencetak gol Tunisia, Youssef Msakni.
Menyusul pelanggaran itu, wasit melakukan tinjauan VAR. Meski pelanggaran itu terlihat sangat tidak berbahaya secara real time, begitu wasit pergi ke layar monitor dan melihat tayangan ulang dalam gerakan lambat dari tekel Iwobi yang menyentuh pergelangan kaki Msakni, semuanya berakhir bagi Iwobi yang hanya berada di lapangan selama tujuh menit.
Nigeria kembali melakukan pergantian pemain, Samuel Chukwueze keluar, Umar Sadiq Masuk.
Tunisia mendapat peluang menggandakan kemenangan, pemain yang memperkuat Lille di ligue 1, Naim Sliti yang baru saja masuk menggantikan Hamza Rafia, melepaskan tembakan bagus yang melayang masuk tetapi penjaga gawang Okoye berhasil menggagalkannya.
Menit ke-81 Umar Sadiq menyerbu ke depan namun Ellyes Skhiri menghadangnya tepat di tepi kotak penalti dan tendangan bebas untuk Nigeria.
Moses Simon yang mengambil tendangan bebas, melakukan tendangan dengan kaki kanan melengkung, namun melayang di atas pagar pemain dan di atas mistar gawang, peluang bagus yang terbuang percuma.
Di lima menit terakhir, untuk mengamankan kemenangan dan juga sedikit mengulur waktu, Tunisia melakukan pergantian Youssef Msakni dan Seifeddine Jaziri keluar, Issam Jebali dan Wahbi Khazri yang baru negatif dari Covid masuk.
Menit ke-87 Onyinye Wilfred Ndidi memiliki ruang, dari jarak sekitar 22 meter. Dia melepaskan tembakan dengan kaki kanannya namun melebar dari tiang sebelah kiri gawang Tunisia.
Menjelang akhir pertandingan Nigeria kembali melakukan pergantian pemain, kali ini Joe Aribo ditarik keluar dan digantikan oleh Ahmed Musa.
Di menit ke-90, sebuah peluang yang sangat nyaris untuk Nigeria. Umar Sadiq menyergap bola di belakang dan melakukan percobaan ke gawang dari sudut, meski telah melewati kiper, tapi bola menggelinding perlahan secara menyakitkan melebar tipis dari gawang.
6 menit added time yang diberikan wasit tidak mampu dimanfaatkan oleh Nigeria. Di ujung-ujung laga Tunisia masih melakukan pergantian pemain sekedar wasting time, Ben Slimane keluar dan pemain Arsenal Omar Rekik masuk. Sementara itu para pendukung Tunisia terlihat sudah berpesta dengan gembira di tribun.
Tunisia layak berpesta, dan mereka sudah bersiap untuk menghadapi laga perempat final melawan sesama tim kejutan Burkina Faso yang negaranya dikabarkan sedang mengalami gejolak politik pengambil alihan kekuasaan oleh militer. Burkina Faso maju ke perempat final usai menang adu penalti 7-6 atas Gabon yang di laga normal bermain seri 1-1.
Susunan Pemain:
Nigeria (4-2-3-1): Maduka Okoye; Ola Aina, William Troost-Ekong, Kenneth Omeruo, Zaidu Sanusi; Wilfred Ndidi, Joe Aribo (Ahmed Musa. 88'); Samuel Chukwueze (Umar Sadiq. 75'), Kelechi Iheanacho (Alex Iwobi. 59'), Moses Simon; Taiwo Awoniyi (Peter Olayinka. 59').
Pelatih: Augustine Eguavoen
Tunisia (4-3-3): Bechir Ben Said; Oussama Haddadi, Montassar Talbi, Bilel Ifa, Mohamed Drger; Assa Ladouni, Ellyes Skhiri, Anis Ben Slimane (Omar Rekik. 94'); Youssef Msakni (Wahbi Khazri. 86'), Seifeddine Jaziri (Issam Jebali. 86'), Hamza Rafia (Naim Sliti. 69').
Pelatih: Jalal Qaderi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H