Secara total, Roger Milla berhasil mengemas 16 gol dan menjadi pahlawan bagi Pelita Jaya dengan mengantarkannya hingga ke babak 8 besar. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa buat pemain yang telah berusia kepala empat.
Setahun sepeninggal Roger Milla, Pelita Jaya kembali mendatangkan pemain legend, kali ini yang datang adalah bintang Argentina yang menjadi top skorer dan pemain terbaik di piala dunia 1978, siapa lagi kalau bukan Mario Kempes.
Mario Alberto Kempes Chiodi kelahiran Bell Ville Argentina 15 Juli 1954 merupakan pahlawan Argentina sebelum era Maradona dan Lionel Messi. Dia membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia FIFA 1978.Â
Selama karir profesionalnya Kempes  pernah membela klub Instituto de Crdoba, Rosario Central, Valencia, River Plate, Valencia, Hrcules, Vienna FC, VSE Sankt Plten, Kremser SC, Fernandez Vial, dan Pelita Jaya.
Di timnas Argentina sendiri, Mario Kempes mencatat 43 caps dan mencetak 20 gol. Kempes membela Argentina di tiga piala dunia, 1974, 1978 dan 1982.
Mario Kempes, sudah malang melintang di kancah sepak bola Internasional dalam kurun waktu 1970-1990-an.Â
Selama kurang lebih 20 tahun, Kempes telah berhasil mencatatkan torehan-torehan manis dalam kariernya.Â
Namun yang paling bergengsi adalah keberhasilannya menjadi top skorer piala dunia 1978 dengan enam golnya, sekaligus mengantarkan negaranya merebut gelar juara dunia untuk pertama kalinya, serta Kempes juga merebut sepatu emas sebagai pemain terbaik piala dunia 1978.
Satu momen yang terus dikenang dari aksi dan penampilan Mario Kempes di piala dunia 1978 adalah gol keduanya ke gawang Jan Jongbloed.
Saat itu 26 Juni 1978, berlangsung partai final piala dunia 1978 antara tuan rumah Argentina vs Belanda, pertandingan berlangsung seru dan berakhir 1-1 hingga babak normal usai.Â
Babak perpanjangan waktu pun berlangsung, dan penonton dibuat terhenyak dari sudut kiri di menit ke-105 Kempes menggiring bola dan berhasil melewati hadangan dua pemain Belanda, sayang sontekannya untuk menjebol gawang lawan masih membentur kaki penjaga gawang yang maju menghadang.Â