Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Masih Pantas Melatih Timnas Indonesia

2 Januari 2022   22:12 Diperbarui: 2 Januari 2022   22:37 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AP Foto/Suhaimi Abdullah

Semua konsumsi makanan harus nutrisi yang bergizi dan berprotein demi mencapai target lemak tubuh ideal pemain sepakbola yang 6-12% saja. Dan semua proses itu dijalankan dengan penuh disiplin oleh pemain, dan hasilnya bisa kita lihat, meski secara usia pemain kita masih relatif muda, namun aura kelebihan mereka telah nampak, hanya menunggu waktu saja kapan mereka akan matang.

Terhitung sejak Piala AFF Suzuki Cup (Dulu Piala Tiger) pertama kali digulirkan tahun 1996, Timnas Indonesia tercatat telah berganti pelatih sebanyak 25 kali, ini artinya jika dirata-ratakan hingga 2021 Timnas Indonesia berganti pelatih setiap tahun. Bagaimana bisa berprestasi?

Kebanyakan pelatih Timnas merah putih ini berasal dari negara di kawasan Eropa maupaun Amerika Selatan seperti Bernard Schumm (Jerman), Ivan Kolev (Bulgaria), Peter Withe (Inggris), Wim Rijsbergen (Belanda), mendiang Alfred Riedl (Austria), Pieter Huistra (Belanda), serta Luis Milla (Spanyol), dan Simon McMenemy (Skotlandia). . Selain itu terdapat juga nama Luis Manuel Blanco (Argentina), dan Jacksen F. Tiago (Brasil). Shin Tae-yong merupakan pelatih asal Asia pertama yang mengarsiteki Timnas Indonesia.

Secara umum kemampuan dan hasil yang ditunjukkan oleh Shin Tae-yong cukup bisa diterima oleh masyarakat pecinta bola nasional dan juga oleh otoritas sepakbola Indonesia. Namun demikian, tentu sebagai manusia biasa Tae-yong juga memiliki kekurangan, dan sebagaimana yang saya lihat in my humble opinion bahwa kekurangan/kelemahan Shin Tae-yong adalah:

1.Belum mengetahui karakter pemain bola Indonesia serta kompetisi sepakbola Indonesia. Ini sangat berpengaruh pada strategi yang diterapkan oleh Shin Tae-yong di lapangan.

Shin Tae-yong yang berpengalaman melatih klub dan Timnas Korea Selatan, dengan pemain-pemain yang meskipun masih berusia muda tapi telah ditempa menjadi matang secara emosi dan karakter di klub dan kompetisi level tinggi Korea, sehingga sedinamis apapun perubahan strategi yang diterapkan pelatih pemain dapat langsung mengadaptasikannya, berbeda dengan karakter pemain kita. Kompetisi lokal kita yang masih belum punya format baku, kualitas kompetisi lokal kita juga masih belum bisa diharapkan memberikan kontribusi terbaik bagi pemain, seperti misalnya penerapan aturan dalam pertandingan (wasit) sesuatu yang di Indonesia dianggap bukan pelanggaran, namun di kompetisi resmi Internasional dianggap merupakan pelanggaran.

2. Shin Tae-yong terlalu berani dan percaya diri. Ini sebenarnya suatu sikap yang baik, jika bisa diikuti oleh para pemainnya, sayangnya kematangan pemain-pemain asuhan STY belum mampu sepenuhnya mengikuti irama pelatih. 

Ini terlihat dari keberanian STY membawa skuad muda di gelaran turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara AFF Suzuki Cup 2020, membawa pemain muda untuk diperhadapkan dengan lawan senior adalah suatu keberanian yang berisiko gagal. 

Tae-yong juga terlihat berani membongkar pasang pemain dan formasi, terbukti dalam ajang AFF kemarin, Timnas Garuda tidak punya komposisi formasi The winning team.

3. Shin Tae-yong terlalu sopan. Ini juga sebenarnya adalah sesuatu yang positif,  Shin Tae-yong yang begitu teguh tentang etika, padahal dalam sepakbola bermain "nakal" kadang sangat diperlukan untuk merusak konsentrasi lawan serta bisa juga untuk menaikkan moral tim.

Belum ada pemain Shin Tae-yong yang terlihat bermain "keras", karena rata-rata tipikal pemain pilihan Tae-yong bertipe stylish, yang paling lugas (belum sampai keras) di skuad andalan Tae-yong adalah Dewangga dan Fachruddin serta Asnawi, namun keras mereka itu belum sampai keras provokatif yang bisa memancing dan merusak emosi lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun