Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea vs MU, Big Match yang Anti Klimaks

29 November 2021   22:57 Diperbarui: 29 November 2021   23:01 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skema bertahan yang kurang mengasyikkan dari MU ini hampir saja sukses, sampai Aaron Wan-Bissaka memberikan penalti pada menit ke-69, karena pelanggaran yang dilakukannya terhadap Thiago Silva, yang dieksekusi dengan sempurna oleh Jorginho, membayar blundernya atas gol yang dicetak Sancho.

Saat peluit akhir dibunyikan, Cristiano Ronaldo yang baru masuk di menit ke-64 menggantikan Jadon Sancho, langsung keluar lapangan berjalan lurus ke bawah terowongan.

Tidak ada jabat tangan, tidak ada pengakuan dari para penggemar dan tidak ada tepukan di punggung untuk rekan satu timnya.
Ini menjadi tampilan yang mengundang tanya dari pemain internasional Portugal itu, kemungkinan ini disebabkan oleh rasa frustrasi bahwa Carrick telah memutuskan untuk tidak memainkannya sejak awal dalam pertandingan yang begitu besar ini.

Carrick bersikeras bahwa "tidak ada drama" dalam meninggalkan Ronaldo, tetapi setiap keputusan yang melibatkan pemain berusia 36 tahun itu membawa pengawasan besar, dan keputusan semacam itu adalah sesuatu yang mungkin harus dia biasakan.

Semua orang telah melihat dan tahu dampak yang bisa dilakukan Ronaldo pada permainan MU musim ini, tetapi satu hal yang bukan dia adalah "pemain tim". Ronaldo adalah seorang individu yang dapat memberikan momen-momen brilian dan itu tidak cocok dengan gaya yang diterapkan oleh Carrick, Solkjaer dan bahkan mungkin Rangnick nantinya pada tim ini.

Banyak yang bertanya-tanya bagaimana Ronaldo akan cocok dengan apa yang diharapkan menjadi permainan menekan berintensitas tinggi ketika Rangnick tiba; salah satu yang tidak sesuai dengan gaya pemenang Ballon d'Or lima kali, dan bahkan ada beberapa - termasuk Gary Neville - yang merenungkan apakah keputusan untuk meninggalkan Ronaldo mungkin akan dibuat oleh Rangnick.

Bagi Chelsea, laga ini menjadi pelajaran betapa lini depan mereka masih butuh sentuhan lebih, untuk meningkatkan ketajaman penyerang-penyerang mereka, Timo Werner yang kehilangan sentuhan mautnya harus dimaksimalkan saat Romelu Lukaku tidak bisa tampil.

Sekali lagi secara hasil, laga kedua tim ini yang berakhir imbang 1-1, adalah hasil yang paling adil dengan segala kelebihan dan kekurangan kedua kesebelasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun