Laga Chelsea kontra Manchester United seharusnya menjadi laga big match di pekan ke-13 liga premier, laga yang harusnya sarat gengsi dan tentunya harus penuh dengan aksi-aksi memukau dan menghibur. Tapi sayangnya laga tersebut berakhir anti klimaks, miskin skema penyelesaian yang menjadi ekspektasi penonton di Stamford Bridge.
Man. United mungkin memiliki minggu yang baik dalam hal hasil, tetapi dalam hal penampilan dan pengaturan tidak seperti yang biasa dilakukan oleh pendukung Setan Merah di bawah Sir Alex Ferguson atau bahkan saat masih di bawah Ole Gunnar Solkjaer.
Demikian pula dengan The Blues Chelsea, hasil draw 1-1 ini tentu sangat disayangkan, dimana dominasi mereka sepanjang pertandingan tidak mampu mereka maksimalkan dengan meraih angka penuh di kandang sendiri.
Secara statistik laga The Blues kontra The Red Devils, berjalan timpang dengan penguasaan bola dikuasai oleh tuan rumah 66%, sejak kick off babak pertama Chelsea terus membombardir pertahanan MU, terutama dari sektor kiri penyerangan dengan 10 percobaan dan 4 yang on target, dibanding dengan Man. United yang hanya punya satu kali kesempatan percobaan yang itupun jauh dari sasaran.
Carrick memainkan pola dengan tiga gelandang bertahan sentral Fred, Scott McTominay dan Nemanja Matic, inilah yang menjadi jalan buntu bagi United yang kalah di lapangan tengah, alur bola ke depan terputus di tengah, dan saat tim Thomas Tuchel mengoper bola dengan presisi, United dibiarkan mengejar bayangan.Â
Bagi Chelsea sendiri penguasaan lapangan tengah menjadi mentah dengan buruknya penyelesaian akhir mereka, mungkin mereka kehabisan peluru sehingga penyelesaian Hakim Ziyech, Hudson Odoi dan Timo Werner semuanya gagal menemui sasaran.
Di babak kedua, Setan Merah masih dengan pola yang sama. Perubahan pola serang dari Chelsea di babak kedua ini, serangan kali ini berpindah lebih banyak dari sisi kanan.Â
Statistik permainan di babak kedua masih dikuasai oleh Chelsea dengan 14 percobaan dan 2 yang on target, sementara MU ada sedikit peningkatan dengan 2 percobaan yang kedua-duanya on target.
MU yang tampil dalam pendekatan yang berfokus pada upaya untuk menutup peluang tuan rumah dan kemudian melakukan serangan balik; sebuah rencana yang tampaknya berhasil bagi mereka saat serangan balik cepat yang berawal dari sapuan bola ke depan yang gagal dikontrol dengan baik oleh Jorginho, Blunder Jorginho ini langsung dimanfaatkan oleh Jadon Sancho yang lolos bersama Marcus Rashford hingga berhadapan dengan penjaga gawang Edouard Mendy, penyelesaian tenang Sancho membuat penonton di Stamford Bridge terdiam di menit ke-50.
Merayakan golnya, Sancho berlari untuk merayakannya dengan para pendukung tim tandang di Shed End,
Sebuah momen melegakan bagi pemain internasional Inggris, ini gol pertamanya di Liga Premier, dan yang penting bagi tim dan dirinya pada saat itu.