Namun kabar terakhir menurut Jurnalis olahraga Italia, Fabrizio Romano, lewat akun Twitter pribadinya, @FabrizioRomano, menyebutkan jika Newcastle telah siap menunjuk satu sosok yang akan menjadi pelatih baru The Magpies, dan itu adalah Eddie Howe yang meninggalkan klub asuhannya Bournemouth usai terkena degradasi di liga primer Inggris.
Dari deretan pelatih yang diincar oleh Newcastle, semuanya menolak, Conte, Xavi, Low, Fonseca juga Zidane, hanya Eddie Howe yang dikabarkan bersedia dan tentu saja ini wajar, perjalanan kepelatihan Eddie Howe yang berada di level medioker, ditawari melatih klub "tajir" apalagi dalam posisi tanpa klub ini bagai mendapat durian runtuh.
 Publik sepakbola tentu bertanya-tanya, ada apakah sehingga klub setajir Newcastle sampai-sampai tak mampu mendatangkan pelatih yang sedikit berpengalaman, setidaknya pernah melatih klub yang bisa mencapai zona Liga Champions.
Memulai karier sebagai pelatih di usia 29 tahun, kiprah Eddie Howe sebagai peracik strategi memang tidak seterkenal pelatih muda lain seperti Julian Nagelsmann, Xavi Hernandez, Andrea Pirlo serta Frank Lampard. Namun satu hal yang menarik dari Eddie Howe adalah perjalanan revolusionernya bersama AFC Bournemouth dari kasta keempat liga Inggris hingga membawa The Cherries mencatatkan sejarah dengan mentas di Premier League untuk kali pertama.
 Mengakhiri karir sebagai pemain pada tahun 2007 akibat cedera pada engkel, Eddie Howe yang merupakan bek andalan Bournemouth kembali ke lapangan hijau dengan menjabat sebagai pelatih tim junior Bournemouth di tahun 2008. Hanya beberapa bulan di tim junior, Eddie Howe langsung ditarik ke skuad utama dan menggantikan pelatih saat itu Jimmy Quinn yang dipecat. Â
13 tahun karir kepelatihan Eddie Howe, hanya melatih di dua klub yakni AFC Bournemouth dan Burnley. Tiga tahun awal menukangi Bournemouth di divisi 4 dan 3 liga Inggris, Howe pindah menangani Burnley sebelum akhirnya dipecat dan kembali menangani klub lamanya hingga berhasil tembus ke divisi primer liga, bertahan 5 musim dengan peringkat tertinggi ke-9 di musim 2016/2017 dan terakhir terdegradasi ke liga one setelah hanya finis di posisi ke-18 di musim 2019/2020.
Fans Newcastle tentu berharap banyak pada magis revolusioner yang pernah ditorehkan Eddie Howe yang pernah beberapa kali membawa Bournemouth dari dasar klasemen menuju jejeran puncak, meski demikian para penggila The Magpies tidak berharap muluk-muluk dari kondisi mereka saat ini. Â
"Kami tidak menuntut klub untuk memenangkan trofi musim depan. Kami hanya ingin pertumbuhan dan klub sepak bola yang menjadi lebih baik," kata Greg Tomlinson dari Newcastle United Supporters Trust(NUST).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H