Laga liga Champions antara tuan rumah Liverpool menghadapi tamunya Atletico Madrid menjadi catatan khusus bagi dua pemain The Reds. Yang pertama adalah pembuktian bagi kembalinya penampilan memukau Alex Oxlade-Chamberlain, dan yang kedua adalah "balas dendam" Diogo Jota yang disia-siakan Atletico Madrid.
Ada banyak alasan untuk mengingat kembali kunjungan Atletico Madrid ke Anfield pada Maret 2020 pada babak 16 besar liga Champions 2019/2020 yang tercatat dalam catatan sejarah Anfield, dimana saat itu tuan rumah Liverpool harus mengakui keunggulan tamunya dengan skor 2-3, setelah di leg pertama di kandang Atleti mereka juga dipaksa menyerah kalah dengan skor 1-0.
Namun, yang tidak mudah dilupakan di momen itu adalah penampilan all-action Alex Oxlade-Chamberlain, yang memberikan umpan silang kepada Gini Wijnaldum untuk mencetak gol pembuka Liverpool dengan tandukannya, dalam sebuah pertandingan seru yang tersaji hingga 8 menit perpanjangan waktu yang diberikan oleh wasit berakhir.
Bahwa penampilan Alex Oxlade-Chamberlain saat kembali melawan Atletico di Anfield Rabu malam lalu, adalah tampilan ke-11 bersama Liverpool sejak kekalahan pada Maret 2020. Cedera dan kurangnya performa telah menghambat kemajuan Alex bersama Liverpool.Â
Oxlade-Chamberlain mendapatkan banyak kritik menyusul penampilan yang tidak konsisten saat turun membela The Reds. Termasuk ketika Chamberlain diturunkan sebagai pemain pengganti untuk Naby Keita yang mengalami cedera saat melawan Brighton di Liga Primer akhir pekan lalu, Chanberlain menuai banyak kritik atas inkonsistensi penampilannya.
Namun, pelatih Jurgen Klopp menepis semua kritikan yang ditujukan pada Chamberlain, Klopp menurunkan Oxlade-Chamberlain sebagai starter, yang langsung dijawab tuntas olehnya dengan bermain allout.
Tidak mengherankan, dengan kembalinya Fabinho memperkuat lini tengah yang memungkinkan Jordan Henderson untuk pindah ke peran yang lebih alami baginya, Oxlade-Chamberlain yang mendapat manfaat dari stabilitas di sekitarnya, mampu bermain percaya diri dan tampil lebih meyakinkan dalam permainannya.Â
Meski tidak semuanya bagus -- satu umpan yang salah tempat dari Oxlade-Chamberlain, hampir membuat serangan balik berbahaya untuk Atletico -- tetapi dia pasti akan tampil lebih percaya diri dalam beberapa bulan ke depan yang sibuk, jika diberi kesempatan.
Sayangnya cedera kembali menghampirinya, setelah mendapat perawatan, Oxlade-Chamberlain mendapat tepuk tangan meriah saat ia kembali ke lapangan dari perawatan dan kemudian diberikan tepuk tangan yang meriah saat penggantiannya yang terlambat di menit ke-78 oleh Takumi Minamino. Jelas, para penggemar tahu Oxlade-Chamberlain masih memiliki peran untuk Liverpool.
Satu lagi pemain Liverpool yang mendapat perhatian meriah dari the Liverpudlian yaitu Diogo Jota yang merupakan eks pemain Atletico Madrid, meski ia hanya bermain nol menit kompetitif selama 18 bulannya di Atletico Madrid.
Tetapi tidak butuh waktu lama bagi pemain muda Portugal itu untuk memberikan pengingat tentang bagaimana kekalahan tim yang pernah dibelanya dan menegaskan kemenangan Liverpool.
Hanya butuh waktu 13 menit bagi Diogo Jota, dengan gaya khasnya, dia menerobos di antara dua pemain bertahan untuk menyambut umpan silang dari Trent Alexander-Arnold dan menyundul bola dengan sempurna yang membawa Liverpool memimpin.Â
Diogo Jota yang sama sekali belum menyentuh bola sebelumnya. Tapi itulah mengapa dia sangat berbahaya, dia mampu melakukan intervensi yang mengubah permainan dalam sekejap mata.
Selanjutnya Diogo Jota menjadi momok bagi lini belakang Atletico. Refleks cepat dari penjaga gawang Atletico Jan Oblak, satu sundulan yang salah dan offside yang tipis mencegah Jota untuk menambah koleksi lima golnya di musim berjalan ini.
Pertandingan ini bagi Jota seakan merupakan ajang balas dendam. Jota tidak pernah benar-benar diberi kesempatan oleh Diego Simeone selama berseragam Atletico Madfrid, dia langsung dikirim kembali ke Porto dengan status pinjaman dan kemudian ke Wolverhampton Wanderers sebelum akhirnya pindah secara permanen ke Molineux.
Di bawah Jurgen Klopp dan staf pelatih Liverpool, dia telah naik ke level yang lebih tinggi, dan telah menemukan Liga Champions yang disukainya dengan gol kelimanya di kompetisi ini.
Dan dengan Roberto Firmino yang tertatih-tatih sebelum akhir karena masalah hamstring, Jota sekarang akan memiliki bagian integral untuk dimainkan saat The Reds mengalihkan perhatian utama mereka kembali ke kancah domestik liga primer selama beberapa bulan ke depan, dimana saat ini Liverpool menguntit ketat pimpinan klasemen sementara liga primer yang ditempati oleh Chelsea.
Dengan Liverpool sekarang menghadapi dua laga yang tidak menentukan lagi di Liga Champions, namun demikian Liverpool tentu tidak akan mau membuang peluang poin Liga Champions mengingat bagaimana masing-masing kemenangan secara signifikan meningkatkan pundi-pundi mereka.Â
The Reds akan memperoleh lebih dari 8 juta untuk maju ke babak 16 besar sementara rekor 100% mereka telah menghasilkan hampir 10 juta, dengan setiap kemenangan bernilai mendekati 2,4 juta.
Namun, Klopp juga akan mengingat pengalaman menghadapi Midjtylland Desember lalu ketika, dengan kualifikasi yang telah dipastikan, tetapi tetap tampil penuh, hingga Kostas Tsimikas dan Diogo Jota mengalami cedera yang membuat mereka absen selama beberapa bulan.
Yang pasti bagi Klopp ia harus mampu mengatur rotasi pemainnya dan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda seperti Nathaniel Phillips, Neco Williams, Tyler Morton dan pemain pinggiran dan muda lainnya agar memiliki setidaknya kesempatan menit tim utama lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang, sekaligus memberikan kesempatan bagi pemain utama yang cedera untuk memulihkan kondisi, salah satunya Alex Oxlade-Chamberlain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H