Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inseminasi Buatan Sapi Bali dengan Sperma Sapi Simmental

2 November 2021   23:53 Diperbarui: 3 November 2021   08:33 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sapi Simmental (agroindustri.id)

Kebutuhan daging sapi di dalam negeri terus mengalami peningkatan. Untuk tahun 2021, diperkirakan kebutuhan daging sapi secara nasional mencapai kurang lebih 700.000 ton atau setara dengan 3,6 juta ekor sapi.

Sayangnya produksi daging sapi dalam negeri hanya sebanyak 400.000 ton daging sapi per tahunnya.

Ketimpangan antara produksi dengan kebutuhan daging sapi ini membuat kita sangat bergantung pada import daging sapi yang jumlahnya hampir mencapai 50% dari jumlah permintaan.

Hal ini mendorong negara untuk melakukan upaya-upaya serius untuk mengatasi ketergantungan kita terhadap import daging sapi, salah satunya adalah melalui optimalisasi reproduksi. 

Caranya dengan mempercepat reproduksi agar sapi-sapi betina yang sedang produktif tidak tertunda kehamilannya lantaran menunggu pejantan. Dan langkah yang ditempuh untuk melakukan hal ini tentulah melalui proses inseminasi buatan.

Dan satu yang patut disyukuri bahwa teknokogi IB (Inseminasi Buatan) sekarang ini memberi kesempatan kepada peternak untuk memilih sperma jenis apa yang akan atau ingin disuntikan ke induk sapi yang sedang dalam masa birahi itu.

Berangkat dari hal ini, entah mendapat ide dari mana seorang petani peternak sapi di kabupaten Buton Utara yang memiliki ternak sapi jenis sapi Bali yang ukuran bobotnya tidak seberapa besar. 

Sang petani bersama petugas inseminasi buatan memilih untuk melakukan inseminasi buatan pada sapi jenis sapi Bali dengan sperma sapi jenis simmental.

Pikiran dan keinginan memiliki sapi Simmental yang hampir seukuran gajah itu, akhirnya dilakukan, sayangnya saat melahirkan induk sapi itu sampai mengalami kelumpuhan tak bisa berdiri saking besarnya pedet (anak sapi) yang dilahirkannya.

Pedet Sapi Simmental (foto: Pak Yusuf)
Pedet Sapi Simmental (foto: Pak Yusuf)

Sebenarnya kasian juga induk sapinya yang harus tersiksa melahirkan pedet jenis semental yang merupakan jenis sapi super dengan bobot besar tapi juga berharga sangat mahal. Pedet simmental ini baru lahir saja ada yang berani menawar 7 juta rupiah, sama dengan harga induknya.

Tentu perlu dicari solusi yang tepat dan terbaik untuk menerapkan program inseminasi buatan dengan sperma sapi jenis semental, agar peternak yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli sapi jenis Simmental ataupun daripada pemerintah daerah menganggarkan pengadaan sapi yang memerlukan anggaran besar.

Namun, kadang-kadang bisa disalahgunakan oleh penerima bantuan, lebih mending diperbanyak inseminasi buatan dengan anggaran yang relatif minim, bisa mendapatkan jenis sapi dengan kualitas super.

Sapi jenis Simmental atau Swiss Fleckvieh adalah salah satu ras sapi. Ras ini mengambil nama Simmental, nama sebuah lembah dari Sungai Simme di Bernese Oberland, Kanton Bern, Swiss. Simmental memiliki warna bulu kemerahan dengan corak warna putih, dan diternakkan untuk diambil susu dan dagingnya.

Simmental dalam sejarahnya telah diternakkan untuk susu dan dagingnya. Simmental terkenal akan pertumbuhannya yang cepat pada waktu kecil, asalkan diberi pakan yang cukup. 

Simmental dapat memberikan keseimbangan yang baik antara jumlah daging dan susu yang dapat dihasilkan daripada sapi ras lain. (Wikipedia)

Mungkin bisa diseleksi indukan yang akan dibuahi secara inseminasi buatan, misalnya induk sapi yang memiliki bentuk tubuh yang besar, dan telah beberapa kali melahirkan. Disamping itu tentu saja harus ada petugas atau dokter hewan yang membantu proses induk sapi itu melahirkan.

Ini sangat patut dikembangkan, sederhana namun memberikan keuntungan yang besar, sapi Simmental tidak saja menghasilkan daging tapi juga menghasilkan susu. 

Jika selama ini sapi betina memiliki harga yang relatif rendah karena ada larangan penyembelihan sapi betina demi meningkatkan reproduksi dan juga produksi daging sapi, dengan sapi jenis Simmental yang menghasilkan susu, sapi betina tentu akan memiliki harga yang cukup tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun