Anda mungkin belum pernah merasakan sibuk dan repotnya dijadikan saksi kasus narkoba, diminta datang jam 10, kemudian diperiksa nanti jam 1 sampai jam 3.
Dan kejadian-kejadian seperti di atas bukan sekali dua, tetapi sering kali terjadi selama lebih dari 20 tahun saya sebagai ketua RT.
Sebagai RT dibutuhkan bukan saja pikiran, waktu, dana, tenaga dan bahkan juga nyali, menghadapi bermacam-macam karakter baik dari warga sendiri maupun dari warga luar, baik yang datang secara baik-baik maupun yang datang mencari keributan.Â
Lebih 20 tahun melewati itu semua waktu berjalan bersama usia yang tentu semakin menua, berpikir untuk berhenti sudah sejak lama. Tapi tak ada yang mau mengganti dan warga juga tak mau kalau diganti.
Catatan terakhir yang ingin saya bagi, tugas berat seorang RW/RT adalah saat memasuki dan menjelang Pemilu dan Pilkada, mulai dari tugas resmi terkait pelaksanaan pemilihan, sampai dengan dinamika kampanye, kontestasi para calon yang hangat bahkan panas, dan sebagai RT tentu harus berada dalam posisi yang netral, bukan karena tugasnya tapi untuk menjaga kepercayaan warga.Â
Masa-masa kampanye dan pelaksanaan pemilihan khususnya Pilkada, tensi politik lokal RT bahkan jauh lebih tinggi dari tensi yang ada di luaran.Â
Jadi jika berbicara tentang tugas-tugas RW/RT yang mungkin ada dalam aturan perundang-undangan, itu hanya tugas kecil yang justru hanya sebagai pernak-pernik dari persoalan-persoalan yang "dipaksa" atau "terpaksa" dihadapi oleh ketua RW/RT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H