Mick Jagger juga mengungkapkan perasaannya bagaimana rasanya kehilangan personil band dan juga sahabat di dalam dan di luar band.
"Kami melakukan begitu banyak pertunjukan dengannya dan begitu banyak tur dan begitu banyak sesi rekaman, aneh rasanya tanpa dia." aku Jagger.
"Dan dia berkata, ketika dia sakit, dia berkata, 'Kamu harus melanjutkan dan melakukan tur ini. Jangan berhenti karena aku.' Jadi kami melakukannya." tambah Mick Jagger lagi mengenang saat-saat terakhir Charlie.
Watts adalah pemimpin band jazz yang terkenal ketika dia terkena kanker tenggorokan pada tahun 2004. Dia menerima perawatan ekstensif dan sembuh total. Kembalinya kesehatan Charlie Watts ini memungkinkan dia untuk melanjutkan tur dengan the Rolling Stones.
Namun kabar duka itu datang di bulan Agustus lalu, Charlie Watts meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya. Ia meninggalkan keluarga yang dicintainya di usia 80 tahun. Istrinya Shirley, saudara perempuan Linda, serta anak perempuan Seraphina dan cucu perempuan Charlotte.
Duka yang dalam bukan saja dirasakan oleh keluarga mendiang, kru dan personil the Rolling Stones tapi juga oleh seluruh fans yang tersebar di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H