Semenjak ditinggalkan oleh mega bintang Lionel Messi, Barcelona seperti kehilangan "jiwa" yang selama ini selalu melekat pada tim Catalan ini, sebagai tim yang haus gol dan produktif yang menganut filosofi permainan, pertahanan terbaik adalah menyerang dan terus menyerang.
Meski belum pernah menyentuh kekalahan di liga, namun hasil tiga kali seri melawan tim medioker bahkan bisa dikatakan tim gurem, serta kekalahan telak tanpa balas 3-0 dari Bayern Muenchen di liga Champions, membuat para cules kebakaran jenggot. Camp Nou seperti mati angin, walau belum lama ditinggalkan oleh Messi, para fans sudah rindu dengan kemeriahan yang selama ini selalu hadir di setiap penampilan Barcelona.
Dan kemeriahan itu akhirnya datang juga di pekan ke-7 Laliga Santander, saat Blaugrana menjamu Levante di Stadion Camp Nou. Tepatnya di menit ke-81 saat seorang pemuda belia berusia 18 tahun bernama Ansu Fati dimasukkan untuk mengganti Luuk de Jong.Â
Masuknya Ansu Fati disambut dengan tepuk tangan meriah dari 35.000 penonton yang hadir di stadion, mereka meneriakkan nama Ansu Fati seperti menyambut seorang bintang yang membawa harapan tinggi, yah Fati diterima dan disambut sebagaimana mestinya dia adalah harapan besar El Barca dalam rekonstruksi tim sepeninggal Messi.
Sambutan penonton dibalas tuntas oleh Fati dalam penampilan singkat selama 15 menit di lapangan, dengan aksi-aksi yang menarik dan sebuah gol cantik yang menutup pesta kemenangan Barca 3-0 atas Levante. Tuah nomor punggung 10 milik Messi yang kini dikenakan oleh Fati kembali bersinar.
Ansu Fati merasa seperti pesepakbola lagi, setelah hampir setahun absen akibat cedera lutut saat melawan Real Betis 20 November 2020. Ansu Fati melewati beberapa operasi untuk mencapai momen ini, bekerja keras untuk dapat menikmati gairahnya dan mendapatkan kepercayaan untuk mengenakan kostum keramat nomor 10 yang sebelumnya dikenakan sang  mega bintang Barcelona, Lionel Messi.
Ronald Koeman yang saat laga melawan Levante harus menonton dari tribun karena hukuman kartu merah, akhirnya menunaikan rencana rekonstruksi Barcelona dengan memberikan waktu untuk bermain bagi suksesor Leo Messi ini, kesempatan yang tidak disia-siakan oleh Ansu Fati yang langsung tampil on fire membuat seisi stadion kembali bergemuruh.
Sentuhan pertama pemain berusia 18 tahun itu melakukan pergerakan yang lincah yang diakhiri dengan tendangan ke gawang namun berhasil diblok dan hanya menghasilkan sepak pojok. Selang beberapa saat kemudian sebuah peluang diciptakan Fati dari sisi kanan gawang Levante, berusaha melewati hadangan pemain belakang levante, namun ia terjatuh yang kelihatannya berpotensi penalti tetapi wasit mengatakan tidak.
Momen yang dinanti-nantikan oleh para penonton pun tiba. Di satu menit tambahan waktu, dari sisi kanan gawang Fati yang menggiring bola melakukan percobaan dengan sebuah shooting keras yang brilian dari luar kotak penalti, bola meluncur deras tak mampu dihalau oleh penjaga gawang, gol yang disambut kemeriahan oleh penonton yang memadati Camp Nou.
Setelah merayakan golnya bersama rekan-rekannya di lapangan, Ansu Fati berlari dan merayakannya bersama sang pelatih Ronald Koeman dan kemudian menghampiri keluarganya yang menonton dari tribun. Sang pengganti itu telah lahir, semoga harapan besar para cules yang ada di pundak Ansu Fati ini tidak menjadi beban bagi Fati diusianya yang masih belia ini, semoga dukungan fans dan rekan-rekan sesama Barca akan menjadikan Fati semakin kokoh, yang membawa kembali "jiwa" Barcelona ke lapangan hijau. Semoga
