Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

US Open 2021: Perang Bintang, Leylah Fernandez vs Raducanu Siapa Juara?

11 September 2021   22:11 Diperbarui: 11 September 2021   22:20 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang bintang akan terjadi di Flushing Meadows, New York. Dua remaja yang kemarin masih menjadi kuda hitam, kini telah menjelma jadi bintang di Arthur Ashe Stadium dalam final ideal US Open 2021 yang akan berlangsung Minggu pagi besok.

Menang atau kalah dalam pertandingan final US Open, sensasi yang telah ditorehkan remaja Emma Raducanu dan Leylah Fernandez telah menegaskan kebintangan mereka untuk tampil di panggung besar Flushing Meadows.

Kedua pemain yang tidak diunggulkan itu telah melewati jalan panjang yang tidak ringan, Leylah Fernandez yang baru merayakan ulang tahun ke-19 tahun minggu ini, mengalahkan tiga unggulan lima besar dalam perjalanannya menuju final. Sementara Raducanu menjadi petenis kualifikasi pertama yang mencapai final Grand Slam tenis.

Kedua remaja ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak di negara mereka.
Raducanu yang merupakan petenis Inggris mendapatkan dukungan dariDuke dan Duchess of Cambridge dan Perdana Menteri Boris Johnson yang memuji Raducanu saat dia mengalahkan unggulan ke-17 Maria Sakkari di semi final untuk mencapai final tanpa kehilangan satu set pun dalam sembilan laga (termasuk babak kualifikasi) di turnamen tersebut.

"Sungguh pencapaian yang luar biasa di #USOpen @EmmaRaducanu tahun ini!" tulis para bangsawan di Twitter pada hari Jumat. "Kami semua akan mendukung Anda besok. Semoga Anda beruntung!" Sebagaimana dikutip dari reuters

"Bagus @EmmaRaducanu untuk kemenangan brilian di #USOpen. Seluruh negara akan mendukung Anda di final," tulis Johnson.

Raducanu telah mengubah turnamen besar terakhir tahun ini menjadi salah satu yang paling menarik dalam ingatan, Raducanu sekarang memiliki kesempatan untuk menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan Grand Slam sejak Virginia Wade memenangkan Wimbledon pada tahun 1977.

Kelincahan dan kecepatannya memicu tepuk tangan dari seluruh penggemar dunia olahraga, mantan pemain sepakbola internasional Inggris Gary Lineker dan striker Marcus Rashford memberi hormat atas pencapaian yang telah dicapai Raducanu.

"Final AS Terbuka pada usia 18 tahun dan dilalui dari kualifikasi. Wow! Dimainkan dengan baik," kata Lineker di Twitter.

"Sungguh pencapaian yang luar biasa!! Semoga sukses akhir pekan ini," tulis Rashford. "Kami semua mendukungmu di rumah."

Demikian pula dengan Leylah Fernandez yang
memiliki fans kelas berat yang mendukungnya di sudutnya sendiri juga, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyempatkan diri untuk meluangkan waktu menontonnya bermain sebelum menuju debat pemilihan yang sangat penting.

"Kami memiliki seorang Kanada di final #USOpen! Menangkap awal pertandingan sebelum menuju debat dan saya hanya ingin mengucapkan selamat, @leylahfernandez - dan semoga sukses di final," tulisnya di Twitter.

Mantan juara NBA Magic Johnson menggambarkan Fernandez sebagai "pembunuh raksasa" setelah dia menggulingkan unggulan kedua Aryna Sabalenka di semifinal, salah satu dari banyak pemain utama dalam laju yang juga membuat juara bertahan Naomi Osaka tersingkir di babak-babak awal.
Fernandez juga menerima nasihat dari kapten hoki es Kanada dan peraih medali Olimpiade tiga kali Marie-Philip Poulin, yang menyebutnya sebagai "inspirasi".

"Seluruh negara ada di belakang Anda," tulisnya. "Pastikan untuk minum sirup maple itu sebelum final!"

Emma Raducanu hanya kehilangan 27 game pertandingan dalam 12 set babak undian utama. Dia memiliki 18 set berturut-turut.

Dia adalah petenis putri Kualifikasi pertama yang mencapai final Grand Slam di era Terbuka.

Raducanu juga merupakan salah satu petenis yang berhasil menapak babak final dalam debutnya di US Open, bergabung bersama Pam Shriver yang melakukannya di tahun 1978, Venus Williams di tahun 1997 dan Bianca Andreescu di tahun 2019. Hanya Bianca Andreescu, yang sukses merebut gelar dalam laga debutnya di US Open dengan mengalahkan Serena Williams pada perebutan gelar dua tahun lalu di Flushing Meadows.

Jika memenangkan pertandingan final, peringkat Raducanu akan meningkat tajam ke posisi 24, suatu kenaikan besar-besaran setelah dia memulai turnamen grand slam US Open ini dengan peringkat ke-150 di dunia.

Fernandez, yang berperingkat No. 73, kini telah menundukkan tiga pemain Top Five dalam perjalanan menuju final.
Ini akan menjadi pertandingan ke-8 antara dua remaja di US Open di era terbuka dan yang pertama sejak 1999. Terakhir kali Serena Williams mengalahkan Martina Hingis 6-3, 7-6. Dimana saat itu Fernandez (19) dan Raducanu (18), belum lahir saat itu.

Fernandez adalah wwanita Kanada keempat di Open Era yang maju ke empat besar di Grand Slam. Dia telah mengikuti jejak Eugenie Bouchard, Bianca Andreescu dan Carling Bassett-Seguso.

Siapapun yang akan menang dalam laga final nanti, keduanya telah mengukir sejarah dan menjadikan mereka adalah bintang yang ditunggu bukan saja di Flushing Meadows, tetapi di pentas tenis dunia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun