Selayaknya hujan
yang mengguyur kenangan
rindu yang menggantung di awan
telah sampai di simpang jalan
Ada duka yang terbungkus lamunan
berkeluh-kesah dengan pelan
dimanjakan oleh impian
ayolah, tinggalkan dukamu di rerumputan
Malam mendekap perlahan
engkau seperti pungguk menanti bulan
yang setia meski dikurung kegelapan
duduk, diam dan berpayung harapan
Dari semilir angin yang beraroma rindu
aku merasakan sesuatu yang mencumbu
namun entah kenapa lidahku kelu
padahal aku cuma ingin bilang suka padamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!