Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Tradisional Bugis Makassar, Pelengkap Wajib Pesta Pernikahan

17 Agustus 2021   08:05 Diperbarui: 17 Agustus 2021   08:10 6026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: pengantin blogspot.com

Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat suku Bugis Makassar dalam prosesi-prosesi adat dan kebudayaan, menyertakan makanan yang dalam hal ini kue-kue tradisional, tidak hanya sebagai penganan yang wajib ada di perjamuan-perjamuan khusus, seperti pernikahan.

Bagi masyarakat suku Bugis Makassar, kue-kue bukan saja sebagai penganan yang wajib disuguhkan untuk dinikmati tetamu dan undangan, namun bagi mereka ada nilai-nilai filosofi dari ragam, bentuk dan rasa kue-kue "wajib" yang disuguhkan, terutama dalam prosesi pernikahan orang Bugis Makassar.

Ada beberapa kue-kue tradisional dan khas yang menjadi penganan "wajib", ada yang berupa kue kering ada juga yang berupa kue basah.

Kue- kue ini menjadi perlambang komunikasi memanjatkan do'a ke hadirat yang kuasa dalam rasa dan bentuk-kue yang wajib ada saat pesta pernikahan masyarakat suku Bugis Makassar.

Dalam kesempatan ini, saya coba berbagi resep Kue- kue "wajib" yang harus ada di acara atau prosesi pernikahan orang Bugis Makassar. Tapi di kesempatan ini hanya yang kue-kue basah dulu.

Kue "wajib" itu ada 3 macam, masing-masing "Sikaporo", "Cucuru' Bayao" dan "Ka'tirisala" yang memiliki ragam bentuk dan rasa yang mengandung arti filosofis yang berupa doa dan harapan yang dimanifestasikan dalam bentuk kue.

Dan mungkin karena ini merupakan hidangan atau penganan khusus yang harus ada, rasanya pun memang enak, unik dan asyik untuk dinikmati.


1. Sikaporo

Foto: pengantin blogspot.com
Foto: pengantin blogspot.com

Sekilas, penampilan kue ini seperti puding. Bisa dimaklumi karena teksturnya terlihat lembut dan warna sikaporo' ini cukup cerah di mata. Rasanya tak terlalu manis, lantaran jumlah gula pasir yang dipakai hanya sedikit. Bahan lain yakni putih telur, santan kental, dan pasta pandan. Saat dikunyah, sikaporo' terasa lembut di mulut.

Sikaporo' ini mengandung filosofi sebagai harapan agar pasangan pengantin yang menikah mantap membina rumah tangga, dan akan memiliki perangai lembut satu sama lain sebagaimana lembutnya kue Sikaporo. Orang Makassar yakin bahwa kelembutan dan kasih sayang jadi pilar utama dalam membangun keluarga yang harmonis.

Bahan-bahan
5 butir telur ayam
5 sdm gula pasir
1 pcs santan kara 65 ml, dicampur dgn 100 ml air
1 sdt vanili cair
Garam secukupnya
4 tetes pasta pandan
2 tetes pewarna kuning telur

Cara membuat:

Panaskan kukusan.
Ambil 2 wadah pisahkan putih telur dengan kuning telurnya.
Pada wadah kuning telur, masukkan 2 setengah sdm gula pasir, setengah larutan santan, garam seujung sendok teh, pewarna kuning telur dan vanili kocok dengan kocokan telur sampai gula larut dan merata. Sisihkan.
Ambil wadah putih telur, masukkan sisa gula pasir, sisa larutan santan, garam seujung sendok teh, dan pasta pandan. Kocok dengan menggunakan kocokan telur hingga gula larut dan merata.
Setelah air kukusan mendidih, masukkan loyang bingka. Panaskan sebentar, kemudian masukkan adonan hijau. Kukus sekitar 15 menit hingga matang.
Setelah adonan hijau matang, masukkan kembali adonan kuning telurnya, kukus kembali sampai benar2 matang sekitar 20 menit. Gunakan api sedang cenderung besar.
Setelah matang adonan akan padat agak mengembang.
Angkat, tunggu hangat dulu kemudian pindahkan ke piring saji.
Sikaporo sudah siap dinikmati.

2. Cucuru' Bayao

Foto: pengantin blogspot.com
Foto: pengantin blogspot.com

Kue Cucuru' Bayao ini punya rasa manis yang kuat. Bahan bakunya adalah puluhan kuning telur, kelapa sangrai sebagai isi serta gula pasir. Teksturnya lembut seperti adonan bolu, rasa manis tambahan berasal dari air gula yang menyerap ke dalam kue.

Rasa manis dari Cucuru' Bayao inilah yang dimanifestasikan sebagai harapan dan doa bagi pasangan yang menikah agar kehidupan rumah tangga mereka dipenuhi rasa manisnya memadu kasih serta kebahagiaan sebagaimana manisnya Cucuru' Bayao.

Konon, perempuan lajang yang memakan kue ini di pesta pernikahan, akan segera bertemu jodohnya.

Bahan-bahan:

Bahan kue
30 butir telur
1/2 buah kelapa parut (sangrai - tumbuk2 menggunakan gelas, jangan terlalu halus)
Bahan karamel
1 liter gula pasir (sesuai selera)
1/2 liter air.

Cara membuat:

Pisahkan kuning telur dan putihnya
Mixer dengan kecepatan tinggi (semakin lama semakin baik).
Campurkan dengan kelapa sangrai sedikit demi sedikit.

Caranya (campurkan diwadah yang kecil - dengan perbandingan 12 centong nasi adonan + 3 centong sayur kelapa sangrai).
Aduk sampai merata.
Jika terlalu keras boleh ditambahkan adonan telur
Tuangkan kecetakan
Kukus dengan api besar lebih kurang 5 menit
Angkat dan sisihkan.

Cara membuat karamel
Rebus gula pasir + air hingga mendidih
Jika sudah mendidih, masukkan kue Cucuru'Bayao rendam hingga dipastikan larutan karamel telah meresap
Angkat dan sajikan
Cucuru' Bayao siap untuk dinikmati

3. Ka'tirisala

Foto: pengantin blogspot.com
Foto: pengantin blogspot.com

Kue tradisional ini memiliki bahan dasar beras ketan hitam, gula merah dan telur. Rasanya enak lagi manis. Dibuat dengan cetakan khusus, ka'tirisala terdiri dari dua lapisan. Ketan hitam ada di bagian dasar, sementara lapisan atas berupa campuran gula merah dan telur.

Filosofi kue Ka'tirisala diambil dari dua warna lapisan ka'tirisala yang dianggap sebagai mewakili dua sisi hidup berumah tangga nantinya. Ada suka dan duka, ada lembut dan kerasnya masalah yang bakal dilalui pasutri. Namun, suami-istri yang menikah diharapkan tabah demi melewati segala ujian karena itu sudah merupakan ketentuan hidup yang tidak bisa terpisahkan.

Bahan-bahan:

Bahan A:
250 gr ketan hitam
250 gr ketan putih
300 ml santan sedang
1/2 sdt garam
Bahan B;
400 gr gula merah
200 ml santan kental
6 butir telur.

Cara membuat:

Sediakan bahan, Rendam ketan hitam selama 2 jam
Remas-remas ketan lalu campur semua bahan A.
Kukus sampai matang.
Kocok telur, gula merah hingga mengembang. Lalu, saring adonan telur tersebut.
Setelah itu, tuang santan lalu kocok lagi hingga mengembang.
Dalam keadaan panas, angkat lalu ratakan ketan di dalam loyang baru berukuran 20x20 yang telah dilapisi plastik.
Tekan-tekan ketan di loyang agar padat dan rapat.
Panaskan lagi kukusan lalu masukkan ketan yang sudah dicetak di loyang.
Biarkan ketan panas.
Tuang adonan cair diatas ketan kemudian kukus lagi hingga matang.
Pastikan alasi tutup panci kukusan dengan serbet agar uap airnya tidak jatuh ke kue dan membuat kue berlubang.
Jika kue sudah matang, angkat kue dari loyang lalu diamkan hingga dingin.
Potong kue sesuai selera.
Kue Ka'tirisala siap untuk dinikmati. 

Kekayaan kuliner Nusantara bukan saja dalam bentuk ragam dan rasa yang beraneka ragam, tapi ada nilai-nilai budaya, tradisi dan makna filosofis yang terkandung didalamnya, yang berpadu menjadi sebuah sajian yang tentu saja enak untuk dinikmati. Selamat mencoba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun