Ada yang bakal seru dan menarik di seri ke-10 MotoGP Styria 2021 yang akan berlangsung pada Minggu (8/8/2021) pukul 19.00 WIB di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Dani Pedrosa atau yang dijuluki The Little Spaniard akan melakukan comeback di ajang MotoGP, kabar terbaru menyebutkan bahwa, Pedrosa mendapat wildcard dari pabrikan KTM yang menjadikannya sebagai pembalap penguji. Comebacknya Pedrosa yang telah pensiun dari arena balap MotoGP sejak akhir musim balap 2018, tentu sangat mengejutkan tapi juga menarik untuk ditunggu.
Mantan pebalap Repsol Honda dengan nomor 26 ini, cukup unik meski tak sekalipun menjadi juara dunia MotoGP. Hanya tiga kali menjadi runner up (2007, 2010, dan 2012).
Namun dia meraih gelar juara dunia 3 kali untuk kelas dibawah MotoGP. Satu kali di kelas 125cc (2003) dan dua kali di kelas 250cc (2004 dan 2005).
Walau begitu, Pedrosa tetap mendapat gelar legenda MotoGP. Pedrosa  menjadi pembalap ke-29 yang masuk jajaran MotoGP Legends bersama Giacomo Agostini, Fredi Spencer, Mick Doohan, Nicky Hayden, sampai Casey Stoner.
Sebenarnya banyak penggemar MotoGP yang menyayangkan keputusan mundur Pedrosa, bakat dan kegigihan Pedrosa masih bisa untuk bersaing di level atas MotoGP.
Dalam keterangannya menurut Pedrosa, keputusan pensiun sudah diambil sejak Juli 2018. Saat itu, pembalap berusia 33 tersebut mengatakan bahwa ia akan pensiun setelah musim 2018 berakhir. "Ini adalah sebuah keputusan yang sudah lama aku pikirkan," kata Pedrosa, seperti dilansir dari Autosport. "Ini adalah keputusan yang sangat, sangat sulit, karena olahraga ini adalah olahraga yang aku cintai. Meskipun masih mendapatkan kesempatan bagus untuk terus membalap, aku merasa bahwa aku tidak bisa lagi membalap dengan intensitas seperti sebelumnya dan aku tahu aku mempunyai prioritas lain di dalam hidupku."
Namun terlepas dari semua itu sepertinya keputusan pensiun yang diambil Pedrosa bisa jadi karena kekecewaannya atas keputusan tim repsol Honda yang telah dibelanya selama 13 musim, dimana Repsol merekrut Jorge Lorenzo sebagai pendamping Marc Marquez.
The Litle Spaniard lahir di Sabadell, Spanyol pada 29 September 1985, yang oleh RedBull digelar sebagai Raja Start. Dari semua hal yang pernah diberikan Pedrosa untuk MotoGP dan bagi penggemarnya, kemampuan Pedrosa saat melakukan start tentu saja akan selalu diingat oleh penggemar MotoGP. Untuk urusan start ini Pedrosa kelewat jago, nyaris tiada banding. Menurut catatan yang dihimpun oleh RedBull, sejak GP Qatar 2008, Pedrosa hanya 2 kali kehilangan posisinya saat melakukan start. Sementara itu, ia tercatat menyalip pembalap lain sewaktu melakukan start sebanyak 83 kali. Dan yang paling diingat, adalah apa yang dilakukan Pedrosa di GP Qatar 2010. Saat start Pedrosa memulainya  dari grid kedelapan, namun pada tikungan pertama secara spektakuler ia sudah berada di posisi paling depan.
Pedrosa memang unik dan penuh kejutan, mungkin Pedrosa adalah pebalap terkecil di MotoGP, dengan tinggi badan hanya 157 cm, menunggangi motor dengan bobot yang begitu berat, namun Pedrosa sepertinya tidak punya rasa takut, ia terus saja mampu memberikan warna dan persaingan dari balapan yang diikutinya.
Pada musim pertamanya di MotoGP, Pedrosa langsung mendapatkan perhatian serius dari para pembalap MotoGP. Reputasinya yang mentereng sebagai juara dunia di kelas 250cc dua kali beerturut-turut, membuat beberapa pembalap bergidik, termasuk tentu saja dari sang juara bertahan Valentino Rossi. Memulai debutnya di Sirkuit Jerez, Spanyol, Pedrosa langsung meraih podium dengan finis di urutan kedua, dibelakang Loris Capirossi pebalap Ducati, setelah berduel secara sengit di sepanjang balapan. Dan hanya butuh tiga seri bagi Pedrosa untuk meraih kemenangan pertamanya, saat balapan di MotoGP Cina. Di musim pertamanya memang Pedrosa harus puas di peringkat ke-5. Namun setelah itu, ia hampir selalu menjadi kandidat kuat juara dunia. Ia nyaris tak pernah keluar dari peringkat lima besar, menjadi runner-up tiga kali 2007, 2010, dan 2012, dan menjadi pembalap kesayangan Repsol Honda.
Kegigihan Pedrosa dalam arena balap itu juga harus ditebus dengan begitu banyak kecelakaan Pedrosa sudah berulang kali jatuh, namun semua itu tak menyurutkan tekadnya untuk menjadi yang tercepat, ia tak pernah terlihat goyah. Padahal, tubuhnya terutama di bagian kaki sudah penuh dengan bekas operasi dan baut. Menurut Jack de Menenzes, dalam wawancaranya dengan Pedrosa di Independent, pergelangan kaki Pedrosa pernah patah, tulang selangkangannya sempat koyak, dan berkali-kali naik ke meja operasi.Â
Macam-macam cedera itu memang pernah membuat Pedrosa absen balapan 14 kali di kelas MotoGP. Namun, menurut situs resmi MotoGP, Pedrosa sudah 217 kali ikut balapan. Pedrosa berhasil mencatatkan prestasi mentereng: 31 kali menang balapan dan sebanyak 112 kali naik podium . Bagi seorang pembalap yang pernah disebut oleh BT Sports "beruntung masih bisa berjalan" tersebut, pencapaian itu tentu merupakan hal yang luar biasa.
Bagi Pedrosa, comeback di MotoGP ini tentu merupakan suatu pertaruhan besar bagi reputasinya, absen merasakan atmosfer balapan MotoGP selama 3 tahun itu bukan waktu yang singkat, walaupun masih tetap berkutat dengan dunia balap sebagai test rider KTM, tapi atmosfer balapan yang lama tak disentuhnya tentu saja akan menjadi faktor penghambat utama bagi Pedrosa.
Tentu satu hal yang berat bagi Pedrosa untuk memenangkan balapan di Styria, bahkan untuk podium, namun akan menarik menunggu ia mengalahkan Marc Marquez dan Valentino Rossi, biar bagaimanapun kejutan selalu ada, apalagi oleh seorang rider sekelas Dani Pedrosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H